Elektabilitas Mulyadi Paling Tinggi
Survei SMRC: Mulyadi Berpeluang Memenangi Pilgub Sumbar
Padang, Rakyat Sumbar–Politisi Partai Demokrat Mulyadi paling berpeluang memenangi Pemilihan Gubernur Sumatera Barat September mandatang. Temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting menunjukkan dukungan kepada Mulyadi mengalahkan nama-nama calon lain yang sudah beredar.
“Dari survei yang kita lakukan akhir Desember, Mulyadi meraih dukungan paling tinggi. Selisih elektabilitasnya dengan nama-nama seperti Nasrul Abit dan Mahyeldi cukup besar. Dan itu berlangsung di semua tingkat simulasi,” tutur Direktur SMRC Sirojudin Abbas.
Dalam pertanyaan Top of Mind, responden tanpa disodori nama calon, nama Mulyadi ada di urutan pertama dengan perolehan 10,8 persen, disusul Nasrul Abit (7,3 persen), Mahyeldi (6,4 persen), Ali Mughni (3,1 persen), Fakhrizal (2,8 persen), Riza Falepi (2,2 persen).
Nama-nama lain seperti Shadiq Pasadigue, Andre Rosiade, Emma Yohana, Fauzi Bahar, dll, ada di bawah 2 persen.
Dalam simulasi semi terbuka, atau responden disodorkan 33 nama yang sudah beredar dalam bursa calon gubernur, nama Mulyadi tetap memimpin dengan perolehan 19,3 persen. Disusul Mahyeldi (11,8 persen), Nasrul Abit (11,2 persen), Ali Mukhni (5 persen), Fakhrizal (3,9 persen), Shadiq Pasadigoe (3,5 persen), Indra Catri (2,6 persen), Riza Falepi (2,6 persen). Nama-nama lain superti Emma Yohana, Andre Rosiade, Epyardi Asda, Syamsu Rahim, dan Faldo Maldini, ada di bawah 2 persen.
Dalam berbagai simulasi selanjutnya, nama Mulyadi juga terus memimpin. Dalam simulasi 10 nama, Mulyadi memimpin dengan perolehan 21,7 persen. Salam simulasi 8 nama, Mulyadi meraih 22,3 persen. Tujuh nama, 24.1 persen. Lima nama, 25,7 persen. Lima nama, 27,2 persen.
Dalam simulasi empat nama, atau bila Mulyadi dihadapkan dengan Mahyeldi, Nasrul Abit, dan Fakhrizal, Mulyadi memimpin dengan perolehan suara 27,9 persen. Di peringkat kedua, Mahyeldi dengan 16 persen. Disusul Nasrul Abit di peringkat ketiga, dengan 14,9 persen. Dan Fakhrizal di posisi terakhir dennen 4,2 persen.
Di simulasi tiga nama, atau Mulyadi dihadapkan hanya dengan Mahyeldi dan Nasrul Abit, Mulyadi juga tetap memimpin dengan 29,1 persen. Disusul Nasrul Abit dengan 16,1 persen, lalu Mahyeldi di posisi ketiga dengan 15,8 persen.
“Kalau head to head, yang bertanding Mulyadi melawan Mahyeldi, temuan kami menunjukkan Mulyadi tetap unggul dengan 34 persen, dan Mahyeldi meraih 18,9 person. Kalau Mulyadi head to head dengan Nasrul Abit, Mulyadi juga unggul dengan 32,9 person. Sementara Nasrul Abit meraih 19,9 persen,” tambah Sirojudin Abbas.
Keunggulan Mulyadi
Ketika ditanya apa alasan responden memilih nama-nama calon gubernur, beberapa alasan yang disampaikan adalah faktor pengalaman di pemerintahan (27 persen), sudah ada bukti nyata (15,4 persen), perhatian kepada rakyat (13,2 persen), dan putra asli Sumatera Barat (8,4 persen). Berbagai alasan lain superti ketokohan dalam agama, bersih dari KKN, pintar, dan lain-lain ada menyusul di bawah.
“Dari temuan survei ini menunjukkan masyarakat Sumbar memilih Mulyadi karena faktor pengalaman dipemerintahan, khususnya membawa program pembangunan pemerintah pusat ke daerah, dan bukti kinerjanya yang nyata dirasakan masyarakat,” jelas Sirojudin Abbas. Sirojudin menambahkan, Mulyadi unggul hampir di semua kelompok demografi. Baik kelompok umur, jenis kelamin, maupun kelompok etnis. “Mulyadi hanya kalah oleh Mahyeldi di perkotaan,” tambah Abbas.
Perlu Sosialisasi
Dari survei SMRC Desember, mayoritas masyarakat atau 57,8 persen belum menyebutkan pilihan secara spontan. Jumlah tersebut menunjukkan semua kandidat yang akan maju di Pilgub Sumbar tetap perlu bekerja keras melakukan sosialisasi.
Pemilihan Gubernur Sumatera Barat akan digelar September 2019. Saat survei dilakukan, warga Sumatera Barat yang tahu akan Pilkada 64 persen. Atau sepertiga pemilih masih belum tahu akan ada Pilkada.
Survei SMRC ini berlangsung 9 sampai 20 December 2019. Survei dilakukan lewat wawancara tatap muka. Jumlah sample 1620. Dari jumlah tersebut, 10 persennya tidak berhasil diwawancarai. Margin of error sebesar 2,6 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (rel)