rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Dr Aqua Dwipayana akan Sharing Implementasi Komunikasi Efektif di Dunia Pendidikan

Dr Aqua Dwipayana akan Sharing Implementasi Komunikasi Efektif di Dunia Pendidikan

Jakarta, rakyatsumbar.id—Komunikasi menjadi elemen terpenting dalam pelaksanaan coaching. Program sebaik apapun jika tidak bisa dikomunikasikan dengan baik, hasilnya akan sia-sia dan tidak seperti yang diharapkan.
“Oleh karena itu, efektivitas komunikasi mutlak menjadi perhatian. Aspek komunikasi harus menjadi atensi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ini sangat penting karena turut menentukan keberhasilan aktivitas atau program yang dilaksanakan,” demikian disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dalam perbincangan menjelang kegiatan Lecturer Coaching Movement (LCM) Nasional Series #2pada 29 Mei 2021 ini melalui aplikasi Zoom.
Pada kegiatan yang diinisiasi oleh perusahaan kosmetik raksasana nasional PT Paragon Technology and Innovation tersebut, doktor lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) tersebut akan menyampaikan materi terkait pentingnya komunikasi dalam implementasinya di dunia pendidikan (khususnya bagi dosen) baik itu teaching, mentoring, consulting atau coaching.
Penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut juga akan memaparkan ihwal strategi dan implementasi komunikasi efektif antara dosen dengan mahasiswa.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, komunikasi menjadi elemen terpenting dalam pelaksanaan coaching. Program sebaik apapun jika tidak bisa dikomunikasikan dengan baik, hasilnya akan sia-sia dan tidak seperti yang diharapkan.
Dr Aqua yang juga anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi (ISKI) Pusat ini mengaku sangat prihatin karena masih ada pihak yang menyepelekan atau bahkan tidak peduli pada komunikasi. Padahal, hal ini bisa berujung fatal.
“Jangan pernah sekali pun menyepelekan komunikasi. Ini kelihatannya sederhana. Apalagi semua orang setiap hari berkomunikasi. Komunikasi itu sangat vital. Ibarat aliran darah dalam tubuh manusia. Jika tidak hati-hati dalam berkomunikasi dampaknya bisa fatal. Telah banyak contoh tentang ini,” kata pria yang berkuliah S1, S2, dan S3 linear di bidang Ilmu Komunikasi ini menegaskan.
Pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu mengungkapkan untuk bisa menggapai keberhasilan dalam kehidupan, seseorang tidak hanya bisa mengandalkan pada kecerdasan berpikir.
“Keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup hanya bisa diperoleh lewat kecerdasan komunikasi dan kecerdasan hati. Oleh karena itu, setiap kalangan apalagi generasi muda dituntut mengasah kemampuan komunikasi secara komprehensif tanpa harus belajar secara formal,” ujar sosok yang telah mengumrahkan ratusan orang dari hasil buku super best seller karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Komitmen Memajukan Pendidikan Pendidikan
Kegiatan LCM diinisiasi oleh PT Paragon Technology and Innovation yang merupakan produsen kosmetik terkenal dan terbesar di Tanah Air yakni Wardah, Emina, Makeover, dan Kahf. Selain berkiprah di bidang bisnis, Paragon memiliki kepedulian tinggi dan mengemban misi memajukan kualitas sumber daya manusia utamanya melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan salah satu misi perusahaan yaitu mendukung pendidikan dan kesehatan bangsa.
“Kebijakan Kampus Merdeka dari Kemendikbud membuka kesempatan perguruan tinggi buat mendorong berbagai kolaborasi pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas lulusan. Bagi Paragon, kebijakan ini merupakan salah satu pintu masuk lainnya untuk memperkuat komitmen kontribusi memajukan pendidikan Indonesia,” ungkap Salman Subakat yang intens membantu pendikan di Tanah Air.
Bapak dua anak yang sangat rendah hati itu menambahkan dengan visi menjadi perusahaan yang terus berkembang melalui produk berkualitas yang memberikan manfaat bagi karyawan, mitra, masyarakat dan lingkungan, Paragon meyakini bahwa dukungan kepada perguruan tinggi selaras dengan kebutuhan talent untuk keberlanjutan perusahaan di masa yang akan datang.
“Selain educational leadership, Paragon juga secara konsisten mewujudkan kebermanfaatannya untuk Indonesia melalui Paragon Inspiring Lecturer dan secara aktif turut menggerakkan inovasi melalui program Paragon Innovation Summit,” ucap pria lulusan Fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung ini.
Lebih jauh disampaikan Salman yang didampingi Konsultan Corporate Social Responsibility Rico Juni Artanto, Paragon Inspiring Lecturer merupakan inisiasi program bagi dosen dengan salah satu kegiatan berupa LCM. Coaching bagi pendidikan di luar negeri sudah menjadi kebiasaan bagi pendidik, namun di Indonesia saat ini belum menjadi sebuah budaya dikarenakan pendidikan di Indonesia masih dominan telling, tidak banyak bagi pendidik membudayakan coaching atau asking to future sebagai pembangun inovasi pendidikan Indonesia.
“Coaching sangat berbeda dengan mentoring, training, consulting, concelling, atau hypnoteraphy. Coaching akan membantu mahasiswa untuk menemukan potensi dirinya dengan versi terbaik menurut dirinya dengan pertanyaan-pertanyaan provokatif yang memberdayakan. Tidak hanya itu, coaching sudah sampai dalam tahap actions dari coachee (mahasiswa) untuk komitmen dilakukan dengan apa yang sudah direncanakan,” ujarnya.
Hadiah Buku Trilogi The Power of Silaturahim
Sebagai apresiasi kepada para peserta LCM, Dr Aqua menyediakan sejumlah buku Trilogi The Power of Silaturahim untuk diberikan sebagai hadiah kepada peserta yang beruntung.
Ketiga buku super best seller itu adalah sebagian dari belasan buku karya Dr Aqua. Sengaja diberikan sebagai hadiah untuk memotivasi para peserta agar mau secara konsisten menjaga, memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan silaturahim dengan banyak orang termasuk sesama dosen dan para mahasiswa.
Buku pertama dari Trilogi The Power of Silaturahim berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”. Diluncurkan pada Jumat (15/4/2016) lalu bersamaan dengan promosi Doktor Komunikasi Aqua di Fikom Unpad. Awalnya ditulis dan diterbitkan dengan tujuan buat souvenir kegiatan tersebut.
Ternyata pesanan bukunya banyak sekali. Sampai sekarang sudah delapan kali cetak sebanyak 160 ribu eksemplar. Setiap cetak 20 ribu eksemplar. Buku itu masuk kategori super best seller.
Pada Juni 2021 mendatang rencananya cetak ulang kesembilan. Edisi khusus pesanan PT Paragon Technology and Innovation. Rencananya dibagikan kepada semua karyawannya yang berjumlah sekitar 10 ribu orang dan para mitra.
Dari buku “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” lahirlah kemudian Gerakan Umrah The Power of Silaturahim (The POS) yang dibiayai dari hasil penjualan buku tersebut. Ketua tetap rombongan umrahnya setiap tahun adalah wartawan senior Nurcholis MA Basyari.
Bergulir sejak 2017, total jamaah The POS yang dipimpin Nurcholis itu hingga kini mencapai 167 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial-budaya, ekonomi dan pekerjaan/profesi.
Perinciannya POS I 2017 sebanyak 35 orang, POS II 2018 berjumlah 39 orang, POS III 2019 mencapai 50 orang, dan POS IV 2020 43 orang.
Jamaah POS IV sedianya berangkat ke Tanah Suci pada 15 April 2020 lalu. Namun, keberangkatan jamaah POS IV teradang oleh pandemi Covid-19 sehingga tertunda entah sampai kapan. Semoga saja pandemi ini cepat berakhir sehingga jamaah POS IV dapat segera menunaikan umrah ke tanah suci Mekah dan berziarah ke Masjid Nabawi di Madinah.
Buku kedua dari Trilogi The Power of Silaturahim berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)”. Memuat kisah jalinan persahabatan dua anak manusia dari latar belakang yang jauh berbeda, baik suku, agama, ras, dan golongan atau strata sosial-ekonominya.
Dr Aqua seorang muslim dari suku Minangkabau yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, dari keluarga sederhana pasangan Ayah-Bunda Syaifuddin-Asmi Samad. Sedangkan Ventje seorang Tionghoa Katholik kelahiran Surabaya, Jawa Timur, dari keluarga pengusaha pasangan Papi-Mami Rudy Suardana-Susianawati Harlim.
Yang satu sampai mengenyam pendidikan S3 hanya di tingkat lokal/nasional, sedangkan satu lainnya kuliah di Amerika Serikat. Terlepas dari banyak perbedaan di antara mereka, kedua tokoh yang dikisahkan dalam buku tersebut mampu menjalin persahabatan bahkan hingga tingkat seperti saudara kandung. Dan, persaudaraan itu bukan hanya antarmereka berdua melainkan juga keluarga besar kedua belah pihak.
Guru Besar dan Dekan ke-9 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Prof Deddy Mulyana, MA, Ph.D membubuhkan kata pengantar yang sangat apik dan relevan di buku “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)”. Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo juga menyampaikan kata pengantar untuk buku setebal 237 halaman yang diterbitkan oleh Media Baca Mandiri ini.
Buku ketiga dari Trilogi The Power of Silaturahim berjudul “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”. Berkisah tentang kiprah sosial kakak-beradik Alira-Ero Dwipayana. Di usia yang cukup muda –masih kepala dua, Alira-Ero telah menorehkan prestasi yang menjadi idaman semua orangtua.
Prestasi itu tidak hanya mereka ukir dalam kaitannya dengan capaian pendidikan atau lingkungan kampus. Di luar itu, yang tentu membuat kedua orangtua mereka bahagia dan sangat bersyukur ialah Alira-Ero telah menorehkan karya dalam kiprah mereka di bidang sosial-kemanusiaan.
Kepedulian sosial terhadap sesama itu dilakukan di tengah kesibukan kakak-beradik itu bersekolah di SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat, dan sesudahnya. Saat Alira kemudian kuliah di Korea University Business School di Seoul, Korea Selatan (Korsel) dan bekerja di perusahaan farmasi terkemuka Daewoong di Korsel, dia terus melanjutkan kiprah sosialnya.
Hal yang sama juga dilakukan Ero yang kini mahasiswa semester VIII Fikom Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kiprah mereka selengkapnya tersaji di buku setebal 293 yang dibubuhi kata pengantar oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo ini.
Sampai sekarang kedua buku itu telah terjual sebanyak 26 ribu eksemplar. Rencanya dalam waktu dekat cetak ulang dengan jumlah masing-masing 20 ribu eksemplar sehingga totalnya 40 ribu eksemplar. (***)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *