Fisik Atlet Penentu Prestasi, KONI Sumbar Laksanakan Latihan Bersama
Padang, Rakyat Sumbar— Fisik yang prima merupakan cerminan atlet berprestasi. Ketahanan fisik harus disertai juga dengan teknik yang bagus. Namun, sebaik apapun fisik dan teknik tersebut akan sia-sia apabila kesehatan atlet tidak terjaga baik.
“Bagi atlet yang utama fisik dan teknik, tetapi seyogianya harus berbarengan seperti mata uang. Keduanya harus saling melengkapi, kalau tinggal satu bisa konyol,” kata Ketua Tim Teknis TC PON Sumbar, Fazril Ale, saat latihan bersama atlet di komplek Gor. H. Agus Salim, Sabtu, (8/2).
Ia melanjutkan, saat latihan bersama dilakukan pemeriksaan kesehatan dan latihan fisik atlet. Latihan fisik untuk meningkatkan fisik atlet yang akan disiapkan menuju PON 2020 di Papua.
“KONI Sumbar membuat progrgam lewat tim teknis menangani latihan fisik untuk peningkatan fisik dalam bentuk standar, sekaligus melihat sejauh mana kekuatan fisik para atlet,” ujar Fazril, Waketum KONI Sumbar.
Masih kata Fazril, latihan fisik tersebut merupakan latihan fisik standar atlet secara umum, sedangkan secara khususnya akan dilakukan oleh cabang olahraga (Cabor) masing-masing.
“Fisik itu penting sebagai cerminan atlet meraih prestasi. Dari 25 Cabor yang akan main di PON mungkin hampir sama latihan fisik secara umumnya, meskipun secara khusus latihan fisiknya ada yang berbeda,” ucap Fazril.
Ia menyampaikan, latihan bersama ini terus dilaksanakan selama berlangsungnya training centre (TC) berjalan, Februari hingga Juli 2020, kemudian dilanjutkan TC terpadu menjelang keberangkatan pada Oktober.
“Ada 10 komponen tes fisik yakni, sit-up, push-up, over head medicine, beeps test level, sprint 400 meter, sprint 20 meter, sit and reach /split meter, t-run, core level 1-12, dan jumping hurdle,” tutur Fazril.
Ia mengakhiri, latihan bersama yang diikuti sekitar 121 atlet berbagai Cabor ini dimulai dengan pemeriksaan kesehatan. Seluruh atlet akan dianalisa hasil kesehatannya.
“Hasil lab tes kesehatan nanti akan dievaluasi tim teknis. Ini akan menjadi salah satu acuan tim pengawas teknis terhadap atlet yang akan diberangkatkan. Atlet yang terlibat narkoba langusng coret,” tegas Fazril.
Konsultan Olahraga KONI Sumbar, Rina Ambar Dewanti, mengatakan, latihan fisik ini merupakan pemanasan bagi atlet, terutama atlet yang vakum latihan setelah Porwil.
“Ini simulasi, jadi saya tidak mengambil kekuatan, kecepatannya atau segala macam, tetapi hanya warming-up saja. Ini kayak pemanasan untuk menunjang tes awal selanjutnya,” kata Ambar.
Oleh sebab itu sambung Ambar, ia belum bisa memberikan gambaran terkait kondisi atlet, karena ini baru permulaan. Namun, ia merasa senang karena didukung oleh tim kesehatan, sehingga bisa mengetahui kesehatan atlet.
“Kita tidak bisa memprediksi, kita tidak bisa memberikan statement mereka kondisinya baik atau tidak sebelum kita melakukan tes awal.
Tapi, semua atlet sudah diberikan fasilitas untuk tes urine, tes darah, jadi kita tahu sejauh mana kesehatan dan posisi atlet itu,” tuturnya.
Ia menyampaikan, setelah mengetahui hasil tes awal, maka program latihan bisa diberikan kepada atlet, sementara variasi latihan yang langsung diberikan kepada atlet paling tidak mengurangi beban para pelatih.
“Para pelatih nanti akan kita edukasi lagi tentang program persiapan umum tiga bulan awal ini, kemudian persiapan khusus ke caban kita selalu bantu,” ungkap Ambar.
Kabid Binpres KONI Sumbar Hendri Luthan, menambahkan, latihan bersama ini untuk menjaga kekompakan, komunikasi sesama atlet, pelatih dan KONI. Selain itu sama-sama berbagi informasi, saling dukung walaupun berbeda Cabor, sehingga bisa meraih prestasi.
“Setiap Sabtu seluruh Cabor bergabung latihan. Tadi juga ada tes kesehatan diantaranya hematologi menyangkut HB, kekentalan darah, urine untuk mengetahui cikal bakal penyakit, dan lainnya,” ucap Hendri. (byr)