Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana: Jabatan Amanah, Jangan Menilai “Basah” dan “Kering”
Semarang, rakyatsumbar.id-Semua jabatan itu adalah amanah dari Tuhan yang disampaikan lewat atasan Untuk itu agar bekerja secara optimal sehingga kinerjanya maksimal. Jangan menilainya dari “basah” dan “kering” karena rezeki setiap orang sudah diatur Yang Maha Kuasa.
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan hal itu saat memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di ruang Loka Kridha Lantai VIII, Kompleks Balaikota Gedung Mr. Moch. Ichsan Jalan Pemuda no 148 Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (11/1/2022).
Kegiatan yang dibuka oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab dipanggil Hendi itu bertajuk “Komunikasi Hebat, Kinerja Pemkot Semarang Kuat”. Merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang dengan Harian Tribun Jateng.
Acara Sharing Komunikasi dan Motivasi di jajaran Pemerintah Kota Semarang ini dihadiri sekitar 300 orang. Mulai dari Wali Kota, Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu, Sekretaris Daerah Iswar Aminudin, semua asisten, kepala dinas, camat, lurah, dan pegawai garda depan yang bertugas di bagian pelayanan. Juga hadir Pemimpin Redaksi Harian Tribun Jateng Erwin Ardian.
Aktivitas ini merupakan sesi pertama dari banyak sesi yang direncanakan Hendi. Prioritas berikutnya adalah para pegawai yang bertugas di bidang kesehatan baik yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Selain itu para guru yang jumlahnya mencapai ribuan.
Sembari mengucapkan selamat kepada semua pejabat yang dilantik pada Kamis (6/1/2022) oleh Hendi, Dr Aqua mengingatkan bahwa jabatan yang baru diterima adalah amanah. Harus dioptimalkan dengan menunjukkan kinerja yang terbaik.
“Jangan pernah berpikir jabatan “basah” dan “kering” Jauh sebelum alam semesta ini dibentuk, Tuhan sudah menetapkan rezeki setiap orang. Tidak akan tertukar. Jadi jabatan apapun yang diberikan pimpinan, sebaiknya diterima saja,” pesan Dr Aqua.
Dengan mimik wajah serius Penasihat pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur ini mengatakan sejak awal masuk ruangan tempat acara, memperhatikan ada beberapa peserta yang kelihatan tidak bahagia. Mungkin karena baru dimutasi.
Mereka yang seperti itu rugi sendiri. Sikapnya itu tidak akan mengubah keadaan. Sementara jika larut dalam situasi dan kondisi yang ada membuat kinerjanya tidak maksimal.
Padahal tambah Dr Aqua, untuk menjadi bahagia itu sederhana sekali. Semua orang bisa melakukannya. Asal ada kemauan, keseriusan, dan kesungguhan.
“Kuncinya ada pada diri masing-masing. Untuk menjadi bahagia itu gampang sekali. Hanya perlu melakukannya secara konsisten. Pertama, mensyukuri semua yang telah diperoleh. Kedua, selalu bersikap ikhlas melaksanakan semua aktivitas,” terang Dr Aqua.
Semua pegawai Pemerintah Kota Semarang termasuk yang hadir di acara Sharing Komunikasi dan Motivasi ini, kata pria yang hobi silaturahim tersebut, harus banyak bersyukur. Karena Tuhan telah memberi berbagai rezeki termasuk jabatan.
Dengan memaknai jabatan sebagai pekerjaan yang mulia dan ibadah, menurut Dr Aqua, ditugaskan di mana saja bakal melakukannya secara tekun, serius, dan sungguh-sungguh. Sama sekali tidak ada beban. Targetnya hasilnya optimal.
Cerita Lukman
Menanggapi seorang peserta yaitu kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Semarang Bunyamin, Dr Aqua menegaskan setiap atasan tidak bisa memuaskan semua bawahannya. Sebagai manusia pasti ada hal-hal yang dinilai kurang oleh jajarannya meskipun sudah berusaha berbuat yang terbaik.
Dr Aqua melanjutkan, walaupun Bunyamin merasa sudah berusaha merangkul semua bawahannya dan selalu tampil sebagai atasan yang baik dengan memberikan berbagai keteladan, pasti masih ada jajarannya yang responnya tidak seperti yang diharapkan.
“Ini seperti yang barusan disampaikan Pak Bunyamin. Beliau merasa sudah berusaha mendekati semua bawahannya namun tidak seluruhnya merespon sesuai dengan harapannya,” lanjut Dr Aqua.
Menyikapi itu, ujar pria yang telah mendalami komunikasi selama puluhan tahun secara komprehensif tersebut, tidak usah membuat kepikiran apalagi menjadi pusing. Hidup ini seperti kisah sufi Lukmannul Hakim bersama anak dan keledainya. Saat ketiganya berjalan bersama ada saja yang berkomentar negatif.
Ada yang mengatakan mereka bodoh karena keledainya tidak ditunggangi. Padahal hewan itu biasanya dinaiki manusia.
Mendengar itu, keduanya sepakat menunggangi keledai tersebut. Mereka diejek oleh orang yang melihatnya, karena dianggap menyiksa keledai.
Lukman pun turun dari keledai. Ia membiarkan anaknya tetap duduk di atas keledai. Toh, tetap saja ia “di-bully” orang. Si anak dituding tak tahu diri, lantaran berada di atas keledai, sementara sang ayah yang telah berumur dibiarkan berjalan.
Sebaliknya saat Lukman gantian naik keledai, sementara anaknya jalan, ada yang berkomentar negatif. Mereka beranggapan ayahnya tidak sayang sama anaknya karena membiarkannya jalan.
“Setiap melakukan aktivitas selalu saja ada orang yang melihatnya dari sudut pandang negatif. Nah, itu yang harus kita hadapi dan jalani dalam kehidupan ini. Sebaiknya tidak usah pusing dengan hal tersebut. Ambil yang baiknya saja dan konsisten melakukannya,” tegas Dr Aqua.
Selalu Bersyukur
Di awal pemaparannya pria yang memiliki jejaring yang luas ini mengajak semua yang hadir untuk selalu bersyukur karena Tuhan telah banyak memberi rezeki kepada mereka. Nilainya melebihi materi berapa pun.
Rasa syukur yang pertama karena semuanya diberi kesehatan. Meski sampai sekarang masih pandemi Covid-19.
“Meski begitu tetap harus selalu waspada, mawas diri, dan hati-hati. Laksanakan protokol kesehatan secara ketat dan taati selurub pesan pemerintah pusat terkait Covid-19,” tutur Dr Aqua.
Sedangkan kepada yang pernah terpapar Covid-19 dan sembuh, lanjut pria yang hobi silaturahim ini, harus lebih banyak bersyukur. Itu menunjukkan bahwa Tuhan sayang kepadanya dan memberikan kesempatan berbuat baik kepada sesama.
Dr Aqua kemudian menceritakan seorang teman akrabnya, pengusaha sukses di Semaramg yang pada Juli 2021 lalu terpapar Covid-19 dan meninggal.
“Teman saya itu uangnya bisa buat membeli rumah sakit. Namun saat terpapar Covid-19, untuk mendapatkan satu tempat tidur di rumah sakit di Semarang, tidak dapat. Semuanya penuh. Keluarganya sudah berusaha sejak dari pagi sampai sore, tidak berhasil,” ujar Dr Aqua.
Waktu itu, lanjut Pembina Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh (ASPOO) Jateng ini, kondisi serupa terjadi di berbagai kota di Indonesia. Tidak hanya di Semarang saja.
Atas bantuan Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto akhirnya bisa dirawat di ruang ICU RSUD dr H Soewondo Kendal. Di sana mendapatkan perawatan yang intensif.
Setelah dirawat sekitar dua minggu di ruang ICU RSUD dr H Soewondo Kendal, hasil tes swabnya negatif. Keluarganya sangat bersyukur dan bahagia sekali atas hal tersebut.
Namun teman Dr Aqua itu ada penyakit bawaan (komorbit) yaitu di paru-parunya. Untuk penyembuhannya membutuhkan ventilator non invasive Di RSUD dr H Soewondo Kendal alatnya tidak ada.
Untuk itu harus dibawa ke salah satu rumah sakit besar di Semarang. Tapi kondisinya masih sama dengan dua minggu sebelumnya yaitu semua rumah sakit penuh termasuk Rumah Sakit Kariadi, Rumah Sakit Telogorejo, atau Rumah Sakit St Elizabeth.
Akhirnya teman Dr Aqua itu menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr H Soewondo Kendal. Seluruh keluarganya sangat berduka.
“Saya merasa kehilangan sekali. Beliau semasa hidupnya sangat baik pada semua orang termasuk kepada saya. Setiap ke Semarang meski sebentar, saya sempatkan mampir ke rumahnya,” tutur Dr Aqua.
Meski teman akrabnya itu sudah meninggal, namun Dr Aqua sampai sekarang masih terus komunikasi dan silaturahim ke keluarga. Selalu memberi motivasi kepada istri dan anak-anaknya untuk meneruskan berbagai kebaikan yang telah dilakukan suami dan bapak mereka.
Rasa syukur berikutnya ucap pria yang senang berteman ini, bekerja di Pemerintah Kota Semarang. Merupakan institusi yang sangat kredibel di dunia. Tidak hanya di Jawa Tengah dan Indonesia.
Jika ketemu dengan masyarakat internasional, begitu memperkenalkan diri sebagai pegawai Pemerintah Kota Semarang, mereka pasti hormat dan sangat menghargai.
Kenapa? Karena di semua negara ada pegawai pemerintah. Biasanya orang pilihan yang masuknya menjadi pegawai melalui secara yang ketat.
“Para pegawai pemerintah identik dengan orang-orang yang pintar. Apalagi beberapa tahun terakhir ini di Indonesia seleksi jadi aparatur sipil negara makin ketat,” ungkap Dr Aqua.
Penghargaan yang diperoleh dari banyak orang karena bekerja di Pemerintah Kota Semarang, ungkap penulis buku “super best seller” yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” ini, tidak dapat digantikan dengan materi berapapun.
Selanjutnya yang perlu disyukuri, papar Dr Aqua, bekerja di Pemerintah Kota Semarang yang sejak dipimpin Hendi prestasinya banyak sekali. Setiap tahun menerima berbagai penghargaan tidak hanya setingkat Jawa Tengah dan Indonesia, tetapi juga dunia.
Semua penghargaan itu menimbulkan banyak rasa kagum baik dari masyarakat Indonesia maupun dunia. Mereka ingin datang ke Semarang untuk dapat merasakan langsung suasana yang sangat menyenangkan di Kota Semarang.
“Melihat kemajuan Kota Semarang selama dipimpin Pak Hendi dan semua prestasi yang diraih, membuat saya ingin jadi warga Semarang. Rasanya senang tinggal di kota ini,” kata Dr Aqua yang disambut dengan tepuk tangan seluruh yang hadir.
Seluruh kesuksesan itu, ungkap Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini, adalah hasil dari kerja keras dan kerjasama semua pegawai yang dipimpin Hendi. Untuk itu agar makin dikuatkan kolaborasinya sehingga emakin banyak penghargaan yang diterima.
“Saya optimis ke depan kinerja Pemerintah Kota Semarang lebih meningkat lagi bahkan melesat. Itu karena selama memimpin Kota Semarang, Mas Hendi selalu menunjukkan keteladanan dan prestasinya luar biasa,” ungkap Dr Aqua.
Motivator ulung itu menambahkan bahwa Hendi adalah role model, tidak hanya bagi jajarannya tetapi juga warga Semarang. Selama memimpin pria rendah hati tersebut telah menunjukkan prestasinya yang gemilang.
Dr Aqua merasa terhormat mendapat undangan untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dari Hendi. Kesempatan tersebut sekaligus dioptimalkannya untuk banyak belajar pada Hendi dan jajarannya.
Pilih ke Pematang Siantar
Saat sedang serius memberikan presentasi, tiba-tiba Dr Aqua menanyakan kepada peserta yang dalam waktu dekat pensiun. Dari sisi kirinya ada seorang peserta yang tunjuk tangan.
Laki-laki itu langsung dipanggil ke depan. Diminta untuk memperkenalkan diri, sebab Dr Aqua belum mengenalnya.
“Nama saya Gunawan Saptogiri. Sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang. Insya Allah pada Mei 2022 ini pensiun,” katanya.
Ketika Dr Aqua menanyakan suka dukanya sebagai aparatur sipil negara di Pemerintah Kota Semarang dengan tegas Gunawan mengatakan sukanya banyak. Sedangkan dukanya tidak ada.
Jawaban Bapak dari.Ganang Surya Atmaja itu disambut tepuk tangan para peserta. Mereka mengapresiasi bapak satu putra itu.
“Bagus sekali Pak Gunawan. Kalau semua pegawai Pemerintah Kota Semarang bersikap selalu mensyukuri seperti Pak Gunawan, saya yakin kinerja secara keseluruhan bakal meningkat lagi. Seiring dengan itu akan lebih banyak penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Semarang,” ungkap Dr Aqua.
Sebagai apresiasi kepada Gunawan, begitu memasuki pensiun, Dr Aqua memberinya hadiah bersama istri jalan-jalan ke Bali. Mendengar itu, Gunawan dan seluruh yang hadir kaget.
“Insya Allah saya siapkan tiket pesawat dari Semarang ke Bali pergi dan pulang buat Pak Gunawan Ibu. Selama di Bali menginapkan di hotel berbintang. Minimal bintang empat,” jelas pria yang suka membahagiakan banyak orang itu.
Gunawan yang sempat terdiam sejenak kemudian berkomentar. “Alhamdulillah… Terima kasih banyak Aqua atas hadiahnya. Akan saya infokan ke istri.”
Selama ini Dr Aqua sudah sering memberikan berbagai hadiah kepada banyak orang. Jumlah penerimanya telah mencapai ratusan orang.
Hadiah yang diberikan beragam. Mulai dari sejumlah uang, buku-buku, jalan-jalan ke berbagai objek wisata, hingga umroh.
“Saya hanya sebagai tukang pos saja. Semua hadiahnya dari Tuhan. Tugas saya memberikan kepada penerimanya,” ujar Aqua di beberapa acara.
Malamnya Dr Aqua silaturahim ke Gunawan di rumahnya di Semarang. Kehadirannya sama sekali tidak disangka-sangka oleh tuan rumah.
“Pak Aqua datang ke sini merupakan hadiah dan kehormatan buat kami. Rasanya seperti mimpi. Kami tidak menyangka Bapak mau mampir,” ujar Gunawan dan istrinya Anna Gunawan.
Mereka ngobrolnya akrab sekali. Apalagi pada1988 setelah menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Gunawan bekerja di Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) Cabang Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Itu kota kelahiran Dr Aqua. Pada tahun yang sama, pria rendah hati tersebut meninggalkan Pematang Siantar menuju Yogyakarta.
Mereka bertiga sangat asyik ngobrol tentang Pematang Siantar. Gunawan dan Anna mengatakan setelah pensiun ingin nostalgia ke sana.
Mendengar itu Dr Aqua spontan menawarkan hadiah ke Bali diganti jadi ke Pematang Siantar. Selama di Sumatera Utara akan disiapkan mobil, sopir dan penginapan.
“Silakan Pak Gunawan dan Ibu menentukan tanggal keberangkatan dan pulangnya. Akomodasi dan transportasinya saya siapkan. Memang sebaiknya nostagia ke Pematang Siantar dari ke Bali. Melakukan napak tilas di sana,” tambah Dr Aqua.
Gunawan dan istri setuju dengan tawaran Dr Aqua. Mereka memutuskan liburan ke Pematang Siantar. Sekaligus nostalgia.
Mereka diskusi sekitar 2,5 jam. Banyak hal yang diobrolin. Mulai dari urusan pekerjaan hingga keluarga. Dr Aqua berjanji akan silaturahim lagi ke rumah kakek dari,Giandra Adhyasta dan Gita Kirana Ayu kalau ke Semarang.
“Terima kasih banyak Pak Aqua atas kedatangannya. Kehadiran Bapak membuat kami bahagia. Apalagi Pak Aqua memberikan motivasi dan tips menghadapi dan menjalani pensiun,” pungkas Gunawan dan Anna.
Selain Gunawan peserta lainnya yang mendapat hadiah adalah Lurah Gebangsari Kecamatan Genuk Kota Semarang Sugiarti. Bersama suaminya diberi kesempatan liburan ke Kota Malang, Jawa Timur.
Sugiarti baru saja dipindah ke tempat baru yang terkenal sebagai daerah banjir. Hampir setiap tahun selalu mengalami itu.
“Meski sekarang ini daerah banjir, saya tetap semangat. Membantu masyarakat yang kesusahan karena rumahnya terkena banjir,” ujar Sugiarti.
Dia senang dengan hadiah itu. Rencananya sesudah pensiun pada September 2022, bersama suaminya akan jalan-jalan ke Malang.
“Terima kasih banyak Pak Aqua atas hadiah jalan-jalan ke Malang. Setelah September 2022 saya dan suami akan ke sana,” katanya.
“Super Best Seller”
Kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Pemerintah Kota Semarang itu merupakan sejarah bagi Dr Aqua. Untuk pertama kali dua buku “super best seller” karyanya yang baru selesai cetak ulang, dibagikan kepada semua peserta yang hadir.
Pembagian buku itu merupakan usulan yang disampaikan Dr Aqua kepada Hendi saat mereka ketemu pada Selasa (28/12/2021) di Balaikota Semarang. Pria yang berasal dari Padang, Sumatera Barat itu menilai buku-buku karyanya sangat bermanfaat buat semua peserta dan keluarga.
Setiap peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi diberi dua buku yang berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
Tujuan pemberian kedua buku tersebut diantaranya agar semua peserta dapat melaksanakan berbagai hal yang selama puluhan tahun konsisten dilaksanakan Dr Aqua yaitu silaturahim dan membantu sesama tanpa pamrih. Jadi seluruh peserta tidak hanya sekedar hadir di acara Sharing Komunikasi dan Motivasi, tetapi juga mendapatkan buku-buku yang ditulis langsung oleh pembicaranya.
Dengan membaca buku-buku itu mereka dapat meneladani semua yang telah dilakukan Dr Aqua. Juga bisa mengajak keluarganya untuk melakukan hal yang sama.
“Seluruh peserta yang hadir pada acara Sharing Komunikasi dan Motivasi itu, tidak hanya menyimak semua yang saya sampaikan. Namun dapat mendalaminya dengan membaca buku-buku karya saya. Kedua buku “super best seller” ini banyak peminatnya. Alhamdulillah…” kata Dr Aqua mengutarakan dengan penuh rasa syukur.
Di samping itu, lanjut Dr Aqua, dengan membagi-bagikan buku-buku kepada pegawai, menggalakkan budaya literasi di lingkungan mereka dan keluarganya. Hal positif ini harus terus didorong agar menjadi kebiasaan sehari-hari.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Dr Aqua, Hendi menyetujui usulan tersebut. Apalagi harga bukunya relatif murah dan semua hasil penjualannya untuk kegiatan sosial termasuk membiayai umroh banyak orang.
Kedua buku itu yang diluncurkan pada Januari 2021 telah didistribusikan sekitar 40 ribu eksemplar. Kemudian cetak ulang 60 ribu eksemplar. Semua peserta di Pemerintah Kota Semarang adalah yang pertama kali mendapatkan dua buku yang baru selesai dicetak untuk yang kedua kalinya.
“Saya sangat bersyukur saat pandemi Covid-19 bisa menulis dua buku. Bahagia sekali karena direspon positif oleh pasar. Alhamdulillah peminatnya banyak,” pungkas Dr Aqua.
Hendi Terkejut
Atas permintaan Hendi, acaranya dimajukan lebih cepat sekitar 30 menit. Dari rencana semula pukul 11.00 jadi pukul 10.30.
“Mohon maaf Mas Aqua, saya minta acaranya dimajukan. Saya sebenarnya ingin menghadiri acara Sharing Komunikasi dan Motivasi ini dari awal hingga akhir. Mendadak ada rapat dengan pemerintah pusat yang harus saya hadiri,” terang Hendi.
Saat memberi sambutan, Hendi mengawalinya dengan menceritakan tentang pertemuannya dengan Dr Aqua. Hingga akhirnya acara Sharing Komunkasi dan Motivasi itu dilaksanakan.
“Beberapa waktu lalu saya dihubungi oleh pimpinan Tribun Jateng Mas Erwin. Ia menyampaikan ada tokoh nasional yang mau bertemu saya,” ungkap Hendi.
Pria yang sukses memimpin Kota Semarang itu terkejut mendengarnya. Sekaligus bertanya siapa tokoh nasional yang hendak bertemu dengannya.
“Ternyata Dr Aqua. Saya mengapresiasi pertemuan itu. Kami bertiga pun bertemu beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Hendi melanjutkan, saat diskusi Dr Aqua sempat bertanya berapa jumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
“Saya jawab ada 12 ribu orang. Dr Aqua menawarkan untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada semuanya,” lanjut Hendi.
Wali kota yang dekat dengan warga Kota Semarang itu kemudian menanyakan biayanya untuk mengundang Dr Aqua. Kaget begitu mendengar jawabannya.
“Gratis Mas Hendi. Saya tidak perlu dibayar,” kata Hendi menirukan ucapan Dr Aqua.
Mendengar jawaban itu Hendi menyatakan kaget. Nyaris tidak percaya. Hal itu dapat dimaklumi karena umumnya para pembicara termasuk motivator ada tarifnya jika diundang untuk berbicara. Sedangkan yang seperti Dr Aqua jarang sekali dan langka. Mungkin jumlahnya sedikit, bisa dihitung dengan jari.
Kekagetan Hendi berangsur berkurang setelah Erwin menjelaskan tentang kebiasaan Dr Aqua selama ini saat diundang memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Ada yang dibayar, namun lebih banyak yang gratis.
“Mas Hendi, kalau mengundang Pak Aqua untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi pihak pengundang. Pertama, bicaranya minimal dua jam termasuk tanya-jawab. Tarif per jam Rp 30 juta nett. Sehingga total dana yang harus disiapkan Rp 60 juta,” jelas Erwin.
Kedua, lanjut bapak tiga anak itu, pembayarannya H minus dua. Atau dua hari sebelum pelaksanaan acara. Seluruh uangnya harus sudah ditransfer.
Ketiga, tambah Erwin, kalau acaranya di luar kota, maka pihak pengundang harus menyiapkan tiket pesawat Garuda Indonesia kelas bisnis pergi dan pulang.
Keempat, terang Erwin, panitia juga harus menyiapkan hotel bintang lima untuk menginap selama berada di kota tempat acara.
“Cuma selama ini Pak Aqua lebih banyak menggratiskan yang mengundangnya. Bahkan saat melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi, banyak peserta yang mendapat hadiah. Mulai dari sejumlah uang, buku, jalan-jalan ke berbagai objek wisata hingga umroh. Jumlahnya bisa mencapai puluhan jutaan rupiah,” ungkap Erwin.
Dari ekspresi wajah dan komentarnya, Hendi terlihat kagum atas semua yang diceritakan Erwin. Sama sekali tidak menyangka hal tersebut dilakukan Dr Aqua.
“Sampai sekarang Pak Aqua telah mengumrohkan ratusan orang. Uangnya terutama diambil dari hasil penjualan bukunya dan honornya sebagai pembicara profesional,” ungkap Erwin.
Kemudian Dr Aqua menimpali bahwa dari hasil penjualan buku “super best seller” karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”, telah membiayai umroh sebanyak 167 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah Indonesia.
“Sebagian peserta umrohnya tidak saya kenal sebelumnya. Ada tim yang memilih mereka. Sedangkan untuk memimpin rombongan umrohnya, setiap berangkat ke Tanah Suci, saya memberi amanah kepada wartawan senior Mas Nurcholis MA Basyari,” terang Dr Aqua.
Terkait dengan itu Hendi berpesan agar para peserta selain menyimak yang disampaikan Dr Aqua, selain itu berdoa supaya mendapatkan hadiah.
“Berdoalah agar dapat hadiah dari Pak Aqua. Mungkin nanti ada yang diumrohkannya. Beliau ini senang membahagiakan banyak orang. Salah satunya dengan memberikan berbagai hadiah menarik,” pungkas Hendi. (re)