PADANG, Rakyat Sumbar – Persiapan menuju Musyawarah Akbar Masyarakat Minangkabau (MAMM) terus bergulir dinamis. Hari ini, Selasa 6 Mei 2025, tokoh Minang nasional Firdaus HB menggelar dua pertemuan penting untuk menyinergikan dukungan dari berbagai pihak demi kelancaran hajatan besar ini.
Pada pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, Firdaus HB yang didampingi Fadhil bersilaturahmi dengan Rektor Universitas Andalas (Unand) di ruang kerja Rektor yang memukau dengan panorama Kota Padang dari ketinggian. Selama dua jam, mereka mendiskusikan berbagai aspek persiapan Musyawarah Akbar yang rencananya akan menghimpun masyarakat Minangkabau dari ranah dan rantau.
“Unand menyatakan siap memberikan dukungan penuh untuk kesuksesan acara ini,” ujar Firdaus HB usai pertemuan. Dalam kesempatan itu pula, Firdaus mendapat informasi menarik bahwa Prof. Sumitro Djojohadikusumo — ayahanda Presiden RI Prabowo Subianto — adalah Dekan pertama Fakultas Ekonomi Unand.
Sore harinya, sekitar pukul 14.00 hingga 15.30 WIB, Firdaus HB bersama rombongan yang terdiri dari Datuk Bernes, Marta, dan Fadhil kembali melanjutkan rangkaian kunjungan dengan bertemu Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan sekaligus Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
Dalam pertemuan hangat tersebut, diskusi mengalir seputar penguatan pemerintahan nagari, peran strategis Kerapatan Adat Nagari (KAN), hingga peluang pemberdayaan masyarakat melalui skema yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
“Pak Sekda menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Musyawarah Akbar yang digagas FMM (Forum Minang Maimbau). Sinergi pemerintah daerah dan tokoh masyarakat tentu menjadi kunci keberhasilan acara ini,” kata Firdaus.
Sementara itu, Forum Minang Maimbau turut menyambut kehadiran Pak Yozarwardi sebagai anggota baru forum. Firdaus berharap semangat kebersamaan antara ranah dan rantau dapat menjadi energi besar bagi kemajuan Minangkabau secara utuh.
Musyawarah Akbar ini dirancang sebagai momen strategis untuk menyatukan gagasan, memperkuat jati diri, dan merumuskan langkah konkret bagi kemajuan budaya, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat Minangkabau di era modern.(ope)
