05/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Menulislah dengan Kekuatan Jiwa

Menulislah dengan Kekuatan Jiwa

UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Gali Potensi Daerah

Bukittinggi, rakyatsumbar.id UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta  Bukittinggi mengadakan Workshop Karya Tulis Tentang  Bung Hatta di ruang seminar Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, 14-16 Juni 2021.

Menurut Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta  Drs, Nur Karim, M. Hum,  workshop ini bertujuan untuk memberdayakan atau mengembangkan bakat masyarakat di bidang karya tulis. Kedepannya, karya tulis yang dihasilkan bisa menjadi nilai jual atau bernilai ekonomis.

“Saat ini, generasi kita rendah membaca. Bahkan, kita juga kekurangan penulis dan penerbit. Selain itu, anak-anak juga haus bahan bacaan karena buku tidak ada. Menurut UNESCO, satu orang bisa membaca tiga buku. Melalui workshop ini, kita menggali potensi daerah. Para peserta juga diberikan materi  oleh pakar di bidang penulisan,” ujar Nur Karim kepada Rakyat Sumbar, Senin (14/06/2021).

Nur Karim menambahkan potensi yang bisa digali itu seperti potensi wisata, sejarah dan sebagainya. Nantinya, potensi itu bisa ditulis dan dijadikan buku. Hal itu sekaligus menambah pasokan buku yang akan dibaca.

“Buku-buku tersebut bisa dijual dan ilmu mereka bisa dibaca Negara lain. Apalagi, menulis tentang sosok Bung Hatta yang juga tokoh literasi. Orang bisa menulis tentang sejarah Bung Hatta. Dalam workshop ini, peserta juga diarahkan menulis tentang Bung Hatta dalam bentuk cerpen, roman, novel atau cerita bersambung,” ungkap Nur Karim.

Lebih lanjut, Nur Karim mengungkapkan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta ingin mencoba mengangkat karya tulis tentang sosok kenegarawanan orang Sumbar khususnya Bung Hatta. Hal itu bisa dibuat  dalam bentuk novel sejarah.

“Bagaimana menulis tentang Bung Hatta dalam bentuk narasi. Ada memoar tentang Bung Hatta yang dinarasikan ulang dalam bentuk novel,” tukas Nur Karim.

Sementara itu, penulis Habiburrahman EL  Shirazy saat menjadi pemateri sesi pertama  menjelaskan tentang menulis dengan kekuatan jiwa, modal menjadi penulis andal dan Best Seller. Menurutnya, Minangkabau memiliki penulis-penulis luar biasa serta tokoh-tokoh besar.

“Hal ini bisa menjadi motivasi bagi para peserta workshop menjadi penulis andal tersebut. Menulis jangan sekadar sampingan, namun harus mempunyai niat yang kuat dan sungguh-sungguh. Tanpa itu, menulis yang benar tidak akan terwujud. Menulis harus serius. Modalnya adalah niat yang kuat. Jika tidak, novel Best Seller tidak akan lahir. Bakat adalah minat yang kuat  dan tidak akan mudah hilang.
Modal menulis selanjutnya adalah keberanian untuk menulis atau menuangkan ide, idealisme yang diperjuangkan atau kekuatan jiwa. Idealisme akan membuat seorang penulis memiliki bobot, energi lebih, ide cemerlang dan daya kreatifitas luar biasa. Idealisme adalah suatu yang penting  bagi orang yang akan membuat karya Best Seller yang hebat dan besar. Kemudian, mencurahkan  kemampuan terbaik dan sesuatu yang diperjuangkan. Ilmu, wawasan dan penguasaan teknik menulis yang baik, Menulis bukan berfikir namun mengungkapkan apa saja yang anda rasakan,” terang  Habiburrahman El Shirazy.

Sedangkan, Prof.Dr.Phil Gusti Asnan, Guru Besar Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Andalas dalam sesi kedua menjelaskan, sumber sejarah tentang Bung Hatta adalah segala sesuatu yang menginformasikan tentang peristiwa atau pengalaman yang terjadi  atau dialami Bung Hatta di masa lampau. Sumber tersebut sangat banyak baik sumber tertulis atau sumber tidak tertulis berupa artefak meliputi foto-foto bangunan dan alat-alat serta sumber lisan. Cerita tentang sosok tokoh itu juga ada dimitoskan dimana yang tidak ada tapi dianggap ada.

“Kita melihat belum ada karya Bibliografi  lengkap tentang Bung Hatta. Bahkan, lembaga  juga belum  ada menghimpun  tentang Bung Hatta. Perlu cara untuk mendapatkan dan memanfaatkan sumber-sumber sejarah tentang Bung Hatta. Apalagi,  karya yang akan dibuat adalah Fiksi Sejarah yang harus  berdasarkan data sejarah. Menulis fiksi sejarah baik itu cerpen atau novel, tetap harus berdasarkan sumber sejarah. Seperti halnya tulisan tentang Bung Hatta. Sumber sejarah  Bung Hatta  telah ada  sejak masa yang sangat lama dengan berbagai macam jiwa zaman. Karya sejarah harus sesuai jiwa zaman. Disamping itu, Autobiografi sangat penting untuk melihat kejiwaan Bung Hatta. Autobiografi sangat penting untuk mengetahui  gambaran  tentang perkembangan pribadi Bung Hatta karena mencerminkan keadaan masyarakat  yang mengelilinginya. Autobiografi harus ditulis pada masa (belakangan) sehingga banyak  kejadian yang disajikan memiliki  jarak waktu yang cukup jauh dari waktu penulisannya. Informasi tentang Bung Hatta juga sangat banyak di surat kabar,” terang Gusti Asnan.

Diakhir acara, dilakukan penyerahan cenderamata dari UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta kepada Prof.Dr.Phil Gusti Asnan. (edw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.