19/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Kota Padang Terapkan Full Day School, Ini Kata Pengamat

Kota Padang Terapkan Full Day School, Ini Kata Pengamat

Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Yopi Krislova.
Padang, rakyatsumbar.id – Pembelajaran semester dua tahun ajaran 2022/2023 di Padang sudah mulai digelar sejak Senin (2/1/2023).
Namun demikian, ada sedikit perbedaan dengan semester sebelumnya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang menambah jam pelajaran bagi seluruh siswa SD dan SMP menjadi waktu normal.
Kepala Disdikbud Kota Padang, Yopi Krislova menyebutkan, waktu belajar untuk satu jam pelajaran bertambah dari sebelumnya.
Untuk SD yang sebelumnya 25 menit, menjadi 35 menit. Sementara untuk SMP bertambah dari awalnya 30 menit menjadi 40 menit.
“Penambahan jam pelajaran itu hanya berlaku pada sekolah yang menerapkan satu shift. Sementara untuk sekolah yang menerapkan dua shift, menyesuaikan saja,” katanya, Selasa (3/1/2023).
Diakuinya, dengan bertambahnya jam pelajaran itu berdampak kepada jam kepulangan siswa. Siswa pulang menjelang sore.
“Ya seperti ‘full day school’. Namun saat ini kami belum menerapkan ‘full day school’ di Padang, masih menunggu penyelesaian Surat Edaran Depdikbud,” kata Yopi.
Kalau nanti “full day school” diterapkan di Padang, siswa SD dan SMP di Padang akan belajar dari Senin sampai Jumat.
Sementara ini Disdikbud Kota Padang baru mengeluarkan kebijakan Proses Belajar Mengajar (PBM) dilaksanakan enam hari belajar.
Penambahan jam pelajaran itu diterapkan di beberapa sekolah di Padang. Di salah satu SD di kawasan Air Dingin, Padang, penerapan tambahan jam pelajaran menjadi waktu normal itu diberlakukan hari ini. Jam kepulangan siswa sekitar pukul 14.00 WIB.
“Kami orangtua siswa tentunya mendukung, sehingga siswa dapat fokus belajar di sekolah,” kata Yeni, seorang warga Air Dingin.
Hal yang sama diungkapkan Meri, warga Balaibaru. Anaknya yang bersekolah di salah satu SMP di daerah tempat tinggalnya menambah bekal untuk makan siang bagi anaknya. Serta menyiapkan mukenah untuk salat zuhur di sekolah.
“Apabila nanti sekolah hanya sampai Jumat, anak-anak tentunya dapat istirahat pada Sabtu dan Minggu,” tuturnya.
Di hubungi terpisah, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia Neny Andriani M.Psi.Psikolog, CI,C,NLP menjelaskan sekolah swasta di tingkat swasta di Kota Padang sudah banyak menjalankan sistim sekolah full day school.
“Keputusan full day school oleh Dinas Pendidikan Kota Padang sudah dikaji oleh Dinas Pendidikan Kota Padang. Hal yang perlu di sikapi adalah jangan sampai ada waktu kosong setelah shalat zuhur.”
“Setelah jam tersebut harus ada kegiatan seperti tambahan soft skill seperti kesenian, olah raga dan banyak hal lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Neny Andriani menambahkan, orang tua harus bisa mensiasati kualitas hubungan orang tua dengan anak saat penerapan full day school oleh Dinas Pendidikan Kota Padang.
“Orang tua harus bisa menyesuaikan waktu dengan penerapan full day school oleh sekolah. Interaksi hubungan keluarga yang intens harus dibangun sedini di rumah.”
“Orang tua harus memberikan waktu kepada anak agar tercipta hubungan emosional yang baik. Selain itu, orang tua harus bisa memberikan hak bermain dan hak istirahat kepada anak saat penerapan full day school,” tutupnya.
Hal senada juga di ungkapkan pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP) Dr. Muhyiatul Fadilah, S.Si, M.Pd. Menurutnya, dengan diterapkannya full day school oleh Disdik Kota Padang, maka orang tua diberikan kenyamanan tentang kebutuhan waktu belajar yang memadai.
“Bagi orang tua yang disibukan dengan rutinitas pekerjaan, full day school akan memberikan kenyamanan kepada orang tua tentang waktu belajar yang memadai,” jelasnya.
Muhyiatul Fadilah menjelaskan juga, kekurangan dari program full day school adalah menghambat interaksi sosial anak terhadap lingkungan sosial karena siswa lebih banyak berinteraksi dengan sifat dan karakter lingkungan yang sama.
“Kekurangan ini dapat ditutupi ketika guru dan sekolah bisa merancang program pembelajaran yg hampir  natural. Intinya, full day school bukan full belajar, tetapi full berada dalam lingkungan yg membelajarkan dan mendidik,” tutupnya.
Pakar pendidikan UNP Dr. Fitri Arsih. S.Si, M.Pd. menambahkan juga, sistim
penerapan full day school akan membuat anak terhindar dari hal-hal yang negatif yang dilakukan di luar jam sekolah.
Selain itu, Fitri Arsih meminta Disdik Kota Padang dalam penerapan full day school mempertimbangkan waktu istirahat siswa.
“Full day school yang diberlakukan dari senin-jumat, menjadikan libur hari Sabtu dan Minggu dapat membuat anak berinteraksi lebih baik dengan keluarga. Jadi dalam penerapannya full day school butuh kerja sama orang tua dan sekolah, apalagi keluarga harus busa menyiapkan bekal makan siang untuk anak di sekolah,” tutupnya. (edg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.