Pasar Rakyat, Penggerak Roda Perekonomian Rakyat
Jakarta, rakyatsumbar.id– Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga kembali menegaskan tiga tugas utama Kementerian Perdagangan.
Tugas itu adalah ketahanan pangan, keseimbangan neraca perdagangan, dan pembangunan/revitalisasi pasar rakyat.
Ketiga tugas ini merupakan penjabaran amanat Presiden RI dalam menjalankan pemerintahan saat ini.
Hal tersebut disampaikan Wamendag saat menghadiri peresmian Pasar Pancasila bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Walikota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/1).
“Selain sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat, pasar rakyat juga memiliki kedekatan dengan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat.”
“Aspek sosial budaya inilah yang menjadi nilai unik tersendiri dari pasar rakyat. Hingga kini, kedudukan pasar rakyat tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat,” jelas Wamendag.
Menurut Wamendag, pasar rakyat merupakan salah satu wadah yang berperan penting untuk memperlancar arus barang antar wilayah, khususnya barang kebutuhan pokok (bapok) masyarakat.
Di tengah pesatnya pembangunan pasar modern, pasar rakyat tetap unggul dengan memiliki harga yang terbentuk dari hasil tawar menawar pihak pembeli dan penjual.
Pemerintah telah menyediakan sarana fisik yang dibangun untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada rakyat.
Selain membangun fisik, diupayakan juga untuk merevitalisasi manajemen pengelolaan pasar dan memberikan edukasi kepada pedagang pasar agar memberi daya saing terhadap toko modern yang marak hadir saat ini.
Miliki 270 Kios, 64 Los dan Tempati 300 Pedagang
Pasar Pancasila yang dibangun pada 1995 ini kini telah selesai direvitalisasi dan sekarang memiliki 270 kios serta 64 los yang diisi oleh 300 pedagang.
Komoditas yang dijual di pasar ini antara lain bahan pangan kering dan basah, komoditas nonpangan, serta makanan siap saji.
“Pasar yang sudah terbangun ini diharapkan dapat dikelola dan dipelihara dengan baik secara konsisten dan berkelanjutan. Sehingga, dapat memberikan kenyamanan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya dan sekitarnya,” terang Wamendag.
Ia momen itu, Wamendag juga meninjau Pasar Cikurubuk, yang pada 2015 mengalami musibah kebakaran di sebagian areanya.
Pasar yang dibangun pada 1994 ini memiliki 2.772 kios dan 50 los dengan jumlah pedagang sebanyak 2.885 orang.
Sedangkan, komoditas yang dijual di pasar ini di antaranya bapok, buah-buahan, kelontongan, bumbu masak, peralatan rumah tangga, tas, dan pakaian. (adv)