24/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Dua Bangunan Terbakar, Rp1 Miliar jadi Abu

Dua Bangunan Terbakar, Rp1 Miliar jadi Abu

Petugas pemadam kebakaran memadamkan kobaran api yang membakar dua rumah, di jalan Dr. Wahidin, Minggu (7/8) siang.

Padang, rakyatsumbar.id –  Dua bangunan di jalan Dr. Wahidin, RT 3 RW 7, Tepi Rel Kereta Api, Ganting Parak Gadang, Kota Padang, terbakar.

Kejadian terjadi sekitar pukul 12.40 WIB. Kerugian di prediksi mencapai Rp1 miliar.

“Sepertinya, yang terbakar adalah rumah semi permanen, itu ada dua rumah yang terbakar.”

“Data sementara ada 7 KK (kepala keluarga,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Budi Payan.

Ia melanjutkan, tujuh armada serta 40 personel di kerahkan untuk memadamkan api, dan membutuhkan waktu 40 menit.

Proses pemadaman di lapangan sedikit terkendala dengan angin yang cukup kencang.

“Kendala lain adalah masyarakat yang menyaksikan kebakaran itu membuat proses pemadaman terganggu.”

“Sedangkan penyebab kejadian kami koordinasi dengan pihak kepolisian menyelidikinya,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Sutan Hendra, mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu.

Nmun, kerugian materil sekitar Rp1 miliar.

“Selain dua bangunan rumah yang terbakar mengalami rusak berat,  juga ada sebuah sepeda motor dan 6 sepeda, serta 30 jiwa terdampak,” ungkap Sutan Hendra.

Sumber Api dari Rumah Pedagang Bakso

Abai, 50, salah seorang warga sekitar, mengatakan api langsung berkobar besar berasal dari rumah pedagang bakso.

“Saya hanga melihat api langsung besar dari rumah pedagang bakso, tetapi penyebab asal api saya tidak tahu,” kata Abai, di lokasi kejadian,

Sementara itu, Ketua RT 3 RW 7, Elevi Kurnianingsih,  mengatakan, api berasal dari rumah pedagang bakso, tetapi ia tidak mengetahui sumber api itu. “Asal api tidak tahu saya,” ucap Elevi Kurnianingsih.

Rafles, korban kebakaran, menyebutkan, sempat menanyakan asap kepada pedagang bakso yang yang berada di belakang rumahnya, tetapi tidak di gubris.

“Pertama kecil asap itu, setelah orang adzan saya masuk ke dalam lagi, asapnya makin tebal saya teriak.

“Ini masak apa pak, kok besar sekali, orang sebelah tidak ada mengubris setelah, api makin besar,” bebernya.

Rafles menyampaikan, semula sempat menduga asap yang mengepul itu adalah dari memasak jamu, tetapi tidak.

“Saya kira dia itu masak jamu, biasanya masak jamu asap-asap seperti itu.”

Akibat kebakaran ini, semua harta benda terbakar, paling hanya ijazah yang bisa terselamatkan,” tutupnya. (byr)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.