Tarif Trans Padang Lebih Murah, Aye: Itu Karena Bagian dari Pelayanan Publik
Ketua Organda Padang Mastilizal Aye.
Padang, rakyatsumbar.id – Terkait sikap puluhan Angkutan Kota (Angkot) jurusan Pasar Raya Lubuk Buaya yang berunjuk rasa terkait tarif angkutan Trans Padang yang relatif murah daripada Angkot pada Rabu (18/1/2023) lalu, Ketua Organda Padang Matrizal Aye turut mengomentari hal tersebut.
Ia mengatakan untuk menaikkan tarif Angkot harus ada pengkajian dan aturannya. Sebelumnya tarif angkot sudah naik sejak harga BBM naik. Namun hal itu tidak memberi kelonggaran bagi pemilik Angkot.
“Kalau untuk tarif itu sudah ada pengkajian, apalagi kemarin sudah dinaikkan pas BBM naik, kalau dinaikkan lagi masyarakat menjerit, kalau tidak Angkot yang menjerit,” jelasnya saat ditemui, Selasa (24/1/2023).
Ia menjelaskan dalam kenaikkan tarif Angkot dibutuhkan pengkajian berbagai pihak seperti Dinas Perhubungan, Organda, DPRD Padang agar mendapatkan hasil yang sama-sama menguntungkan.
“Itu Dishub mengkaji operasionalnya, BBM, suku cadang, jarak, kerusakan. DRPD nanti mengkaji keluhan masyarakat, jadi memang butuh pertimbangan,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, dalam pelaksanaan operasional Trans Padang tidak mengambil keuntungan sebab Trans Padang sudah menjadi tanggungjawab pemerintah kota.
“Kalau Trans Padang tidak ada ambil keuntungan, karena itu dari Pemko. Kalau untuk masalah Trans Padang dan Angkot coba hubungi Dishub bagaimana langkah menyikapinya,” lanjutnya.
Menurutnya, jika pemilik Angkot merasa operasional angkot tidak menguntungkan dan menjanjikan, sebaiknya pihak pemilik angkot bekerjasama dengan Pemko untuk menyediakan transportasi Trans Padang.
“Kalau pemilik merasa bisa menguntungkan silahkan dilanjutkan, tapi jika tidak mungkin ya diremajakan saja. Para pemilik angkot bisa bergabung dengan Trans Padang. Biasanya tiga angkot untuk satu Trans Padang,” tutupnya. (edg)