Penayangan Film di Ruang Publik jadi Gebrakan Baru ISI Padangpanjang
Bukittinggi, rakyatsumbar.id—Mahasiswa ISI Padangpanjang Ongky Angga Saputra menggelar pemutaran film Petaka di Stasiun Lambung, Senin (1/7/2024) malam.
Ongky sebagai Director O Photography mengatakan, konsep simetris dan asimetris untuk menunjukkan perubahan suasana pada tokoh dalam film Petaka.
Film fiksi ini mengangkat budaya jawa di daerah perdesaan yang belum terpapar budaya urban.
“Film ini diperankan oleh mahasiswa Institut Seni Indonesia Padangpanjang dan menjadi salah satu dari lima film fiksi yang ditayangkan dalam acara Mimpi di Balik Layar. Pemutaran film sempat ditunda sebentar karena kendala cuaca,” paparnya.
Ongky menambahkan, semoga film ini menjadi pembelajaran agar penonton tidak menuduh orang sembarangan seperti yang ada di dalam film dan film ini dapat diterima di ranah Minang.
“Karena Bukittinggi merupakan kawasan wisata maka masyarakat juga harus paham terhadap budaya lain seperti budaya Jawa dan lain-lain,” ucapnya.
Ketua Panitia Pemutaran Film Babe mengatakan, penayangan sempat tertunda dari yang seharusnya pemutaran mulai jam 16.00 ditunda karena siang panas jadi kurang maksimal.
“Sememtara pada pukul 19.00 wib sempat gerimis, akhirnya pukul 19.30 WIB,” tuturnya.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Padangpanjang Dr. Mega Kencana, M.Sn mengatakan, pemutaran film di luar kampus ini sangat didukung oleh pihak kampus.
“Seharusnya semua karya mahasiswa jangan melakukan tugas akhir di dalam kampus saja, sebaiknya hal seperti ini mulai dilakukan untuk semua mahasiswa,” tuturnya.
Ketua Jurusan TV dan Film, Chairu Pradono, S.Sn., M.Sn mengatakan penayangan film di luar kampus merupakan gembrakan baru di Jurusan TV dan Film.
“Saya berharap film yang ditayangkan dapat memberikan edukasi, pesan moral dan informasi yang menarik, bukan hanya sebagai hiburan semata. Penayangan di ruang publik seperti ini masih masa percobaan dan persiapannya harus diperbaiki terus menerus,” ucapnya. (ned)