rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Selama Pandemi, Angka Penggangguran di Kota Padang Meningkat 18,5 Persen

Selama Pandemi, Angka Penggangguran di Kota Padang Meningkat 18,5 Persen

Sosiologi dari Universitas Negeri Padang DR. Delmira Syafrini

Padang, rakyatsumbar.id–Strategi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam meminimalkan peningkatan angka pengangguran di Indonesia, seperti mengembangkan sistem pelatihan dengan mekanisme pelatihan campuran (blended training) dan memaksimalkan program padat karya infrastruktur dan tenaga kerja mandiri belumlah berjalan dengan baik.
Faktanya, akibat Covid-19 angka pengangguran tahun 2020 di Kota Padang terus mengalami lonjakan sebesar 18,5 persen dibandingkan 2019.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Alfianto kepada rakyatsumbar.id mengatakan, berdasarkan data BPS, angka pengangguran di Kota Padang per Agustus 2019 hanya 39.523 orang. Sedangkan di bulan yang sama tahun 2020 menjadi 65.014 orang.
“Jadi di Agustus 2020, meningkat sekitar 25.491 orang atau 64,50 persen jika dibandingkan angka pengangguran per Agustus 2019. Rata-rata usia yang menganggur di atas 15 tahun yang terdiri dari lajang dan yang telah berkeluarga,” ucapnya.
Lebih lanjut Alfianto menjelaskan, dari total 741.215 orang Penduduk Usia Kerja di Kota Padang, sebanyak 137.262 orang atau 18,5 persen diantaranya ikut terdampak Covid-19 dan menganggur.
“Terdampak ini maksudnya, selain pengangguran karena Covid-19, juga sementara belum mendapat pekerjaan. Selain itu, pengurangan jam kerja dan bukan angkatan kerja karena Covid-19,” jelas Alfianto.
Rinciannya, tidak bekerja terdampak Covid-19 sebanyak 5837 orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebanyak 3143 orang dan pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 115.270 orang.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Ilham Maulana saat dihubungi menjelaskan, Pemko Padang harus tanggap dan mencarikan solusi akan meningkatnya jumlah pengangguran di Kota Padang.
“Pemerintah harus gencar mendatangkan investor agar terbukanya lapangan pekerjaan disaat pandemi ini. Selain itu, menyokong kegiatan UMKM dipercaya dapat menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Terpisah, Sosiologi dari Universitas Negeri Padang DR. Delmira Syafrini menjelaskan, pengangguran telah menjadi persoalan kronis yang akan selalu ada, baik sebelum pandemi hingga setelah pandemi. Pekerja sektor informal yang berketerampilan rendah akan terimbas dan menambah jumlah pengangguran di saat pandemi Covid-19.
“Untuk memperlambat penambahan jumlah pengangguran harus ada solusi dalam menangani pengangguran yang terus meningkat saat pandemi ini. Saya menyarankan pemerintah harus bergerak cepat dalam menggerakkan sektor-sektor produktif. Harapannya, jika sektor produktif bisa bergerak seperti UMKM, maka pengangguran dan jumlah penduduk miskin dapat ditekan. Mempercepat pembangunan infrastruktur dipercaya dapat membuka lapangan pekerjaan sektor informal,” jelasnya.
Delmira Syafrini juga menjelaskan, sektor pangan harus mendapat perhatian penuh dari pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“Bagaimanapun, pangan merupakan implikasi kuat dalam menciptakan lapangan kerja. Pemerintah dalam hal ini menjaga kestabilitasan harga pasar dan menjaga ketersedian pupuk bersubsidi di pasaran,” tutupnya. (edg)

If not treated with due rigour, you may lose the dental part or have loose parts. This type of disease is progressing rapidly. Let’s pay attention to the following symptoms :. newzealandrx.com Proper dental medical treatment can relieve this infection.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *