Terkendala Anggaran, Penyelesaian Jalan Alahanpanjang-Bayang Tertunda
Lantaran terkendala anggaran, penyelesaian jalan Alahanpanjang-Bayang tertunda.
Padang, rakyatsumbar.id – Penyelesaian pembangunan jalan tembus sepanjang 52 kilometer dari Sarik Bayang, Alahanpanjang, Kabupaten Solok, menuju Muaro Aia, IV Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan yang ditargetkan tuntas di tahun 2023 ini tertunda.
“Semula ruas jalan tersebut direncanakan selesai dikerjakan pada 2023. Namun, karena terkendala anggaran, diproyeksikan selesai 2024,” sebut Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar Era Sukma kepada awak media di Padang, Selasa (24/1/2023).
Ia mengatakan untuk menyelesaikan ruas jalan sepanjang 52 kilometer yang menghubungkan dua kabupaten tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp60 miliar. Namun, anggaran yang tersedia di APBD Sumbar 2023 hanya Rp22 miliar.
“Dengan anggaran yang tersedia, ruas jalan sepanjang 52 kilometer itu baru bisa selesai untuk tahap clearing. Sementara, untuk pengerjaan fisik hingga bisa dilalui dengan nyaman oleh masyarakat ditargetkan pada 2024,” jelasnya.
Sebelumnya, pembangunan jalan tembus yang menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Alahan Panjang tersebut ditargetkan rampung dan bisa dilewati kendaraan pada 2023.
“Proses pinjam pakai hutan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah rampung. Tinggal pembangunan fisik. Tahun 2023 ditargetkan rampung,” sebut Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat melakukan peninjauan jalan tembus Alahan Panjang sampai ke Bayang pada Rabu(19/10/2022) tahun lalu.
Gubernur menyampaikan proses pinjam pakai itu dilakukan karena sebagian ruas jalan masuk dalam kawasan hutan lindung.
Sebelumnya status hutan lindung sempat menjadi kendala, namun sekarang sudah mendapatkan izin.
Gubernur Mahyeldi menyebut Pemprov Sumbar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp31 miliar untuk menyelesaikan fisik jalan tembus yang masih tersisa delapan kilometer lagi. Total panjang jalan sekitar 52 kilometer.
“Jika jalan tembus ini rampung, akan memperpendek jarak antara dua kabupaten dari awalnya sekitar 139 kilometer dengan waktu tempuh 3,5 jam menjadi 52 kilometer dengan waktu tempuh hanya sekitar 30 menit,” katanya.
Ia mengatakan jalan tersebut memiliki nilai strategis untuk perekonomian daerah. Ikan laut segar dari Pesisir Selatan bisa lebih cepat sampai di Kabupaten Solok dan daerah sekitar sementara cabai dan sayuran dari Solok juga lebih cepat sampai di Pesisir Selatan.
Ruas jalan tembus Alahanpanjang-Bayang tersebut merupakan salah satu akses yang dapat mempersingkat jarak antara Kabupaten Solok dengan Kabupaten Pesisir Selatan. Seringkali waktu tempuh menjadi jauh lebih lama karena harus melewati jalur Sitinjau Lauik yang ekstrem dan sering terjadi longsor atau kecelakaan truk sehingga lalu lintas terhambat.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pesisir Selatan Mawardi Roska juga menyebutkan jalan tembus itu merupakan salah satu mimpi masyarakat Pesisir Selatan.
Dengan jalan itu diharapkan perdagangan antara dua daerah akan memberikan efek langsung secara ekonomi pada masyarakat.Selain itu juga akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata yang saat ini menjadi salah satu unggulan dari Pesisir Selatan.
“Manfaat jalan itu secara ekonomi akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Pesisir Selatan yang tengah membangun sektor pariwisata juga diuntungkan dengan jalan tersebut karena wisatawan dari beberapa daerah di sekitar Solok akan semakin dekat bila ingin menikmati keindahan laut di Pesisir Selatan,” sebutnya. (mul)