Peran Nyata Semen Padang untuk Negeri
Oleh: Muhammad Noli Hendra
Usia 110 tahun yang disandang oleh PT Semen Padang, bukanlah usia yang pendek. Bahkan keberadaannya jauh dari detik-detik Indonesia mengumumkan kemerdekaannya. Indonesia memang telah merdeka, dan banyak saksi-saksi sejarah dalam bentuk benda yang bisa ditemui hingga saat ini, yang menjadi monumental bagi bangsa Indonesia.
Bukti yang bisa ditemui hingga sekarang dan masih berdiri kokohnya sejumlah bangunan monumental, yaitu Monumen Nasional (Monas), Jembatan Semanggi, Gedung MPR/DPR di Senayan, dan Hotel Indonesia di jantung Jakarta pada awal tahun 1960-an. Mungkin pula belum ada Jembatan Ampera yang melintasi Sungai Musi yang membelah Kota Palembang hingga tahun 1970-an.
Mungkin selama ini rakyat Indonesia belum mengetahui bagaimana Semen Padang sejak dari dulu membangunan Indonesia ini. Dari sumber yang diperoleh disitus resmi Semen Padang, pada tanggal 18 Maret 1910, perusahaan kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini, bukanlah dikenal sebagai PT Semen Padang, tapi menggunakan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
Sekarang, kita semua mengenalnya sebagai PT Semen Padang. Maka bisa dibayangkan, tanpa dibangunnya pabrik semen di Indarung, maka kebanggaan apa yang bisa dipamerkan oleh rakyat Indonesia dalam membangun sejumlah monumental tersebut. Apakah rakyat Indonesia bangga bahwa di bumi Pertiwi ini, malah dibangun berkat negara lain.
Hari ini mungkin orang hanya memandang PT Semen Padang sebagai bagian kecil saja dari industri semen nasional. Tapi, sebenarnya mereka yang ada di PT Semen Padang itu, telah membangunan negerinya sendiri, dari pedesaan hingga mendongkrak ke segala lini pembangunan nasional.
Semen Padang Menginspirasi
Peranan dan keberadaan Semen Padang yang dinilai begitu penting, seiring waktu berjalan, seakan menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha untuk mendirikan pabrik semen. Hal ini jelas menjadi sebuah tantangan bagi PT Semen Padang, tapi bukan berarti ada langkah mundur, untuk malah terlihat lemah dari kompetitornya.
Nama yang sudah melegenda, ternyata mampu membuat Semen Padang tetap dipercaya, tidak hanya dari masyarakat lokal di Sumatera Barat saja, tapi juga daerah lainnya. Kehadiran pabrik-pabrik semen, membuat Semen Padang termotivasi untuk berbuat lebih dulu sebelum yang lain memikirkan untuk pembangunan Indonesia ini.
Kecepatan Semen Padang dalam hal melakukan pembangunan di nusantara ini, tida diragukan lagi. Melihat dari sejarah yang dituangkan dalam situs resmi Semen Padang, mulai dari tanggal 5 Juli 1958 Semen Padang yang dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda dan selama periode ini, perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/tahun.
Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV. Pada tahun 1995, pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V, dan tidak lama dari ini kondisi pembangunan Indonesia begitu pesar, PT Semen Padang juga mendirikan pabrik Indarung VI.
Kepedulian Tiada Henti
Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati, juga pernah menjelaskan, Semen Padang bukanlah sebuah perusahaan yang hanya meraup untung dengan memanfaatkan bukit putih yang ada di daerah Indarung itu. Kepercayaan masyarakat dan banyak pihak lainnya, juga membuat Semen Padang turut peduli dengan berbagai kondisi masyarakat. Mulai dari persoalan infrastruktur dan perekonomian masyarakat kecil, hingga ke sisi sosial.
Sejarah memang telah membuktikan bahwa Semen Padang memiliki peranan penting dalam monumental bangsa ini. Namun hal sekeliling yang ada di perusahaan, turut menjadi perhatiann. Karena kemajuan Semen Padang, bukan untuk perusahaan semata, tapi merupakan kemajuan bersama yakni bersama masyarakat.
Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dan Tim TRC (Tim Raksi Cepat) Semen Padang, banyak hal yang telah diperbuat hingga tahun ke usia 110 ini. Pertama CSR, bantuan yang diberikan mulai untuk pembinaan terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah di Sumatera Barat dan provinsi lainnya, hingga memberikan bantuan untuk pembangunan infrastruktur di kawasan pedesaan.
Tujuan dari semua ini, bukti nyata bahwa Semen Padang hadir memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Begitu juga dalam persoalan kebencanaan, adannya Tim TRC Semen Padang, juga turut andil membantu masyarakat tidak hanya dari sisi bantuan materi, tapi moril juga menjadi hal utama.
Tokoh masyarakat di Pauh, Syarifuddin Dt Bungsu, telah mengatakan, bahwa dalam istilah Minangkabau barayia sawah di ateh lambok sawah di bawah, yang artinya, maju dan berkembangnya PT Semen Padang, juga turut berdampak kepada masyarakat sekitar.
Kehadiran CSR, telah membuat perekonomian dan sisi infrastruktur jadi semakin membaik dari waktu ke waktu. Seperti jalan, yang dulu hanya terbentang bongkahan batu dan masih dalam kondisi tanah. Sekarang telah mulus, setelah dibangun jalan beton oleh pihak Semen Padang.
Infrastruktur struktur lainnya, juga membantu mendirikan tempat ibadah seperti mushala dan masjid, serta sarana dan prasarana pendidikan.
Begitu juga untuk perekonomian masyarakat, ada banyak pelaku UMKM yang dibina langsung oleh CSR Semen Padang. Baik itu yang bergerak untuk usaha budidaya, kerajinan, usaha rumahan, hingga membantu keluarga kurang mampu dalam memberikan modal usaha.
Hal ini bukti bahwa maju dan berkembangnya Semen Padang memberikan dampak kepada masyarakat. Banyak harapan masyarakat agar Semen Padang selalu ada, dan menikmati kesuksesan bersama.
Dewasa Menanggapi Aksi Demo Masyarakat
Yang namanya jadi perusahaan milik negara. Tidak dipungkiri, ada yang senang dan yang malah menanggap Semen Padang perusahaan yang mengganggu kenyamanan masyarakat. Mulai dari persoalan hak tanah, perebutan kursi jabatan, hingga persoalan lingkungan.
Namun, hal itu ditanggapi secara tenang dan positif oleh Semen Padang. Hal ini membuktikan bahwa kedewasaan Semen Padang yang telah menginjak usia 110 tahun.
Anita kembali mengatakan Semen Padang tidak pernah dendam atas aksi demo yang dilakukan itu. Tapi, jika ada hal yang mungkin kelalaian dari Semen Padang, secara tegas dilakukan pembenahan dan perbaikan dengan sifat segera.
Sedangkan bagi yang menyampaikan hal yang isi tuntutannya tidak tepat, Semen Padang memilih untuk melakukan audiensi. Sehingga bisa menciptakan suasana dan hubungan jadi membaik, dan hal ini telah diperbuat Semen Padang.
Semen Padang Era Kini
Sekarang meski banyak kompetitor yang merapat untuk ikut andil dalam proyek. Tantangan dari masa ke masa Semen Padang pun memilih melakukan holding dan menjadi Semen Indonesia Group.
Dari situs resmi Semen Padang menjelaskan pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero) Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99 persen dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 persen.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01 persen. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09 persen dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.