Masyarakat Nagari Sikucua Tangah Bangun Lokasi Pemandian dengan Swadaya
Padangpariaman,rakyatsumbar.id—Semangat masyarakat Nagari Sikucua Tangah dalam memajukan nagarinya tak usah diragukan lagi. Secara swadaya, mereka telah mengupayakan punya objek wisata pemandian alam Lubuak Jambu.
Hal itu diungkapkan oleh Walinagari Sikucua Tengah H. Edwarman ST. MT kepada Anggota DPD RI Leonardy Harmainy yang berkunjung ke nagarinya. “Masyarakat nagari kami jangan diragukan semangat mereka untuk membangun nagarinya. Tanah dan tanaman diserahkan secara sukarela asal untuk kemajuan nagari,” ungkap Edwarman, Senin (08/02/2021).
Pemandian Lubuak Jambu ini diupayakan secara swadaya. Nagari memanfaatkan Bendungan Lubuk Jambu di aliran Batang Naras. Genangan air di bendungan itulah yang disulap menjadi pemandian.
Pemandian dengan sarana dan prasarana yang sederhana itu pun banyak dikunjungi masyarakat dari daerah lain. Walinagari optimis, tingkat kunjungan akan makin tinggi apabila sarana dan prasarana di objek wisata itu makin baik. Apalagi jika di jalur Batang Naras sesudah Lubuak Jambu bisa dikembangkan jalur olahraga air arung jeram.
Untuk itu dia berharap, kedatangan Leonardy ke nagari itu dapat memberikan fasilitasi terhadap peningkatan sarana dan prasarana di Lubuak Jambu. Harapan diungkapkan Edwarman bahwa Bendungan Lubuak Jambu yang dianggarkan saat Leonardy menjabat Ketua DPRD Sumbar dulunya. Kini bendungan itu dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu sumber perekonomian mereka.
“Masyarakat kami berharap sekali objek wisata Lubuak Jambu makin mampu mendatangkan kunjungan yang lebih banyak sehingga makin perekonomian mereka makin baik. Masukan, dukungan dan fasilitasi Leonardy sangat diharapkan untuk itu,” ungkapnya.
Lebih jauh soal pengorbanan masyarakatnya yang dipujikan walinagari adalah pembangunan jalan selebar 8 meter dari Sikucua Tengah ke Kudu Ganting Barat. Penyerahan tanah untuk kantor nagari seukuran 30 x 30 meter dan kantor KUA pun diberikan tanah 640 meter persegi.
Sekitar 60-an batang kelapa yang ditebang untuk kebutuhan jalan tersebut. Mereka juga ikut dalam pembukaan jalan tersebut. Demi melihat semangat itu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman meminjamkan loader dan alat berat untuk pengerukan tanah terutama untuk menguruk tebing dan meratakan tanah di perbukitan.
Edwarman berharap jalan yang telah terbuka hendaknya segera dikeraskan. Bahkan kalau perlu diaspal. Walinagari khawatir jika dibiarkan akan merimba lagi atau masyarakat melaksanakan ancamannya dengan menanam kelapa kembali disana.
Edwarman juga mengungkapkan harapannya agar jembatan di Lubuak Lansek dibangun lagi, rehab jembatan Lubuak Jambu dan perbaikan banda irigasi Olo Mambang serta pengendalian air bah Pulau Mambang diteruskan sambungannya sepanjang 150 meter lagi ke Batang Naras. Begitu pula dengan rabat beton dari Kampung Tangah Padang ke Baliak Aur. Paling mendesak adalah perbaikan irigasi Lubuak Jambu dan pembangunan kantor nagari untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Ditambahkan Camat V Koto Kamoung Dalam, Vemi Tulalo, S.Sos bahwa potensi wisata di Sikucua Tengah cukup tinggi. Ini bagian dari spot-spot wisata yang bagus dikembangkan di jalur Batang Naras jika bisa dinormalisasi. ” Masyarakat di aini ingin mengembangkan agrowisata. Di sekitar Lubuak Jambu ditanami durian dan buah-buahan lainnya. Buah-buahan itu bebas dipetik pengunjung. Hanya saja masih terkendala,” ujar Vemi.
Kendala terhadap keinginan masyarakat itu adalah pembatasan aturan oleh kebijakan pemerintah daerah. Jadi dia sangat mengharapkan agar pemerintah daerah hanya perlu melakukan pengawasan penggunaan anggaran Dana Desa dan Alokasi Dana Nagari terkait transparansi dan akuntabilitas anggaran.
Dia pun membenarkan telah dibangun jalan tembus ke Kecamatan V Koto Timur. Namun jalan itu belum bisa dilalui karena masih jalan tanah dan ada beberapa ruas yang sulit dilalui. Ada juga beberapa bagian yang longsor kembali.
Menanggapi hal ini, Anggota DPD RI Leonardy Harmainy menyambut baik pengembangan kawasan bendungan Lubuak Jambu sebagai objek wisata pemandian dan arung jeram.
“Pemanfaatan bendungan sebagai lokasi wisata pemandian cukup bagus dilakukan untuk menambah pemasukan bagi nagari dan masyarakat. Sebaiknya pengelolaannya di bawah Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag),” ujarnya dalam pertemuan uang juga dihadiri Ketua Bamus Drs Rosman Roal, sekretaris nagari, walikorong, perangkat dan staf serta PKK Nagari Sikucua Tengah.
Pengelolaan objek wisata oleh BUMNag bisa disejalankan dengan pengembangan produk unggulan nagari. Produk unggulan ini jika dikelola dan dipasarkan dengan baik maka akan menambah pemasukan bagi BUMNag. Keuntungan BUMNag bisa digunakan untuk membiayai kegiatan dan program yang tidak bisa didanai oleh dana desa. (ned)