Istimewa, Dua Siswa MAN Insan Cindekia Padangpariaman Raih Nilai 1.000
Padang, rakyatsumbar.id—Dunia pendidikan Sumatera Barat kembali menggeliat. Pandemi Covid-19 tak menghalangi Madrasah mencetak prestasi demi prestasi. Kali ini MAN IC Padangpariaman mempersembahkan prestasi nasional. Dua siswanya berhasil menembus nilai sempurna pada Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) tahun 2021.
Dua siswa istimewa itu adalah Muhammad Hanan dan Muhammad Irfan yang keduanya merupakan putra terbaik Sumatra Barat yang berasal dari Kota Bukittinggi dan Payakumbuh. Luar biasanya, Muhammad Hanan berhasil meraih nilai sempurna (1.000), Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada dua mata pelajaran Kimia dan Matematika. Ia diterima di Universitas Brawijaya jurusan teknik informatika.
Hanan lahir di Payakumbuh, 28 Februari 2003. Ia putra dari pasangan Dr. Ir. H. Suryadi, MT dan Hj. Miliatrisa Fadri, SPd. Saat ini ayahnya bekerja di Pusat Teknologi Material BPPT (Badan Pengkajian Penerapan Teknologi) Jakarta. Sedangkan ibunya bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 19 Kota Bekasi.
Sementara Muhammad Irfan berhasil meraih nilai sempurna pada mata pelajaran kimia juga dengan perolehan nilai 1000. Muhammad Irfan putra keturunan Tilatang kamang, Agam ini lahir di Tangerang, 6 Juni 2003. Putra dari pasangan Hukri Wandi dan Wima yang saat berdomisili di Tanggerang Banten. Ayahnya berprofesi sebagai wiraswasta dan ibunya pegawai TU di SMAN 8 Tangerang. Namun keduanya tamatan SMPP atau SMAN 2 Payakumbuh sekarang
Kepala Madarasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Padangpariaman, Hendrisakti Hoktovianus yang dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (16/06/2021) membenarkan informasi tersebut. Ia mengucapkan rasa syukur tak terhingga atas raihan peserta didiknya yang berhasil meraih nilai sempurna UTBK-SBMPTN.
“Alhamdulillah ini semua berkat kerjasama yang baik dari semua stakeholder yang ada di MAN IC Padangpariaman. Mulai dari guru asuh, guru asrama, wali kelas dan guru mata pelajaran. Ditambah dengan sistim pembelajaran yang sangat eksklusif, pendampingan pembelajaran sampai malam hari tanpa meninggalkan khas madrasah di bidang agama,” ungkapnya.
Dikatakannya, meski MAN IC lembaga pendidikan agama namun penekanan kurikulumnya di bidang akademik dan sains yang menitik beratkan pada mata pelajaran Mafikibi (Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi).
“Kurikulumnya kita rombak sehinga anak-anak lebih maksimal untuk menerima materi dan pengembangan Mafikibi ini. Bahkan anak-anak sudah menyelesaikan programnya pada saat semester 5 sehingga pada semester 6, anak-anak sudah dikondisikan untuk menghadapi perguruan tinggi,” paparnya lagi.
Sementara itu, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Syamsuir yang dihubungi terpisah mengatakan turut berbangga atas raihan prestasi yang diperoleh siswa MAN IC Padangpariaman. Prestasi ini telah mengahrumkan nama Sumatra Barat di kancah nasional. Prestasi ini membuktikan bahwa Madrasah mampu bersaing di bidang sains dan teknologi.
“Alhamdulillah, kerja sama dan kerja keras Kepala Madrasah kita di Sumatra Barat terutama MAN IC telah membuahkan hasil. Sebagian besar lulusan madrasah kita diterima di perguruan tinggi negeri. Namun prestasi yang diraih dua siswa madrasah kita cukup membanggakan, mereka mampu menembus nilai di angka 1000. Ini patut diacungi jempol,” tutur H. Syamsuir bangga.
Namun kendatipun demikian imbuh Kakanwil, kita jangan dulu puas dengan prestasi ini. “Madrasah harus menggeliat dan melahirkan program inovasi yang bisa mencetak peserta didik tangguh. Hebat di bidang sains, handal dalam ilmu agama dan menjadi generasi yang agamis,” pinta Plt yang juga menjabat Kakan Kemenag Solok Selatan ini.
Tak lupa Kakanwil juga berpesan kepada seluruh Kepala Madrasah dan tenaga pendidik di jajaran Kementerian Agama Sumatera Barat hendaknya prestasi yang dilahirkan siswa MAN IC Padang Pariaman ini dijadikan contoh dan motivasi untuk melahirkan prestasi serupa di tingkat nasional. (cr4)