Guru Honorer Gelar Demo, Sekda Padang mengaku Sedih
Sekdako Padang Andree Algamar.
Padang, rakyatsumbar.id – Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Harmadi Algamar mengaku sedih setelah menyaksikan demonstrasi yang dilakukan guru honorer, Senin (22/8/2022).
Ia tak menyangka, guru yang seharusnya di tiru ikut turun ke jalan melakukan unjuk rasa kepada Walikota Padang.
“Karena orangtua saya guru, ketika melihat guru honorer melakukan demo, saya sedih,” ujar Sekda saat membuka pembekalan bagi ratusan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahun 2021 di Balaikota Padang, Selasa (23/8/2022).
Andree mengatakan, seharusnya demonstrasi itu tidak perlu terjadi asalkan guru honorer menyampaikan aspirasinya secara baik. Seperti secara tertulis atau melakukan dialog.
“Banyak cara menyampaikan aspirasi, apalagi saluran komunikasi tidak tertutup, jadi tidak perlu melakukan demonstrasi,” kata Andree.
Andree mengatakan, hingga saat ini bukan Kota Padang saja yang bermasalah dalam hal penerimaan PPPK.
Akan tetapi ada lebih kurang 180 kabupaten/kota di Indonesia yang mengalami hal serupa.
“Dengan demonstrasi tersebut, tujuan tidak tercapai, malah malu yang kita dapat,” beber Sekda.
Seperti di ketahui, sebanyak 1.228 guru honorer di Kota Padang lolos passing grade. Mereka menuntut agar dapat segera diangkat menjadi PPPK. Ribuan guru honorer itu turun ke jalan.
“Saya menyayangkan, para guru mampu menunggu selama empat belas tahun (agar dapat menjadi honorer), namun kini kok hanya (menunggu) beberapa bulan saja tidak bisa,” kata Sekda.
Menurutnya, Pemko Padang tidak sembrono dalam pengangkatan PPPK. Apalagi di perlukan biaya tidak kecil setiap tahunnya untuk menggaji guru honorer yang berasal dari APBD.
“Karena itu saya harapkan semua guru honorer agar bersabar,” ujarnya. (ri)