rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Prodi D2 Fast Track PNP Mulai Dibuka

Prodi D2 Fast Track PNP Mulai Dibuka

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri beroto bersama usai Direktur PNP Surfa Yondri melakukan penandatangan perjanjian kerjasama dengan Dudika dalam rangka pembukaan program studi D2 Fast Track Instalasi dan Pemeliharaan Kabel Bertegangan Rendah , Kamis (27/5), disaksikan jajaran pimpinan di lingkungan PNP.

Selaraskan Kebutuhan Dudika, Peluang Lulusan SMK Bekerja

Padang,rakyatsumbar.id— Politeknik Negeri Padang terus mematangkan persiapan program studi D2 Fast Track Instalasi dan Pemeliharaan Kabel Bertegangan Rendah. Penandatangan perjanjian kerjasama dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika) telah dilakukan. Rencananya pada tahun ini, PNP bakal mulai menerima mahasiswa baru untuk prodi D2 Fast Track tersebut.

“Prodi D2 instalasi dan pemeliharaan kabel bertegangan rendah ini rencananya bakal dibuka satu kelas, namun tidak tertutup bisa lebih karena menyesuaikan dengan kebutuhan dan daya tampung industri dan dunia kerja (Iduka),”sebut Direktur PNP Surfa Yondri usai penandatangan perjanjian kerjasama PNP dengan Dudika dalam rangka pembukaan program studi D2 Fast Track Instalasi dan Pemeliharaan Kabel Bertegangan Rendah, Kamis (27/5).

Ia mengatakan,untuk program studi yang direncanaan diajukan PNP ini saat ini telah diajukan proposalnya ke Kementerian, dimana di PNP sendiri Prodi induknya berada di Prodi Teknik Listrik. Jika izin telah dikeluarkan, mulai tahun ini PNP akan melakukan menerimaan mahasiswa baru Fast Track.

“Tujuan prodi fast track ini untuk melakukan percepatan lulusan SMK terserap di dunia industri dan dunia kerja. Untuk itu kita (PNP) melakukan kalaborasi dengan SMK yang ada di Sumbar dan Dudika,” jelasnya.

Ia mengatakan, PNP sebagai perguruan tinggi vokasi yang nantinya mengeluarkan ijazah, sementara SMK menyiapkan calon mahasiswa sebagai input dan Iduka menjadi tempat lulusan tersebut magang dan bekerja setelah tamat.

“Kita berkalaporasi bersama sama dalam proses maupun input dan outcome (hasil), sebab akhir dari Fast Track ini adalah penempatan, lulusan yang dibutuhkan dunia kerja,” terangnya.

Ia mengatakan, jika selama ini untuk D2 itu berlangsung selama dua tahun atau empat semester, pada D2 Fast Track ini dijadikan 1,5 tahun atau tiga semester. Sebenarnya tetap empat semester namun satu semester recount atau pengakuan dari keterampilan lulusan SMK yang akan kuliah di PNP.

“Sebelum masuk di prodi Fast Track ini siswa SMK telah mendapatkan bekal di sekolahnya masing-masing yang disesuaikan dengan kurikulum di PNP. Mereka juga telah melakukan praktek kerja lapangan, keterampilan yang dimiliki itu dikalkulasikan menjadi SKS, sehingga waktunya menjadi 1,5 tahun,” bebernya.

Lebih lanjut, Surfa Yondri menyebutkan dalam proses perkuliahan 1,5 tahun tersebut, satu semester mereka mendapat pembekalan di kampus, dan dua semester di dunia kerja dan industri. Itulah kenapa dalam mempersiapkan prodi ini, PNP melakukan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Iduka yang nantinya ikut terlibat dalam proses pembelajaran dan pemagangan mahasiswa dari prodi Fast Track tersebut.

“Lulusan Prodi ini akan diserahkan ke dunia industri dan dunia kerja, jadi mereka ikut mempersiapkan lulusan sesuai dengan kebutuhan sehingga daya serapnya bisa 100 persen,” terangnya.

“Kita rencananya tahap awal buka satu kelas atau 28 orang, namun kita lihat perkembangan selanjutnya. Tidak tertutup bisa dibuka dua kelas, sebab selain menyangkut peralatan di PNP, tapi kesiapan Iduka menyesuaikan daya tampung dan kebutuhan dunia kerja menerima mahasiswa ini magang dan bekerja,” tambahnya.

Langkah dari PNP ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri yang ikut hadir saat kegiatan penandatangan kerjasama PNP dengan Dudika dan dihadiri pimpinan SMK di Sumbar secara offline dan online tersebut.

“Pemprov Sumbar memberikan apresiasi kepada Politeknik Negeri Padang dalam memantapkan perannya dalam menyiapkan lulusan SMK memasuki dunia kerja dan industi, dengan masa 1,5 tahun bisa menamatkan D2 Fast Track ini,” ungkapnya.

Ia mengatakan, dengan langkah ini tentunya lulusan SMK di Sumbar menjadi lebih siap, ini sangat dibutuhkan di bidang vokasi. Tamatan SMK dapat memasuki dunia kerja dengan cepat dan kemampuan atau skill yang dimiliki bisa sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja.

“SMK akan kita dorong dalam menyiapkan diri sehingga sinergi ini akan menjadi lebih baik. Sehingga pendidikan vokasi tidak hanya sekadar retorika saja, SMK bisa SMK Hebat itu bisa dibuktikan dengan lulusannya bisa masuk kerja setelah tamat, dan lulusan siap pakai di Iduka,” jelasnya.

“Kita berharap peluang ini bisa dimamfaatkan SMK di Sumbar, dan PNP bisa membuka prodi lainnya sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja,” pungkasnya. (mul)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *