Pariwisata Bukittinggi Butuh Promosi
Bukittinggi, rakyatsumbar.id– Sejak pandemi Covid-19 sampai saat ini, banyak pekerja pariwisata yang berguguran. Selama 2020 sampai 2021, bidang pariwisata juga mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Anggota Komisi II DPRD Kota Bukittinggi H Syafril mengatakan, untuk menghidupkan kembali bidang pariwisata, Komisi II DPRD telah melakukan dengar pendapat dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi.
“Pada 2022, kita bisa ikut andil dalam promosi serta pengembangan sumber daya manusia yang ada di Bukittinggi khususnya di Sumatera Barat,” ujar Syafril, Sabtu (15/1) siang.
Ia menambahkan untuk mendatangkan tamu-tamu ke Kota Bukittinggi dibutuhkan peningkatansumber daya manusia. Khususnya pelaku wisata baik itu perhotelan, travel, pemandu wisata maupun organisasi yang bergerak di bidang pariwisata.
“Kita juga mendorong Disparpora ikut mempromosikan Kota Bukittinggi ke daerah luar terutama luar Sumatera Barat. Sekarang kita lihat tingkat hunian hotel sudah mulai meningkat.”
“Itu tandanya pengunjung sudah mulai berdatangan ke Bukittinggi. Kami dari DPRD akan terus mendukung dan mendorong instansi yang melibatkan kepariwisataan. Agar terus bekerjasama dalam perkembangan kepariwisataan baik destinasi dan SDM yang ada,”terangnya.
Syafril mengharapkan Disparpora menyediakan dana khusus untuk meningkatkan SDM. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dinginkan Gubernur Sumatera Barat.
“Saat ini, kita diharapkan untuk tidak memperbanyak pembangunan infrastruktur, namun akan lebih banyak pembangunan mental SDM. Tanpa mental yang bagus, sehebat apapun infrastruktur itu tidak akan jalan,” terang Syafril.
Tingkat Hunian Hotel Variatif
Syafril yang didampingi Vina Kumala yang merupakan mantan Ketua PHRI Bukittinggi menambahkan, okupansi hunian hotel di Bukittinggi meningkat mulai dari 20 Desember sampai 31 Desember.
“Malam tahun baru, rata -rata mencapai 100 persen. Hampir semua hotel mengalami hal tersebut. Namun, dari 1 sampai 10 Januari 2022, okupansi mulai bervariasi.”
“Hal ini disebabkan berbedanya libur satu wilayah di Sumatera Barat. Rata-rata peningkatan sekitar 85 % yang diperkirakan sampai akhir Januari,” tambah Vina Kumala.
Menurut Vina, pihaknya sudah bisa memenuhi kebutuhan karyawan seperti gaji pokok sudah diberlakukan sesuai UMP dan berbeda ketika pandemi Covid-19,.
“Bulan kemarin di samping gaji pokok karyawan pun sudah menerima servive,” pungkas Vina Kumala. (roni)