01/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Sulaiman Juned: “Jembatan Keledai” Kunci Menulis Cerpen

Sulaiman Juned: “Jembatan Keledai” Kunci Menulis Cerpen

Dr Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., saat tampil sebagai narasumber Bengkel Sastra Penulisan Cerpen yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat untuk siswa SMA/SMK se-Kota Padang Panjang, Jumat (28/7/2023), di Ruang Pertemuan SMA Negeri 1 Padang Panjang.


Padangpanjang, rakyatsumbar.id – Penulis cerita pendek, khususnya bagi pemula, penting menyiapkan “jembatan keledai” (garis besar cerita) sebelum menulis cerita-ceritanya.

“Jembatan keledai sebagai penuntun seorang penulis sehingga ia lebih mudah melakukan penggarapan cerpen yang diinginkan,” ujar Dr Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., saat tampil sebagai narasumber Bengkel Sastra Penulisan Cerpen yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat untuk siswa SMA/SMK se-Kota Padang Panjang, Jumat (28/7/2023), di Ruang Pertemuan SMA Negeri 1 Padang Panjang.

Menurut sastrawan Indonesia asal Aceh yang berdomisili di Kota Padang Panjang ini, jembatan keledai yang dimaksud istilah lainnya kerangka karangan atau outline. Penulis-penulis pemula dianjurkan membuat jembatan keledai agar cerita tidak ke luar dari jalur yang sudah dikonsep sebelumnya.

Selain itu, penulis juga harus peka dan jeli melihat fenomena yang terjadi di sekitar agar gagasannya dapat dipungut lalu dijadikan cerpen. Penulis cerpen juga harus dapat menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi bahkan bila perlu memberikan solusi.

“Masalah-masalah aktual banyak sekali di sekitar kita. Ini modal bagus untuk dipungut lalu diolah sedemikian rupa dengan memadukannya ke dalam dua unsur pembangun cerpen, yaitu intrinsik dan ekstrinsik,” katanya.

Pada lain kesempatan, setelah Bengkel Sastra hari pertama selesai. Ubai Dillah Al Anshori dalam wawancara (di SMAN 1 Padang Panjang) Bengkel Sastra harus menjadi salah satu wadah yang berlangsung tidak hanya sekali saja di Padang Panjang. Karena, hal ini sangat layak untuk terus dilakukan dari sekolah ke sekolah.

“Ketika Bengkel Sastra dilakukan dari sekolah ke sekolah, dari wadah satu ke wadah yang lain. Maka, akan tumbuh bibit bibit penulis baru. Bahkan, tidak hanya penulis, paling tidak akan tumbuh pembaca baru atau kritikus baru” sebut Ubai Dillah Al Anshori, Salah satu Sastrawan.

Selain itu, dapat juga diciptakan ruang-ruang baru yang memungkinkan tempat kumpulnya para penulis, seniman, budayawan yang ada di kota Padang Panjang untuk menciptakan kota seni atau kota pendidikan.

“Ruang-ruang baru harus diciptakan, tidak hanya berharap pada instansi-instansi terkait, boleh pula tercipta dari tangan-tangan komunitas, gerakan mahasiswa, taman baca atau rumah baca. Sehingga, satu persatu hidup dan berkembang apa yang diinginkan untuk kota Padang Panjang” tambah Ubai, yang saat ini sebagai Pimpinan Ranah Kreatif.

Bengkel sastra penulisan cerpen Balai Bahasa Sumatera Barat itu diikuti 40-an peserta dari kalangan pelajar SMA/SMK sederajat di Kota Padang Panjang. Narasumber lainnya adalah Muhammad Subhan, seorang penulis dan founder Sekolah Menulis elipsis. (ri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.