19/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Mbah Bejo, Ingin Kelilingi Nusantara dengan Sepeda Ontel

Mbah Bejo, Ingin Kelilingi Nusantara dengan Sepeda Ontel

Mbah Bejo, pria yang berkeliling Indonesia menggunakan sepeda ontel, saat dijamu oleh Komunitas Lubuk Sikaping Ontel Comunity

Pasaman, rakyatsumbar.id–Setiap orang tentu memiliki cita-cita. Tak terkecuali Mbah Bejo (54) yang memiliki mimpi mengelilingi 36 provinsi di Nusantara ini. Mbah Bejo, merupakan pria paruh baya asal Desa Jerta, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah saat ini tengah melakukan Jelajah Nusantara dengan mengunakan sepeda Ontel.
Saat ditemui rakyatsumbar.id di Posko Komunitis Lubuk Sikaping Ontel Community (Lotec), tepatnya di Jalan By Pass Nagari Pauah Kecamatan Lubuksikaping Kabupaten Pasaman, Jum’at (19/2/2021) malam mengungkapkan, dirinya sudah melakukan perjalanan selama kurang lebih 13 bulan dengan star di Kalimantan Utara pada 10 Januari 2020 lalu.
“Sampai saat ini, sudah 18 provinsi yang sudah saya lalui dalam keliling Nusantara ini. Niat saya rencananya akan mengelilingi Indonesia dengan waktu sekitar 3 tahun dengan menggunakan kendaraan kesayangan saya yakni sepeda Ontel,” katanya.
Mbah Bejo menghiasi sepedanya dengan tulisan, Mbah Bejo Paguyuban Onto Seno, Bulungan – Tanjung Selor (Kalimantan Utara) Jelajah Nusantara 10 Januari 2020 (Untuk Mempererat Persaudaraan Antar Komunitas Tanpa Perbedaan) yang ia tempelkan di belakang tempat duduk sepedanya. Lalu pada bagian depan sepeda Mbah Bejo berkibar bendera merah putih serta bendera konunitas lainnya.
Dari 18 provinsi yang sudah ia lalui, banyak suka duka yang dialaminya. Alhamdulillah, selama perjalanannya selama 1 tahun lebih ini penyambutan dari rekan-rekan komunitas sepeda Ontel, begitu juga komunitas vespas, motor, mobil dan panjat tebing di berbagai daerah sangat luar biasa. “Seperti di daerah Makasar, yang banyak menyambut kedatangannya disana adalah komunitas sepeda motor, sebab komunitas sepeda tidak banyak disana,” terang dia.
Namun, kata Mbah Bejo dari 18 provinsi yang sudah ia lalui, yang paling berkesan sekali bagi dirinya saat berada di daerah Kepulauan Bacan. “Saya waktu itu sampai di kepulauan Bacan tepat bulan Agustus 2020. Disana saya diajak merayakan HUT RI dengan pemerintah setempat dengan kegiatan pawainya di kepulauan Bacan yang terkenal akan batu Bacan nya itu,” katanya.
Kata Mbah Bejo, dalam Keliling Nusantara ini, saya tidak memakai sponsor, dan hanya bermodalkan biaya sendiri dan sepeda Ontel tua ini saja. “Salah satu misi saya adalah, Gowes sambil melestarikan budaya disetiap daerah, dengan memakai sepeda tua. Dan Alhamdulillah, selama perjalanan, saya belum pernah merasakan kelaparan dan kehausan, ” kata Bapak dua anak ini.
Sepeda Ontel yang dipergunakannya untuk keliling Nusantara ini hanya memiliki satu gigi, dan ini adalah pemberian Ketua Adat di Kalimantan Utara. “Selama perjalanan saya ini, baru dua kali saya ganti ban luar bagian depan dan belakangnya. Untuk pengantian ban dalam sudah 11 kali, dan pengantian rantai sudah 9 kali,” terangnya.
Mbah Bejo juga menceritakan, dirinya sangat bermotivasi untuk melihat keindahan alam di seluruh Indonesia. “Saya ingin melihat indahnya alam dan budaya di Negeri ini, tetapi tidak mempunyai biaya lebih. Tapi itu bukan penghalang bagi saya untuk berpetualang, jadi saya memilih mengelilingi Indonesia dengan menggunakan sepeda Ontel dengan biaya yang tidak terlalu besar,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, mulai dari star di Kalimantan Utara hingga sampai ke Kabupaten Pasaman provinsi Sumbar ini, belum ada sekalipun saya naik mobil bersama sepeda tua ini. “Belum ada yang naik mobil, kecuali di dorong oleh komunitas sepeda motor, dan itupun saat saya menempuh jalan tanjakan. Namun, di jalan Lurah Berangin kecamatan Bonjol, pas jalan tanjakan saya terpaksa turun, dan sepeda tua ini saya dorong, karena tanjakannya sangat panjang, ” ucapnya sambil ketawa.
Lanjut Mbah Bejo, manusia akan sangat rugi ketika hanya hidup lalu meninggal tampa berpetualang. “Karena berpetualang kita bisa belajar banyak hal, mulai dari ikhlas sabar dan menghadapi cobaan,” ungkapnya.
Kepala keluarga yang berdomisili di Kabupaten Pematang Gansal, Pekan Baru ini rela meninggalkan istrinya dengan dua anaknya hanya ingin menikmati akhir hidupnya dengan berkeliling Indonesia.
“Saya tidak lupa tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga, saya sudah rencanakan sebelum mulai perjalanan 1 (satu) tahun, Insya Allah kebutuhan istri dan anak saya tercukupi selama saya dalam perjalanan,” imbuhnya.
Dalam perjalanannya, Mbah Bejo beristirahat dengan cara mencari Komunitas-komunitas yang ditemuinya pada saat perjalanannya.
“Saya mengayuh sepedaku dengan santai, ketika saya pegal-pegal atau capek, saya cari Komunitas dan beristirahat disitu, Alhamdulillah semua Komunitas yang saya jumpai mereka mendukung dan memperlakukan saya dengan sangat baik,” tambahnya.
Bahkan kata Mbah Bejo, jika malam tiba tempat istirahat yang paling nyaman bagi Touring seperti kita adalah Sang Merah Putih yakni SPBU. “Bagi Touring seperti saya ini, SPBU sudah sama kelasnya dengan hotel bintang 9,” ujarnya sambil ketawa.
Rencananya, dari Kabupaten Pasaman ini, Mbah Bejo melanjutkan perjalanannya ke Nias, selanjutnya titik nol Aceh, Medan, jalan Lintas Timur, terus Riau, Batam, dan provinsi lainnya.
Kata dia, saya pergi menuju daerah Nias pada, Sabtu (20/2/2021) pagi, dan akan dilepas oleh seluruh anggota Komunitas Lotec Kabupaten Pasaman. “Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh keluarga besar serta ketua Komuniti Lotec Lubuksikaping yang telah menjamu saya dengan sepenuh hati selama empat hari di daerah ini.
“Semoga persaudaraan kita sesama pencinta sepeda tua di Indonesia tetap terjalin. Kemudian, saya berharap selama dalam perjalanan saya tidak ada hambatan dan bisa menyelesaikan petualangan berkeliling Indonesia dengan kendaraan kesayangan saya dengan sampai di Rumah dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Lotec Pasaman, Akang Dani didampingi Slamet Pawel dan Suryadi menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah SWT, karena dipertemukan dengan Mbah Bejo selaku anggota Kosti (Komunitas Sepeda Tua Indonesia) yang mampir ke daerah ini untuk melakukan Gowes Nusantara dengan sepeda Ontel nya.
Dengan kedatangan Mbah Bejo dan bersilaturahmi dengan anggota Komunitas di daerah ini, kedepan dapat memberi semangat bagi sesama anggota pecinta sepeda tua.
“Satu sepeda, sejuta saudara. Dan kita berharap, anggota komunitas ini juga bisa mengikuti jejak Mbah Bejo dalam keliling Nusantara, ” harap Akang Dani. (zon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.