rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Tanggap Darurat di Pasaman Berakhir, Dapur Umum Ditutup

Tanggap Darurat di Pasaman Berakhir, Dapur Umum Ditutup

Pasaman, rakyatsumbar.id – Masa tanggap darurat 14 hari Bencana Gempa Bumi Pasaman resmi berakhir Kamis (10/3) ini.

Kepastian penghentian masa tanggap darurat  tersaji dalam rapat gabungan dengan Bupati Pasaman, Rabu (9/3) malam di ruang rapat Lt.II Kantor Bupati Pasaman di Lubuksikaping.

Rapat berjalan alot hingga larut malam. Ada berbagai argumen dan pertimbangan. Terutama menyangkut kesiapan pengungsi jika penghentian  suplay makanan dari dapur-dapur umum.

Komandan Komando Tanggap Darurat Dandim 0305 Pasaman mengusulkan, masa tanggap darurat tak dilanjutkan, dan masuk tahap transisi darurat menuju pemulihan.

“Tahap transisi ini masanya lebih panjang, bisa tiga bulan.”

“Pada tahap ini secara berangsur-angsur pengungsi pulang ke rumah. Bagi yang rumahnya rusak berat akan ada hunian sementara” kata Dandim Letkol. Inf. Hery Bakty.

Barus, dari Kementerian Sosial RI menyampaikan, suplay bahan pangan dan makanan dari dapur umum Kementerian sosial di enam titik pos pengungsian Pasaman juga akan berakhir seiring berakhirnya masa tanggap darurat.

“Biasanya muncul sedikit gejolak para pengungsi. Biasanya dapat makanan, sekarang kenapa tidak.

“Hal ini harus ada sosialisasinya terlebih dahulu ke pengungsi,” kata Barus.

Dapur Umum Berganti Dapur Mandiri

Dalam rapat hingga larut malam itu, dapur umum berubah menjadi dapur mandiri yang dikelola komando Transisi Darurat menuju pemulihan.

Atau dapur mandiri yang dikelola kelompok masyarakat dan organisasi lainnya.

Bupati Benny Utama mengingatkan, stok bahan makanan di gudang posko induk harus tersedia, mengingat masa pemulihan berlangsung panjang dan lama.

“Pemda harus punya dana cadangan, untuk antisipasi habisnya stok bahan kebutuhan pokok di gudang-gudang logistik bantuan yang ada saat ini,” kata bupati.

Data terakhir posko Media Center Tanggap darurat merilis, sedikitnya terdapat hampir 6000 orang mengungsi, 2022 rumah rusak serta hancur.

Termasuk 32 sekolah, fasilitas Kesehatan, tempat ibadah, fasilitas umum dan lahan usaha ekonomi masyarakat porak poranda.

Daerah terparah terdampak gempa, adalah Nagari Malampah, Kecamatan Tigonagari, dengan 14 orang meninggal dunia. Selain itu ratusan rumah hancur, yang sebagian besarnya rata dengan tanah.

Turut diingatkan bupati, pemulihan traumatik warga terdampak gempa perlu terus dilakukan melalui berbagai program.

Mengingat masyarakat harus kembali ke hunian tetap mereka, dan akan menjalani hidup normal kembali. (herizon)

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *