rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Kunjungi Mahasiswa KKN, Dosen Unand Gunakan Sepeda Gunung

Kunjungi Mahasiswa KKN, Dosen Unand Gunakan Sepeda Gunung

Tim dosen pemantaun KKN BMKN Unand

Padang, rakyatsumbar.id—Ada yang unik dilakukan oleh Dosen Universitas Andalas (Unand) dalam melihat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Merdeka Kampus Merdeka (KKN BMKM) kebencanaan di Nagari Andaleh, Sungai Jambu, Batipuah, Agam.

Tim dosen yang dipimpin oleh Prof. Ir. Abdul Hakam, MT., P.hD yang beranggotakan Prof. Dr. Bambang Istijono, ME, Prof. Dr. Eng. Ir. Febrin Anas Ismail, Prof. Dr. Eng. Fauzan, S.T., M.Sc, Eng, Dr. Ophie, Dr. Bayu, Drs. Rinaldi Eka Putra, MSi. mengunjungi lokasi KKN dengan menggunakan sepeda gunung pada Minggu, 28 Juli 2024 yang lalu.

Prof. Ir. Abdul Hakam, MT., P.hD menjelaskan, kegiatan KKN MBKM Kebencanaan yang diikuti oleh 20 orang mahasiswa bertujuan untuk mendampingi masyarakat yang terdampak bencana lahar dingin Gunung Marapi beberapa bulan yang lalu.

“Salah satu tujuan yang akan dicapai adalah penguatan kapasitas mitigasi bencana Merapi berbasis komunitas dalam rangka membentuk program Desa Tangguh Bencana atau Destana,” ucapnya saat di temui Harian Rakyat Sumbar di sela – sela kesibukannya di Unand, Jumat (2/8).

Abdul Hakam menambahkan, program Destana menjadikan Nagari memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana.

“Destana memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana,” jelasnya.

Drs. Rinaldi Eka Putra, MSi menambahkan, kehadiran mahasiswa KKN MBKM diharapkan dapat membantu pemulihan infra struktur fisik nagari yang porak poranda oleh banjir lahan dingin, seperti jembatan, tanggul, dinding sungai, dan hal yang dianggap perlu.

“Yang paling penting adalah pemulihan infrastruktur sosial yang terganggu akibat bencana. Pemerintah Desa diharapkan menjadikan program mitigasi mandiri sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rinaldi Eka Putra menjelaskan juga, membangun kesadaran kolektif warga, mulai dari individu, keluarga dan komunitas untuk memahami ancaman dan risiko bencana.

“Kita berharap, kegiatan KKN MBKM Unand di Nagari Andaleh, Sungai Jambu, Batipuah, Agam ini dapat menjadikan mitigasi sebagai program yang berkelanjutan, baik mitigasi struktural maupun mitigasi kultural,” tutupnya. (edg)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *