Mahyeldi : Pertanian dan UMKM Mampu Tekan Kemiskinan
Sawahlunto, Rakyat Sumbar — Mahyeldi sudah memiliki langkah jitu dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi Sumatera Barat. Calon Gubernur Sumbar nomor urut 4 ini akan memajukan sektor pertanian dan UMKM untuk menekan angka kemiskinan di Sumbar.
Komitmen itu disampaikan Mahyeldi saat bersilaturrahmi dengan Kelompok Tani Nagari Kolok, di kediaman H. Lazwardi Dt. Rangkayo Batuah, Kota Sawahlunto, Sabtu (21/11/2020).
Pengalaman mumpuni dimiliki Mahyeldi dalam mengembangkan UMKM ketika menjadi Walikota Padang. Mehyeldi membenahi Pasar Raya, memberi akses kepada UMKM yang bergerak di sektor perdagangan. Tak ada istilah PKL digusur di Kota Padang. Bahkan, PKL diberi akses dengan adanya pasar khusus PKL di bidang kuliner, seperti Pasar Malam Permindo yang ada di setiap akhir pekan.
Untuk pengembangan sektor pertanian, Mahyeldi bertekad mengalokasikan minimal 10 persen APBD Sumbar untuk sektor pertanian.
“Kita akan bergerak di UMKM dan pertanian. Dengan bergerak di sana, maka bisa menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebab 60 persen Sumbar ini adalah pertanian,” ujar Mahyeldi di hadapan para petani.
Mahyeldi sudah berbuat untuk 80 ribu UMKM di Kota Padang. Ia punya visi untuk mengembangkan 250 ribu lebih UMKM yang ada di Sumbar. Untuk sektor pertanian, dengan alokasi APBD minimal 10 persen, maka masalah bibit, produksi, pupuk, pemasaran, hingga teknologi pertanian akan bisa diselesaikan. Mahyeldi sudah punya program yang jelas dalam menyelesaikan masalah pertanian, mulai dari membantu petani dengan teknologi pertanian, membangun jalan tani, hingga mendorong hadirnya BUMD tani yang bisa menampung hasil panen petani dengan harga terbaik.
Sebagian besar masyarakat Nagari Kolok berprofesi sebagai petani. Produk utama pertanian di nagari ini adalah karet, coklat dan jeruk nipis. Jeruk nipis di Nagari Kolok sangat potensial. Apalagi saat ini ada trend di tengah masyarakat untuk mengunsumsi jeruk untuk meningkatkan imun tubuh. Tapi, saat ini petani menghadapi kendala, terutama dalam pengolahan lahan. Jeruk nipis dibudidayakan di lahan kering, bahkan dilereng yang tanahnya sulit diolah.
Hajis, salah seorang petani mengungkapkan selama ini petani sudah mendapat banyak bantuan dari partai politik tempat Mahyeldi bernaung, yaitu Partai Keadilan Sejahtera. Petani mendapatkan bantuan handtractor, pompa air, hingga bantuan sapi.
“Kami sudah dapat bantuan, mulai dari handtractor hingga pompa air. Sekarang, kami butuh juga handspire karena banyak juga petani yang bertanam coklat dan jeruk nipis,” ujar Hajis.
Petani menurut Hajis juga terus mengembangkan produknya. Tak hanya berpangku pada tanaman yang ada, saat ini petani juga mulai mengembangkan kedelai. Tapi sayang, harga jual kedelai menurut Hajis masih rendah. Karena itu, Hajis berharap Mahyeldi juga memperjuangkan hal ini.
“Kami mendukung Buya Mahyeldi jadi Gubernur Sumbar karena perhatian yang besar terhadap para petani,” ujar Hajis lagi.
Lazwardi menambahkan agar Mahyeldi nantinya bisa mengalokasikan APBD Sumbar untuk membangun pabrik jeruk nipis di Kota Sawahlunto.
“Jeruk nipis kini banyak dikembangkan di Sawahlunto. Dengan adanya pabrik jeruk, maka itu akan sangat menguntungkan petani,” ujar Lazwardi.
Semua harapan dan permasalahan yang dihadapi petani di Nagari Kolok sudah terjawab dengan visi Mahyeldi mengembanhkan sektor pertanian. Dengan alokasi APBD minimal 10 persen, maka masalah petani, mulai dari bibit, pengolahan lahan, mesin pertanian, hingga harga jual produk tani akan bisa diselesaikan. Untuk mewujudkan visi Mahyeldi mendorong BUMD tani, maka akan bisa dibangun pabrik-pabrik untuk mengolah hasil pertanian. (rel/edg)