01/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Listrik BIM Mati, Pelayanan Sempat Terganggu

Listrik BIM Mati, Pelayanan Sempat Terganggu

Aktivitas di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kamis (23/11/2023) sempat lumpuh. Bahkan memaksa dua penerbangan tertunda.


Padang, rakyatsumbar.id -Hal ini gara-gara pasokan listrik yang putus sehingga pasokan listrik ke BIM mati total selama 45 menit.

Imbasnya, pelayanan terhadap penumpang terganggu, dan beberapa penerbangan terpaksa tertunda.

Tercatat, dua maskapai mengalami penundaan penerbangan, seperti Garuda Indonesia yang tertunda terbang ke Jakarta, dan Lion Air yang terlambat terbang ke Batam, Kepri.

Antrian Panjang di Ruang Tunggu

Antrean panjang penumpang terjadi dari parkiran hingga di ruang tunggu keberangkatan, akibat aktivitas di bandara terhambat.

Selain itu, para penumpang yang akan terbang tersebut bermandikan keringat, karena pendingin ruangan tidak hidup.

“Apa tidak ada genset di BIM ini. Ruangan menjadi panas, karena lampu mati, dan penerbangan delay.”

“Ingat, bandara obyek vital lo,” ucap Mona seorang penumpang tujuan Jakarta saat dikonfirmasi.

Manager Komunikasi dan Tanggung jawab Sosial Lingkungan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Yenti Elfina menjelaskan, posisi suplai aliran listrik PLN aman sampai ke gardu beton.

“Kemungkinan suplai listrik tidak sampai karena pelanggan sedang melakukan pemeliharaan kubikel, sehingga tidak bisa suplai ke instalasi BIM,” jelasnya.

Selain itu, Yenti Elfina menambahkan, petugas PLN standby membantu upaya pemulihan di BIM.

“Petugas PLN selalu siaga membantu upaya pemulihan di BIM agar listrik beroperasi secara normal,” paparnya.

Masalah di Internal

Terpisah, Executive General Manager PT Angkasa Pura II KC BIM Indrawansyah mengakui bahwa terjadi gangguan listrik selama 45 menit dari 11.30 WIB sampai 12.15 WIB.

“Pemadaman terjadi karena adanya gangguan listrik di sistem kelistrikan kita. Kita mempunyai tiga genset, tapi sistem bermasalah,” ucapnya.

Indrawansyah menambahkan, akibat padamnya aliran listrik di bandara menyebabkan pelayanan di bandara terganggu.

“Akibat mati lampu, selain suhu ruangan menjadi panas, karena pendingin udara mati, antrian panjang penumpang pun terjadi. Solusinya kita melakukan secara manual,” jelasnya.

Ia menekankan juga, pemadaman lampu di BIM tidak menyebabkan pelayanan navigasi udara tidak terganggu.

“Tidak ada delay penerbangan, yang ada hanyalah keterlambatan penerbangan. Dua maskapai, Garuda Indonesia dan Lion air,” paparnya.

Saat ini, Indrawansyah menjelaskan keadaan sudah kembali normal untuk melayani penumpang pesawat dan operasional penerbangan.

“Kami memohon maaf atas adanya gangguan kelistrikan di terminal penumpang.”

“Ketika ada gangguan, unit terkait kemudian melakukan penanganan dan saat ini pasokan listrik sudah normal didukung genset yang ada, tambahnya.

Setelah gangguan listrik dapat tertangani, keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat berjalan normal kembali. (edg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.