04/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Pemilu, Golput dan Fenomena Viral KPPS

Pemilu, Golput dan Fenomena Viral KPPS

Samratul Usni Lizulvia

Oleh : Samratul Usni Lizulvia

Jika pada Pemilu lima tahun silam, ending menakutkan terjadi pada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Ada 119 orang petugas KPPS meninggal dunia, 548 orang menderita sakit karena kelelahan (https://www.bbc.com/indonesia).

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) kali ini, situasinya menjadi lain. Anggota KPPS justru diparodikan dan dibuatkan meme yang membuat orang geli dan tertawa.

Viral di Media Sosial

Keberadaan anggota KPPS dijadikan bahan candaan karena kabar beragam soal pendapatan mereka. Secara ketentuan, mereka digaji Rp1.200.000 untuk Ketua. Rp1.100.000 untuk anggota dan Rp700.000 untuk anggota Linmas. Pendapatan itu diberikan untuk kerja satu bulan, terhitung 25 Januari 2024.

Mereka diparodikan karena ada yang menyebutkan, gaji yang diberikan tersebut untuk satu hari, sehingga parodinya pun terkadang berlebihan.

Ada yang langsung beli mobil setelah dilantik jadi anggota KPPS, atau beli peralatan mewah lainnya. Parodi itu bertebaran diberbagai media sosial.

Kendati parodi itu dimaksudkan hanya hiburan semata, namun meme dalam bentuk tulisan, gambar dan video lucu tersebut ramai diperbincangkan netizen. Munculnya hal tersebut seakan menjadi bagian dari hal-hal baru dalam politik Indonesia, khususnya menghadapi Pemilu 2024.

Terkait hal tersebut, seperti dikutip dari Instagram KPU RI,Sabtu 27 Januari 2024, KPU RI sudah mempersiapkan uang transport untuk pelantikan sudah disiapkan dan diditribusikan ke KPU Kabupaten/ Kota, besaran yang akan diterima setiap anggota KPPS berbeda.

Menyesuaikan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan domisili masing-masing.

Pihak KPU RI menegaskan bahwa kebijakan pemberian nominal uang transport alias uang saku Bimtek KPPS Pemilu 2024 disebabkan oleh kebijakan di setiap wilayah yang berbeda-beda.

Di sisilain, dalam konteks sesungguhnya, KKPS memiliki peran yang sangat penting. Mereka bertanggungjawab untuk memastikan suksesnya proses pemungutan suara, penghitungan suara, dan pelaporan hasil di setiapTempat Pemungutan Suara (TPS).

Fenomena viral di media social tersebut, tak lepas dari keterlibatan KPPS dalam mempersiapkan pelaksanaan Pemilu. KPPS merupakan anggota yang terlatih dan dipilih secara cermat.

Tugas mereka mencakup persiapan materi pemungutan suara, pemeriksaan daftar pemilih, pengawasan kelancaran proses pemungutan suara, serta penghitungan dan pelaporan hasil suara. Semua tugas ini dilakukan dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.

Keberadaan KPPS menjadi penting karena mereka memastikan bahwa Pemilu berlangsung secara adil, jujur dan transparan. Mereka bekerja untuk melindungi hak suara setiap warga negara dan menjaga integritas demokrasi yang kita miliki.

Mereka berada di garda terdepan proses penghitungan suara yang akan menentukan nasib bangsa di kemudian hari.

Kendati demikian, meskipun KPPS memiliki peran yang vital dalam pemilihan umum, mereka juga menghadapi tantangan dan tekanan yang cukup besar. Dalam beberapa kasus, mereka menghadapi intimidasi, ancaman, atau tekanan dari pihak-pihak yang ingin mempengaruhi hasil pemilihan.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri pernah mengungkapkan kegeramannya terhadap situasi politik tanah air. Salah satunya soal intimidasi aparat terhadap sejumlah kelompok masyarakat dalam proses kampanye Pilpres 2024.

Pernyataan keras ini disampaikan Megawati saat berpidato di depan ribuan pendukung dan simpatisan Ganjar- Mahfud di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu sore (3/2/2024).

Megawati meminta para pendukungnya untuk tidak takut melawan praktik intimidasi, karena praktik intimidasi hanya dilakukan oleh pihak yang takut kalah, sehingga jika dilawan, maka akan membuahkan kemenangan satu putaran dalam Pilpres 2024 bagi Ganjar dan Mahfud.

KPPS Garda Terdepan

KKPS adalah garda terdepan dalam menjaga demokrasi. Dukungandan penghargaan kepada KKPS adalah bentuk apresiasi terhadap upaya mereka dalam menjalankan tugas yang tak mudah.

Meskipun ada tantangan dan kontroversi yang terjadi, KPPS tetap berperan penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan umum. Dukungan dan pengawasan yang tepat dari pihak terkait, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sangat penting untuk memastikan KPPS dapat menjalankan tugasnya secara baik dan benar.

Lalu kini, apalagi? Tinggal tugas dan peran kita, peran sebagai masyarakat untuk ikut terlibat dan berpartisipasi dalam Pemilu di tahun 2024 yang tinggal menghitung hari. Satu suara yang diberikan, sangat berarti untuk kelanjutan bangsa. Gunakan hak pilih sebaik-baiknya.

Jangan golput. Nggak keren kalau Golput, jika itu dilakukan, maka itulah sikap tidak bertanggungjawab sebagai anak bangsa. (*) Penulis adalah Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Adzkia

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.