20/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Dorong Gairah Pariwisata Dongkrak Ekonomi

Dorong Gairah Pariwisata Dongkrak Ekonomi

Bhenz Maharajo : Sumbar Daerah Destinasi yang Komplit

Padang, Rakyat Sumbar- Menumbuhkembangkan ekonomi di Sumbar, bukan hanya dari pengelolaan hasil pertanian masyarakat. Pengelolaan pariwisata turut membangkitkan gairah ekonomi daerah. Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar, pada tahun ini menargetkan sembilan juta wisatawan untuk berkunjung ke Sumbar.

Berdasarkan catatan Dispar Sumbar, tingkat kunjungan ke Sumbar di 2018 mencapai 8,1 juta jiwa. Angka naik dari angka target awal 8 juta jiwa wisatawan. Wisatawan domestik lebih kurang 8.073.070 jiwa, dan wisatawan mancanegara kurang lebih 57.638 jiwa, kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sumbar, Novrial, Jumat (31/1).

“Pariwisata dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, tentu perlu daya dan upaya sehingga kunjungan wisatawan meningkat dan mengoptimalisasi daya tarik objek wisata,” kata Kadispar Sumbar, Novrial.

Tahun ini katanya, tidak dapat diragukan, karena banyaknya iven agenda wisata tahunan. Khususnya di 2020. Target itu merangkak naik dari target 2018 dan 2019. Walau di 2019 belum tercatat secara sempurna hingga akhir Desember. Hanya saja terang Novrial, di 2019 sedikit menyentuh angka delapan juta jiwa.

“Wisatawan mancanegara saja tercatat kurang lebih 75 ribu jiwa, sementara wisatawan domestik lebih kurang 8 juta. Itu baru catatan sampai November, belum sampai Desember karena proses perhitungan dari sejumlah kabupaten dan kota,” jelasnya.

Novrial mengatakan, bahwa pariwisata dapat menunjang perekonomian rakyat daerah, disamping dari topangan bidang pertanian, perdagangan dan jasa serta industri pengolahan.

“Maka kedepan sektor pariwisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru,” katanya.

Dispar Sumbar optimis di tahun ini, bahkan menarik wisatawan lewat promosi digencarkan lewat sales mission, atau B to B meeting. Memfasilitasi industri pariwisata dengan patner luar negeri. Selain itu framing dari media sosial dan media massa. Dispar Sumbar bakal fokus mengoptimalisasi MICE lewat surat gubernur ke kementerian atau lembaga dan organisasi profesi ke perantau.

“Sejauh ini minat wisatawan ke Sumbar relatif terjaga tinggi, namun yang perlu diperhatikan dengan seksama adalah konsistensi informasi tentang calender of event dan informasi potensi ekraf,” ungkapnya.

Sumbar memiliki kekayaan alam, dan potensi wisata. Baik itu wisata pegunungan, budaya, kuliner dan wisata selam. Hal itu dikatakan Kariadil Harefa, tim dari komunitas selam Nat Dive Sumatra https://bit.ly/2tk8Kd6,Padang saat wawancara terpisah.

Menurutnya, wisata bahari, pantai sangat terkenal di Sumbar. Keindahannya mengundang wisatawan mancanegara dan domestik untuk menikmati keseruan olahraga air, seperti menyelam (scuba diving), snorkeling, jetski sport, banana boat, memancing (fishing). Kemudian berjemur (sunbathing), berselancar (surfing), tur pulau atau island hopping, melompat ke laut dari atas tebing (spot cliff jumping) dan lain-lain.

Selain itu katanya, Sumbar memiliki perairan jernih dan ratusan gugusan pulau.

“Kekayaan alam nan menawan itu membuat pantai dan bahari menjadi ruang berwisata dan paling acap dikunjungi para wisatawan untuk rekreasi,” kata pria disapa Putra Tanhar itu.

Ia merasa yakin dan percaya target kunjungan wisatawan di Sumbar dapat tercapai atau melebihi target yang dicanangkan Pemda Sumbar. Alasannya, kabupaten dan kota memiliki gugusan pulau-pulau kecil yang menawan serta menawarkan atraksi wisata bawah air.

“Mewujudkan hal itu perlu kolaborasi dan upaya bersama-sama, selain adanya dorongan dari pemerintah daerah, pusat, pemerintah nagari dan desa di tiap daerah. Termasuk peran tur dan travel serta asosiasi kepariwisataan di Sumbar,” katanya.

Selain dorongan dari pemerintah, swasta perlu juga dorongan membangun frame ekspose lewat media massa, konten kreatif media sosial dalam segi promosi.

“Promosi lewat iven, pertemuan Business to business atau istilahnya B2B memang sangat dibutuhkan, tentu dari sektor lainnya sangat dibutuhkan pula, semoga kepariwisataan di Sumbar berkembang dan mendatangkan rezeki bagi masyarakat serta pendapatan daerah,” katanya.

Ia memberikan salah satu contoh konsep yang dicanangkan agen perjalanan, Marawa Corporate cabang Padang. Yang baru-baru ini mendatangkan wisatawan Cina, dari Kunming dan Nanning, Tiongkok. Suatu hal yang sangat luar biasa gagasan itu, karena mendatangkan ratusan wisatawan secara bertahap dan ini tentu berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat daerah.

“Kita patut tiru dan dukung konsep seperti itu, walau kondisi yang dihadapi rekan-rekan aman rumit dan penuh tantangan. Karena seiring dengan munculnya kasus wabah coronavirus pada akhir tahun hingga menjadi trending topik. Sementara kesiapan mendatangkan wisatawan Cina jauh sebelum virus itu muncul ke permukaan,” katanya.

Perwakilan Marawa, Bhenz Maharajo menyebutkan, dipilihnya Sumbar sebagai daerah tujuan kunjungan turis Cina bukan tanpa sebab. Sumbar, dalam penilaian Marawa merupakan daerah yang memiliki potensi besar di bidang pariwisata.

“Pemilihan Sumbar sudah melewati proses seleksi, dan perbandingan dengan daerah lain. Sumbar itu punya potensi pariwisata yang luar biasa. Kami menyebut Sumbar sebagai daerah dengan destinasi yang komplit. Wisata baharinya mumpuni, alam pegunungannya cantik, adat dan budaya juga sangat layak dijadikan branding pariwisata,” ungkap Bhenz.

Sebenarnya, dengan kerjasama dengan Coco Tour, Marawa punya opsi daerah lain seperti Bali dan Manado. Di dua daerah itu, Coco Tour sebenarnya sudah punya trafigth sendiri.

“Namun, sebagai putera daerah, kami juga punya tanggung jawab besar memajukan pariwisata Sumbar. Kami, di Marawa yakin dan percaya, Sumbar bisa maju lewat pariwisata dan pertanian. Tinggal lagi bagaimana mengelolanya, pelayanannya dan regulasi,” ucap Bhenz.

Bhenz berharap pemerintah Sumbar untuk terus berbenah dan berpacu membangun pariwisata serta meningkatkan pelayanan.

“Terpenting itu bagaimana pemerintah menggandeng masyarakat, melakukan edukasi agar menjadi masyarakat sadar wisata. Selanjutnya juga membuka peluang pelatihan UMKM dan wisata kuliner, agar nanti ekonomi hidup, uang berputar di tengah masyarakat,” terangnya.

Sementara itu Dr. James Spillane, SJ atau Romo Spillane sapaan akrabnya, menuliskan dalam salah satu artikelnya, “Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi,” kutip.

Menurut pria yang sejak 1980 aktif sektor pariwisata, perkembangan pariwisata mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Karena menciptakan permintaan, seperti konsumsi maupun investasi yang memicu kegiatan produksi barang dan jasa.

Maka membangun pariwisata daerah selain membutuhkan sejumlah upaya, juga membutuhkan roadmap. Sehingga pariwisata dalam menumbuhkan ekonomi dapat terukur dengan baik, selain mendatangkan wisatawan untuk menikmati keindahan alam raya Sumatera Barat. (hrf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.