Siswa SMAN 6 Pariaman Dibekali Ilmu Jurnalistik
Pariaman, rakyatsumbar.id–Siswa SMAN 6 Pariaman dibekali ilmu jurnalistik. Bekal jurnalistik tersebut diberikan agar mereka memiliki salah satu kecakapan khusus untuk langkah dimasa depan.
“Ilmu Jurnalistik merupakan langkah awal. Selanjutnya akan ada sejumlah agenda untuk mematangkan kemampuan anak-anak, khususnya kemampuan menulis,” kata Kepala SMAN 6 Pariaman Almita, M.Pd, ketika membuka Workshop Menulis di SMAN 6 Pariaman, Kamis (22/09/2023).
Pernyataan itu disambut meriah siswa dan guru, apalagi sang Kepsek materi yang diberikan bukan yang pertama dan terakhir, tetapi akan ada sesi berikutnya. Tak hanya untuk siswa, tetapi juga untuk guru.
“Salah satu tolok ukurnya, karya siswa mau pun tulisan guru bisa menembus media cetak, kita buat juga masalah atau kumpulan tulisan dan sebagainya,” kata sang Kepsek yang berlatar belakang guru Bahasa Inggris.
Dihadirkannya pengembangan literasi di sekolah tersebut, kata Almita didasarkan pada dua hal pokok.
Pertama, pada panduan perencanaan berbasis data dari rapor pendidikan sekolahnya, sisi literasinya masih lemah.
Kedua, dari siswa yang dimiliki, masih sulit bersaing dibidang sains dengan sekolah lain.
“Tapi dari literasi dan seni, ada peluang,” katanya.
Impian yang dimilikinya, kelak sekolah ini akan memiliki budaya aktivitas literasi. Mereka akan melangkah berlahan, namun pihaknya optimis untuk mencapai impian tersebut.
Materi Workshop Menulis di SMAN 6 Pariaman diawali dengan Manulis Jurnalistik. Kegiatan yang berlangsung seharian, sangat dinikmati peserta.
Dibimbing Firdaus Abie
Pemateri, Firdaus Abie, jurnalis senior yang memiliki kompetensi Wartawan Utama, memberikan materi dan membimbing peserta secara cermat. Tak hanya materi yang disampaikan, tetapi juga langsung praktek lapangan.
Praktek yang langsung dilakukan peserta adalah Praktek Liputan Berita, Praktek Wawancara, Praktek Menulis Berita, Praktek Editing Berita. Setiap praktek tersebut diikuti pula dengan evaluasinya.
“Sangat asyik mengikutinya, waktunya cukup panjang, sejak pagi hingga sore, tetapi tidak terasa sama sekali,” kata Kaila Ananta Jefri dan sejumlah peserta lain, hampir senada.
Kaila menyebutkan, materi yang diperolehnya bersama peserta lain sangat berarti bagi mereka. Mereka memperoleh ilmu yang belum didapatkan sebelumnya.
Ia pun kemudian mengakui, tak sabar untuk menunggu materi lain. (***)