Pemprov Sumbar Mulai Produksi Hand Sanitizer
Nasrul Abit : Segera Dibagikan Gratis ke Masyarakat
Padang, Rakyat Sumbar- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mulai memproduksi hand sanitizer. Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat agar tak kesulitan lagi mendapatkan hand sanitizer untuk mencuci tangan dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19).
“Ada puluhan liter yang telah diproduksi diproduksi di laborarium Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X,” sebut Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Kamis (19/3).
Bahkan untuk memastikan bahan baku tak masalah, Wagub meninjau langsung ke salah satu distributor bahan kimia di Kota Padang.
Bahkan ia membeli bahan untuk peracikan handsanitizer di PT Novalindo Jaya Utama tersebut. Adapun bahan yang dibeli 40 liter ethanol 96 persen, 2 liter H202 3 persen, 1 liter glyoerin, 6 liter aquadest, dan 30 militer aroma.
“Untuk sementara itu bahan kita beli dan nanti kita akan lihat hasilnya, kemungkinan jika tidak mencukupi akan dilakukan penambahan lagi,” jelasnya.
Sehari sebelumnya, Wagub juga telah dilakukan peninjauan ke laboratorium Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X. Dimana dalam beberapa hari belakangan mulai membuat hand sanitizer, untuk kebutuhan internal mereka.
“Ditargetkan, Senin mendatang hand sanitizer ini sudah bisa dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan,” terangnya.
“Nanti akan di packing dalam botol spray ukuran kecil hingga menengah. Yang jelas, kita upayakan agar seluruh masyarakat kebagian. Sebab hand sanizer penting bagi masyarakat, namun cukup sulit untuk ditemukan dipasaran,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pihak laboratorium LLDIKTI penjelaskan mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan hand sanitizer. Hanya tergantung bahan baku, sebab secara peralatan dan tenaga ahli kimia yang dimiliki dalam meracik hand sanitizer yang berstandar World Health Organization (WHO).
Wagub Sumbar Nasrul Abit saat meninjau pembuatan hand sanitizer di laboratorium Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X
Ia menyampaikan, untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini, pemerintah Provinsi Sumbar terus berupaya semaksimal mungkin. Selain meningkatkan pemeriksaan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), pembentukan gugus tugas tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, beberapa rumah sakit rujukan juga dipersiapkan, termasuk laboratorium dalam memeriksa sampel pasien suspect corona dan membantu mengatasi masalah kelangkaan hand sanitizer.
Melihat fakta kalau hand sanitizer ini bisa dibuat, seluruh lembaga yang memiliki laboratorium analisis diharapkan dapat ikut membantu memproduksi hand sanitizer, tak hanya LLDIKTI, namun juga seperti Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta, dan Sekolah Menengah Analisis Kimia (SMAK) Padang dan lain-lain.
Sebab hand sanitizer saat ini memang cukup banyak dicari oleh masyarakat. Semakin banyak lembaga yang mamproduksi hand sanitizer, maka semakin baik.
“Dalam minggu ini, akan masuk lagi bahan baku di PT. Novalindo Jaya. Nanti kita koordinasikan lagi, kita akan upayakan produksi dalam skala yang lebih banyak lagi. Ini adalah salah satu gerak cepat kita untuk mengatasi penyebaran Covid-19,” bebernya.
Sebelumnya, Analis laboratorium LLDIKTI Wilayah X, Irna Humaira menyebutkan, keistimewaan hand sanitizer yang dihasilkan dengan penambahan ekstrak minyak atsiri jeruk. “Ekstrak minyak atsiri jeruk itu sebagai aroma wewangian dan sekaligus meminimalisir bau alkohol yang cukup menyengat. Kami bagi saja formula ini kepada siapa yang membutuhkan. Semakin banyak yang memproduksi, semakin baik,” sebut Irna Humaira.
Irna menambahkan, LLDIKTI wilayah X membuka ruang untuk lembaga atau instansi lain jika ingin memproduksi hand sanitizer. Tim ahli yang ada di laboratorium, siap membantu pihak terkait jika memang ingin memproduksi hand sanitizer.
“Hanya saja, sesuai dengan prosedur yang ada, harus mengajukan surat permohonan terlebih dahulu. Jika ada bahan bakunya tentu bisa dibantu meraciknya, “pungkasnya, Rabu(18/3) usai kunjungan Wagub Sumbar. (*)