Jejak Empati Semeru Berlanjut ke PSP di Kota Kembang dan Denpasar
Payakumbuh, rakyatsumbar.id–Safari tim kecil Disdik Kota Payakumbuh dimulai dari Payakumbuh menuju BIM-Jakarta-Surabaya-Lumajang/Semeru-Bandung-Batu/Malang.
Selanjutnya menyeberang via selat Bali menuju Denpasar dan kembali dari Ngurahrai ke Payakumbuh lewat Sutan Syarif Qasim II.
Pada pertengahan Januari 2022 adalah safari yang berkesan dan penuh kenangan yang berlansung selama 4-5 hari perjalanan.
Tim ini berjuluki “Empati Semeru Disdik Payakumbuh” alias ESDP. Anggota ESDP terdiri dari unsur pimpinan, staf dan pejabat fungsional pengawas, kepala sekolah dan guru dilingkungan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.
Terbentuknya ESDP secara tidak sengaja tapi setelah safari berlasung ternyata tim ini semakin solid dan tangguh.
AKtivitas tim ESDP berawal ketika adanya permohonan kegiatan studi tiru yang diajukan oleh beberapa orang kepala sekolah yang sudah selesai berkutat dengan perjuangan mencapai target vaksinasi siswa usia 12 tahun keatas di SD.
Kegiatan dilakukan sejak Oktober 2021 sehingga pada awal November 2021. Usaha itu bisa mencapai target vaksinasi hingga 92 % siswa umur 12 tahun lebih.
Sehingga izin Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) 100 % mulai diberlakukan di Sekolah se-Kota Payakumbuh mulai awal November 2021.
Sebanyak 15 Kepala sekolah, pengawas dan guru mangajukan permohonan izin studi tiru tentang Program Sekolah Penggerak (PSP) yang akan segera dilaksanakan di Kota Payakumbuh sebagai implementasi program Kemdikbudristek RI kepada Kepala Dinas Pendidikan.
Sempat Tertunda
Waktu itu Kadisdik belum memberikan izin. Menunggu selesai ujian semester 1 tahun dan penyerahan rapor siswa semester 1 tahun pelajaran 2021-2022 dulu di tanggal 3 Januari 2022.
Namun perkembangan selanjutnya ada tugas baru semua kepala sekolah yakni mensosialisasikan pelaksanaan vaksin untuk siswa SD usia 6-11 tahun di bawah koordinasi Dinas Pendidikan.
Maka lagi-lagi izin perjalanan ditunda diberikan Kadis sampai sosialisasi vaksin untuk siswa 6-11 tahun selesai dilaksanakan disemua sekolah bagi yang mengajukan izin bepergian.
Dalam waktu beriringan Dinas Pendidikan juga mengumpulkan donasi untuk membantu layanan pendidikan di tenda-tenda pengungsian korban erupsi Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Jelang berangkat 16 Januari 2022 sudah terkumpul dana hasil donasi siswa, guru dan keluarga besar Dinas Pendidikan sebesar Rp50 juta lebih.
Selanjutnya Kadisdik berkoordinasi dengan Kadisdik Lumajang Jatim dan izin dengan pimpinan daerah untuk dapat memberikan izin kepada ESDP untuk berangkat.
Disepakatilah ESDP diizinkan berangkat dengan bantuan untuk korban erupsi Semeru. Tim membawa uang dari Disdik Kota Payakumbuh dan sekolah senilai Rp50 juta lebih dan dari komunitas Seni Luaklimopuluah senilai Rp4,5 juta.
Tidak itu saja, tim juga membawa Randang dari Pemerintah Kota Payakumbuh sebanyak 116 kg dan dari RAPI ( Radio Antar Penduduk Indonesia) Payakumbuh-Limapuluh Kota sebanyak 100 kg.
Bantuan itu harus diantarkan dan disalurkan ESDP ke titik sasaran pengungsian di Kabupaten Lumajang.
Dengan segala persiapan yang matang sambil menunggu kedatangan vaksin untuk siswa 6-11 tahun yang belum sampai di Kota Payakumbuh maka berangkatlah rombongan ESDP dari Kota Payakumbuh menuju Lumajang.
Perjalanan dimulai dari BIM transit di Soetta dan leanding di Bandara Juanda Surabaya. Dari Surabaya lewat jalur darat menuju Lumajang via Probolinggo.
Perjalanan darat dengan bus dari Surabaya menuju Lumajang memakai waktu semalaman . pada pagi harinya istirahat dan sarapan di Probolinggo sebelum bertolak melanjutkan safari menuju Lumajang.
Disambut Hangat Kepala Dinas Pendidikan Lumajang
Sampai di Lumajang ESDP disambut hangat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Salim dan pejabat lainnya, Minggu, 16 Januari 2022.
Sebelum acara serahterima bantuan dilakukan Kabid Dikdas Disdik Kab. Lumajang Sumardi mempresentasikan video kondisi sekolah dan aktifitas Proses Belajar Mangajar ( PBM ) ditenda-tenda pengungsian yang masih berlansung sampai saat informasi ini ditulis.
Berbagai upaya dan bantuan untuk penanggulangan dampak terhadap layanan pendidikan yang terganggu telah dilakukan Pemkab Kab. Lumajang bersama pemerintah pusat melalaui Kemdikbudristek RI dan berbagai bantuan berdatangan.
“Ada 25 sekolah TK, SD dan SMP yang terdampak tertimbun debu vulkanik. Baik tebal maupun sebagian dan belum bisa difungsikan secara utuh.
“Makanya kami melakukan layanan pembelajaran ditenda-tenda pengungsian karena di samping warga masih mengungsi sekolah terdampak belum semuanya bisa difungsikan kembali,” kata Sumardi.
Kepala Dinas Pendidikan Kab. Lumajang Agus Salim mengucapkan terimakasih dan salam buat Pemerintah Kota Payakumbuh yang telah berkenan membantu dengan berdonasi dan diantar lansung ke Lumajang.
“Terima kasih banyak atas wujud empati dan silaturhami tim Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh yang telah berkenan datang lansung ke Lumajang membantu kami.”
“Titip salam terimakasih kami keluarga besar Dinas Pendidikan Kab. Lumajang untuk Pemko Payakumbuh melalui tim Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.” Pesan Agus Salim .
Selesai tugas pertama rombongan kembali melanjutkan perjalanan darat menuju pulau dewata melewati kota Batu dan Malang.
Tujuannya belajar pelaksanaan Program Sekolah Penggerak (PSP) di SD di Kota Denpasar yang telah melaksanakan PSP sejak angkatan ke 1 sedangkan Dinas Pendidikan baru akan melaksanakan PSP angkatan ke 3 pada2022 ini.
Sementara itu Kadisdik Kota Payakumbuh kembali dari Lumajang dengan bus menuju Bandara Juanda untuk terbang ke Bandung melakukan penanda tanganan MoU PSP bersama Walikota Payakumbuh yang sedang dinas luar bersama tim di Bandung.
Studi Tiru Sasar Tiga Sekolah
Kunjugan studi tiru PSP dan Adiwiyata di kota Denpasar menyasar 3 sekolah dasar yakni SDN 18 Pemecutan pimpinan kepsek I Komang Adi Swardhita.
Selanjutnya, SDN 29 Pemecutan pimpinan kepsek Ni Made Parmiati dan SDN Tulangampiang kepsek I Made Astawa di Denpasar.
Kehadiran tim ESDP disambut dengan hangat dan akrab dengan tarian adat Bali dan suguhan makanan khas Bali.
Hadir menyambut tim ESDP yang di pimpin Kadisdik DR Dasril Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar yang diwakili oleh Kabid GTK Astini.
Kebetulan sat itu, salah satu SD yakni SDN Tulangampiang sedang melaksanakan vaksinasi dosis 2 untuk siswa umur 6-11 tahun.
Kepala SDN 18 Pemecutan I Komang Adi Swardhita mempresentasikan dengan sangat menarik tahap-tahap yang sudah dilakukan sekolah dan guru-gurunya.
Hal ini sekaitan cara mengimplementasikan program PSP dan kurikulum Prototipe yang dikembangkan Kemdikbudristek RI sejak 2020 yang lalu.
” Kami telah melaksanakan berbagai aktivitas dan kegiatan terkait PSP dan kurikulum prototipe di SDN 18 Pemecutan ini walaupun ada berbagai kendala dan tantangan kami terus bergerak secara sistem sesuai mekanisme dalam tahapan PSP,” ungkapnya.
Lebih jauh I Komang menjelaskan suksesnya Program Guru Penggerak (PGP) kuncinya setiap guru harus kreatif dan berperan aktif secara personal.
sementara di SDN 18 Pemecutan dilakukan setiap minggu kegiatan KKG dengan tajuk Jumat Berseri serta setiap bulan ada lokakarya.
Terkait program PSP kepala sekolah harus mampu menggerakan dirinya dan personel sekolah dalam sistem manajemen.
“Keuntungan melaksanakan PSP adalah sekolah memperoleh alokasi dana BOS Kinerja yang cukup besar dan dapat kesempatan menerapkan kurikulum Prototipe,” kata I Komang Adi.
Selanjutnya di SDN 29 Pemecutan pimpinan Ni Made Parmiati lebih menyejukkan lagi. Lingkungan pekarangan sekolahnya yang tertata hijau dengan berbagai tanaman yang berdaun segar dan berbuah.
Tanaman itu dirawat bersama oleh guru-guru melalui pengaturan pembagian tugas terhadap 25 orang guru.
Mereka memandu 535 murid dalam menjaga kebersihan dan perawatan tanaman di pekarangan sekolah. (ri)