05/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Rekayasa Penculikan Berawal dari Baju Robek Kena Paku dan Ingin Bolos Sekolah

Rekayasa Penculikan Berawal dari Baju Robek Kena Paku dan Ingin Bolos Sekolah

Kapolsek Lubukbegalung, Kompol Harry Mariza Putra, ketika meminta keterangan kepada seorang anak yang mengaku menjadi korban penculikan. (istimewa)
Padang, rakyatsumbar.id – Pihak kepolisian memastikan informasi percobaan penculikan terhadap seorang murid SD ternyata tidak benar. Informasi hoaks di karang si anak, karena takut akibat terlambat datang sekolah.
“Ternyata kejadian yang kemarin itu, bukan percobaan penculikan, ternyata itu rekayasa si anak, dan orang tuanya sudah meminta maaf atas kelakuan anaknya,” kata Ps. Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina, via telepon seluler, Selasa, (31/1/20223) siang.
Ia menyampaikan, si anak tersebut mengarang cerita  seperti itu karena  takut akibat terlambat datang ke sekolah, sehingga tidak mau masuk.
“Tapi, kami tidak bisa menggali lebih dalam kenapa bisa muncul atau membuat ide penculikan itu,” ucap Ipda Yanti Delfina.
Menurut Yanti, informasi percobaan penculikan telah membuah masyarakat resah. Oleh sebab itu, kepolisian langsung gerak cepat menindaklanjutinya.
“Karena meresahkan, makanya kami kejar cepat, dan dalam waktu sehari bisa langsung kami redakan kecemasan dari para orang tua. Kecepatan Pak Kapolsek dan Babhinkamtibmas datang ke lokasi,” tuturnya.
Ia menegaskan, setelah persoalan itu ada titik terang, kemudian meminta pihak keluarga si anak untuk meminta maaf.
“Kami mengambil video klarifikasi terkait persoalan ini,” pungkas Ipda Yanti.
Terpisah, Kapolsek Lubukbegalung, Kompol Harry Mariza Putra, mengatakan, anak tersebut mengakui telah mengarang cerita ia menjadi korban penculikan,
“Sudah diakui oleh anak itu direkayasanya,” jawab Harry Mariza Putra, melalui sambungan telepon.
Harry menjelaskan, kronologis kejadian berawal ketika si anak berangkat ke sekolah menumpangi Angkot. Namun, anak itu terlambat datang.
“Dia pergi sekolah, turun dari Angkot, menjelang sampai ke sekolah dicegat orang kemudian dia lari ke tempat neneknya, baju robek, setelah diakui tadi (kemarin) dia mengarang cerita itu, baju robek kena paku, karena ingin bolos sekolah karena terlambat, takut kena marah,” jelas Harry.
Ia mengakhiri, Polsek Lubukbegalung meminta orang tua si anak membuat pernyataan dan permintaan maaf.
“Kami imbauan ke masyarakat supaya tidak mengulang menyebarkan berita tidak benar yang mengakibatkan keresahan. Namun kita tetap ingatkan hati-hati menjaga anak anak kita,” tutupnya. (byr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.