Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padangpariaman, agaknya sangat serius dalam melakukan pengawasan dan monitoring lalu lintas hewan ternak atau pun lalu lintas hewan kurban yang berasal dari luar daerah.
Terbukti, guna untuk memastikan kondisi keamanan dan kesehatan hewan ternak yang akan disembelih pada saat Hari Raya Idul Adha mendatang, jajaran Disnak dan Keswan Pemkab Padangpariaman telah membentuk sebanyak empat tim yang tersebar di sejumlah daerah di Padangpariaman. Masing-masing tim langsung dikomandoi oleh seorang Menteri Hewan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kadisnak dan Keswan Pemkab Padangpariaman Zul Khailisman, saat dikonfirmasi melalui ponselnya Rabu kemarin, pembentukan tim tersebut terutama dimaksudkan sebagai bentuk pengawasan terhadap lalu lintas hewan kurban atau ternak dari luar daerah yang masuk ke daerah Kabupaten Padangpariaman.
“Jadi memang setiap memasuki Hari Raya Kurban kita selalu membentuk tim, tujuannya tentu agar bisa lalu lintas hewan ternak atau hewan kurban yang berasal dari dari luar bisa diawasi sedemikian rupa,” terangnya.
Dalam hal ini, tegasnya, setiap hewan kurban atau hewan ternak yang yang masuk dari luar daerah akan selalu diawasi, terutama terkait bagaimana kondisi kesehatan ternak tersebut dari daerah asalnya.
Menurutnya, setiap hewan ternak yang diketahui atau diduga berasal dari luar daerah selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan surat kesehatan ternak yang berasal dari daerah asal.
“Tujuannya terutama tentunya agar mencegah jangan sampai terjadinya penularan penyakit ternak yang masuk ke Padangpariaman, makanya sehari sebelum hari H pasar ternak itu petugas kita biasanya juga langsung melakukan penyemprotan terhadap pasar ternak, demikian pula pada saat hari pasar juga akan diperiksa surat kesehatan ternak dari daerah tempatan dimana ternak itu berasal,” tegasnya.
Selanjutnya, jika dalam perkembangannya ditemukan ada hewan ternak yang sakit atau diduga mengalami gejala penyakit tertentu selanjutnya diarahkan untuk diisolasi atau dilakukan proses pengobatan seperlunya.
Begitu pula sehari setelah hari pasar, penyemprotan memanfaatkan desinvektan kembali dilakukan oleh petugas, guna memastikan kondisi pasar bebas dari kuman dan bebas dari potensi penyakit lainnya.
Bahkan lanjutnya, tidak sebatas itu saja, di sejumlah titik penampungan, khususnya lokasi penampungan hewan qurban juga terus disurvey dan dimonitor sedemikian rupa oleh petugas yang ada, termasuk untuk mengawasi kondisi kesehatan dan kebersihan kandangnya.
Menurut Zul Khailisman, berbagai bentuk pengawasan dan kegiatan tersebut terutama dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penularan berbagai jenis penyakit hewan yang perlu diwaspadai, seperti halnya gejala penyakit penyakit mulut dan kuku atau PMK atau gejala Lumpy Skean Diseases atau LSD lainnya. Demikian pula kemungkinan dugaan gejala penyakit lainnya, seperti kemungkinan ditemukannya cacing hati dan sejenisnya.
“Karena bagaimanapun setiap hewan qurban atau hewan ternak yang hendak disembelih itu mestinya tentu harus bisa dipastikan kondisinya dalam keadaan sehat. Karena itulah kepada masyarakat telah kita sosialisasikan agar mereka ikut terlibat aktif memeriksa atau meminta surat kesehatan hewan dari daerah asal jika kebetulan membeli hewan yang berasal dari luar daerah,” tegasnya mengakhiri. (ris)