Keberadaan Pustaka Keliling Nagari Simpati Mulai Dirasakan Masyarakat
Pasaman, rakyatsumbar.id—Keberadaan Perpustakaan Keliling Nagari Simpati Kecamatan Simpati Kabupaten Pasaman sebagai sarana dalam mencerdaskan masyarakat di nagari, mulai diminati dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah itu.
Dengan hadirnya Pustaka Keliling Nagari di setiap kejorongan kedepan di harapkan, mampu menumbuh kembangkan minat baca anak sejak dini, dan menghapus kebodohan dengan membaca.
“Ya benar, hadirnya pustaka keliling nagari Simpati saat ini, membuat animo anak-anak dan masyarakat setempat semakin gemar dalam hal membaca,” ujar Walinagari Simpati, Adek Jumailis pada rakyatsumbar.id, Senin (20/9/2021).
Kata Adek, berdirinya perpustakaan nagari Simpati ini dimulai sejak 2018 lalu. Namun dalam perjalanannya kegiatan perpustakaan di nagari ini sempat vakum beberapa tahun dan baru digerakkan kembali di tahun 2020.
“Pada tahun 2018 lalu, ada kegiatan nagari Simpati untuk membuat rak bentor untuk pustaka keliling, namun pada waktu itu kegiatan tidak jalan. Seiring waktu, di tahun 2020 kemarin pustaka keliling nagari Simpati akhirnya kita aktifkan, melalui bantuan Kepala Jorong dan petugas pustaka nagari,” terangnya.
Dia menyebutkan, hidupnya kembali pustaka nagari ini selain didukung oleh Kepala Jorong dan petugas pustaka Nagari juga tidak terlepas dari dorongan Pemintah Daerah melalui Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Pasaman.
“Berkat dukungan 9 kepala Jorong, petugas pustaka nagari, dan Kantor Arsip dan Perpustakaan Pasaman, koleksi buku pustaka keliling ini terus bertambah sehingga juga menambah minat masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan keliling ini,” katanya.
Saat ini kata Adek, jumlah koleksi buku perpustakaan keliling ini sudah mencapai 696 buku dengan beranekaragam judul buku. “Dari 696 buah buku itu, ada buku untuk anak-anak, buku masalah adat, buku agama, buku memasak, novel, buku pertanian, peternakan, perikanan, sejarah dan lainnya,” terang Adek Jumailis.
Adek menjelaskan bahwa, kegiatan perpustakan keliling nagari yang diangkut dengan becak motor (betor) ini beroperasi dilapangan sebanyak 18 kali setiap bulannya.
“Selama 18 hari itu, petugas pustaka keliling mengunjungi 9 kejorongan di daerah ini. Jadi masing-masing Kejorongan dikunjungi 2 kali dalam satu bulan oleh petugas pustaka keliling nagari,” ucap dia.
Adapun 9 kejorongan yang didatangi petugas perpustakaan keliling didaerah ini adalah, jorong Bancah Laweh, Mudiak Simpang, Simpang Tigo Utara, Smpang Tigo, Simpang Tigo Timur, Sawah Laweh, Garagah, Simpang Hilir, san Jorong Tigo Kampuang.
Menurutnya, dengan adanya perpustakaan keliling ini, minimal kita telah mencoba memberikan kemauan membaca sejak dini kepada anak-anak kita, apalagi di saat ini masih pandemi.
Kedepan kata Adek, pihaknya juga pingin memiliki ruang/pojok baca di 9 ke Jorongan di daerahnya. “Saat ini, kita belum bisa membuat ruang baca di setiap kejorongan, sebab fasilitas dan jumlah buku kita masih terbatas,” kata Adek.
Adek berharap, mudah mudahan ada pihak lain atau pihak ketiga yang mau membantu buku untuk koleksi pustaka keliling nagari atau ruang/pojok baca yang akan diidirikan di 9 ke Jorongan ini nantinya.
“Kita harap dengan banyaknya jumlah buku di nagari, minat baca masyarakat semakin meningkat. Dan kami juga berharap Pemda Kabupaten, serta pihak terkait terus melakukan pembinaan terutama dalam hal pengembangan pustaka di nagari ini,” pintanya. (zon)