04/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Korban Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota Masih Didata

Korban Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota Masih Didata

Korban Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota Masih Didata

Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo ketika meninjau jembatan darurat di Kapur IX.

Limapuluh Kota, rakyatsumbar.id– Korban banjir dan longsor di Limapuluh Kota masih didata. Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Kapur IX pada Sabtu 1 Januari 2022 lalu.

Menimpa empat jorong di kawasan Nagari Galugua yakni Jorong Galugua, Jorong Tanjuang Jajaran, Jorong Koto Tangah dan Jorong Mongan.

Diperkirakan kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa dua kecamatan itusekitar Rp4,5 milyar.

Plt KalaksaBPBD Limapuluh Kota Rahmadinol mengungkapkan, banjir dan tanah longsor di Nagari Durian Tinggi menimpa tiga jorong. Yakni Jorong Bintungan Sakti, Jorong Cinta Maju dan Jorong Ronah Pembangunan.

Sedangkan di Nagari Muaro Paiti menimpa Jorong Sungai Panjang Indah. Sementara banjir dan tanah longsor yang di kecamatan Akabiluru menimpa Nagari Sungai Balantik.

banjir dan tanah longsor yang telah memporak poranda tiga nagari di Kecamatan Kapur IX disebabkan curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan meluapnya air di beberapa sungai. Masing-masing Batang Kampar, Batang Kapur, Batang Lowe, Batang Koke dan Batang Mongan.

Sedangkan banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Akabiluru diakibatkan meluapnya Sungai Doreh.

Lakukan Pendataan

Rahmadinol  menyatakan, dampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di dua kecamatan di Limapuluh Kota itu, pihak BPBD Kabupaten Limapuluh Kota telah melakukan pendataan.

“Di Kecamatan Kapur IX dan Kecamatan Akabiluru tidak ada korban jiwa. Namun untuk Nagari Galugua terdata  192 rumah warga rusak ringan,  rusak berat 4 rumah. Ditaksir kerugian Rp684 juta,” ujar Rahmadinol.

Sedangkan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nagari Durian Tinggi terdata sebanyak 34 rumah warga rusak ringan dan ditaksir kerugian Rp68 juta.

Dampak bencana di dua kecamatan tersebut merusak sanitasi dan drainase lingkungan, termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan seperti dialami Puskesri Jorong Koto Tangah,

Nagari Galugua Paling Parah

Lebih jauh diungkapkan Rahmadinol, dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nagari Galugua menimbulkan kerusakan cukup parah.  Baik pada infrastruktur jalan Propinsi Sumatera Barat dan jalan Kabupaten Limapuluh Kota. Termasuk infrastruktur jalan di Nagari Durian Tinggi.

“Diperkirakan kerugian terkait kerusakan infrastruktur jalan ini mencapai Rp1,1 milyar,” ulas Rahmadinol.

Kerusakan lain akibat bencana banjir dan tanah longsor tersebut juga terjadi pada jaringan listrik, hutan, lahan dan tanaman pertanian dan hewan ternak.

“Total kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor tersebut ditaksir mencapai Rp 4,5 milyar,” ujar Rahmadinol.

Ia mengaku, dalam penanggulangan bencana ditemukan kendala di lapangan yakni banyaknya titik longsor sehingga menghambat TRC-PB Limapuluh Kota melakukan kaji cepat di daerah bencana.

Beratnya medan untuk mobilisasi alat berat sehingga Dinas PUPR Sumbar

Kesulitan menembus  akses menuju lokasi.

Kepala BBPPKS Padang Sunarti didampingi Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo  menyerahkan bantuan sosial penangganan korban banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (5/1). (sardi nefri)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.