Menuju Sumbar Satu, Buya Mahyeldi Makin Romantis dengan Istri
Padang, Rakyat Sumbar — Pemilihan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) menjadi momen istimewa bagi pasangan suami istri Mahyeldi Ansharullah dan Harneli Bahar. Pasangan yang dikaruniai sembilan anak itu terlihat semakin romantis di tengah kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) lantaran kerap kali blusukan bersama menyapa warga.
Tokoh Muda Sumbar, Reido Deskumar mengatakan, calon gubernur Sumbar yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu merupakan satu-satunya pasangan yang berjuang bersama. Keduanya aktif terjun berkeliling Sumatera Barat untuk mendengar keluh kesah sekaligus harapan masyarakat.
“Lihat saja aktivitas yang dilakukan Buya Mahyeldi dan Umi Harneli tidak jauh bedanya. Setiap hari mereka terjun ke daerah menemui masyarakat dengan berbagai latar belakang,” kata Reido dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyat Sumbar, Senin (30/11/2020).
Reido mengungkapkan, Mahyeldi bersama istri, menemui masyarakat mulai dari petani, pedagang, nelayan, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta komunitas, emak-emak pengajian hingga kalangan muda.
“Sudah ratusan titik yang dikunjungi untuk bertemu dan mendengarkan aspirasi masyarakat Sumbar,” tutur Reido.
Reido menilai, sebenarnya bisa saja Mahyeldi berjuang sendirian tanpa Umi Harneli. Umi Harneli tetap berada dirumah saja, fokus dengan pekerjaan rumah, mengurus anak-cucu, dan lainnya. “Akan tetapi sepertinya tidak bagi Umi Harneli. Perjuangan Buya Mahyeldi merupakan sebuah perjuangan juga baginya,” ungkap Reido.
“Umi Harneli tidak ingin membiarkan Buya Mahyeldi berjuang sendirian. Apalagi Umi Harneli sudah terbiasa dengan kehidupan Buya Mahyeldi melayani masyarakat,” tambahnya.
Umi Herneli, kata Reido, terjun menemani mulai dari Buya Mahyeldi sebagai Wakil Ketua DPRD Sumbar, Wakil Walikota Padang dan Walikota Padang dua periode.
“Sehingga wajar saja aktivitas dengan masyarakat tak bisa dipisahkan darinya,” tegas Reido.
Reido memandang, romantisme perjuangan Mahyeldi dan Istri sangat layak untuk diabadikan dan menjadi inspirasi bagi semua.
“Bagaimana sepasang suami istri saling membersamai, bukan hanya soal rumah tangga membangun keluarga, akan tetapi dalam bentuk hal lain, termasuk perjuangan mengunjungi daerah menemui dan menyapa masyarakat,” jelasnya. (rel/edg)