rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Pelaku Wisata di Pesisir Selatan Kunjungi Boemboe Mandhe

Pelaku Wisata di Pesisir Selatan Kunjungi Boemboe Mandhe

Kegiatan Studi Tiru Pelaku WIsata Pesisir Selatan ketika mengunjungi Boemboe Mandhe Kabupaten Tanahdatar

Painan, rakyatsumbar.id–Sebanyak 55 orang pelaku wisata di Kabupaten Pesisir Selatan lakukan studi tiru ke Boemboe Mandhe yang terletak di Kecamatan Limau Kaum Kabupaten Tanahdatar, Rabu (04/09/2024).

Kegiatan ini adalah kelanjutan dari kegiatan pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata di destinasi pariwisata di Saga Murni Painan selama 3 hari.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan Suhendri mengatakan pelaksanaan kegiatan studi tiru tersebut, untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata, desa wisata, dan destinasi pariwisata lainnya dalam melakukan tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata.

“Dipilihnya Boemboe Mandhe sebagai lokasi Studi tiru karena dinilai mampu meningkatkan ekonomi dan mampu mendatangkan penghasilan yang cukup besar dari kunjungan wisatawan. Kita harapkan peserta bisa mengambil ilmu dan trik pengelola sehingga bisa diterapkan ke Kawasan Wisata di Pessel,” ujarnya.

Untuk itu pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif dan mengoptimalkan pemasaran, seperti pemasaran secara online atau melalui digital marketing, dengan upaya yang dilakukan, maka akan memberi dampak positif pada sektor kepariwisataan dan juga peningkatan perekonomian masyarakat.

“Semua itu dapat terwujud bila diimbangi dengan keberadaan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang terlatih. Pelatihan kepada SDM Pariwisata merupakan faktor terpenting yang turut menentukan keberhasilan, berkembang dan majunya kepariwisataan di daerah,” ujarnya.

SDM pariwisata terlatih menurutnya, dapat memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata Pessel secara tepat sasaran kepada wisatawan nusantara dan mancanegara.

“Karena itu perlu dilakukan berbagai strategi marketing yang bersifat terpadu dan profesional, dengan melibatkan seluruh stakeholder dengan penggunaan media berbasis IT-BASE Marketing, dalam rangka mempromosikan dan memasarkan berbagai obyek dan daya tarik wisata alam dan budaya,” pungkasnya.

Sementara itu Anisa Syafitri pengelola Boemboe Mandeh menjelaskan ilmu memasak langsung dia dapat dari ibundanya atau Mandhe, Anisa merintisnya berawal dari kesenangan memasak dan begitu cintanya dengan masakan Padang.

“Dalam mengembangkan usaha keluarga ini saya juga terinspirasi ketika melihat betapa banyaknya ibu-ibu di zaman sekarang yang sibuk, sehingga tidak mau repot dan tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan bahan disaat hendak memasak atau menghidangkan masakan. Oleh karena itu munculah ide untuk meracik bumbu instan untuk memberi kemudahan dan solusi terhadap keluhan ibu di zaman yang serba instan dan praktis ini dalam memasak,” katanya.

Dijelaskannya, awal dari usaha rumahan yang bermodalkan hanya Rp150 ribu dan bantuan dari sang Ibu dalam meracik bumbu akhirnya smemutuskan memberi Brand Boemboe Mandhe yaitu bumbu yang diracik dengan resep Ibu untuk usaha ini. Di awal berdiri pemasaran produk hanya melalui suadara, teman teman, dan tentangga namun saat ini Boemboe Mandhe sudah bisa mendistribusikan produk menembus pasar Nasional seluruh wilayah Indonesia, bahkan Internasional, seperti Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, England, USA,koresa, Belanda, Jepang, Hungaria, Australia, Thailand, Malaysia dan singapura.

“Dibawah binaan Bank Indonesua, berawal dari dapur rumah alhamdulillah kini Boemboe Mandhe sudah memiliki rumah produksi yang bisa menampung kapasitas produksi 15 ton -20 ton perbulan dan telah mengantongi Izin BPOM dan sertifikasi Halal,” kata Anisa. (rik)

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *