Dinkes Awasi Pangan Olahan Siap Saji
Dinkes Padangpanjang awasi pangan olahan siap saji.
Padangpanjang, rakyatsumbar.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padangpanjang laksanakan pengawasan pangan olahan siap saji yang ditambahkan nitrogen cair pada acara Peragaan Manasik Haji, Kamis (14/9) di Lapangan Bancalaweh.
Tim bersama Satpol PP menyasar jajanan siap saji yang diperjualbelikan, terutama jajanan yang menggunakan nitrogen di area lapangan.
Kepala Seksi SDK dan Peningkatan Mutu Dinkes, Ns. Mery Febrieni, S.Kep, M.Kes menyampaikan, pengawasan sekaligus memberikan komunikasi edukasi dan informasi yang bersifat binaan terhadap penjual tentang larangan penjualan chikibul/smoke snack/dragon breath yang dituangkan Nitrogen (LN2).
“Berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah melakukan pengawasan terhadap makanan siap saji yang mengandung Nitrogen cair atau Liquid Nitrogen seperti chikibul, ice smoke dan sebagainya,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga menemukan tiga pedagang yang menjual chikibul. Dua berasal dari Kabupaten Solok dan satu dari Kota Pekanbaru. Kota Padangpanjang sudah sterilkan para pedagang sejak Edaran Kemenkes dikeluarkan Januari lalu.
“Kita melakukan pengawasan sekaligus penertiban peredaran produk chikibul yang dituangkan Nitrogen cair. Mengonsumsi Nitrogen dalam makanan dapat menyebabkan radang tenggorokan hingga keracunan,” katanya.
Penambahan Nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, radang tenggorokan, radang paru hingga keracunan.
Dibanjiri Pedagang
Peragaan Manasik Haji Taman Kanak-Kanak (TK) yang dilaksanakan di Bancalaweh dipadati ratusan anak TK beserta wali murid, Kamis (14/9). Kegiatan tersebut membawa berkah tersendiri bagi para pedagang dan UMKM.
Terpantau sejak pagi, pedagang sudah antusias menyiapkan jualannya. Pedagang mengaku jualannya laku keras sehingga omzet yang dicapai juga meningkat.
Salah satu pedagang yang berhasil ditemui Tim Kominfo, penjual gorengan molen dan minuman dingin, Rusmianti (46) mengaku melebihkan bahan jualannya daripada biasanya. Hal tersebut dilakukan karena gorengannya sudah laku keras di pagi hari.
“Saya sudah menyiapkan bahan dagangan dari jam 7 pagi. Saya biasanya berjualan di Lapangan Bancalaweh tiap hari Minggu. Namun sekarang karena ada acara Manasik Haji, saya pindah ke depan pintu masuk lapangan. Saya memang sudah melebihkan bahan dagangan dari biasanya karena ada acara, pasti ramai pengunjung,” tuturnya.
Sementara itu, pedagang Mozarella Corndog yang datang dari Bukittinggi, Lisa (38) menyebutkan ia mengetahui ada acara Manasik Haji TK dari grup komunitas pedagang Sumatera Barat.
“Biasanya saya berjualan mozarella di acara-acara tertentu saja, seperti sekarang, acara Manasik Haji anak TK. Saya sudah menyiapkan jualan dari pukul setengah 8 pagi dan mulai berjualan pukul 9 dan mozarella saya sudah laku beberapa porsi dari pagi tadi,” ucapnya.
Demikian juga dengan pedagang sosis dan telur gulung yang berasal dari Kampung Manggis, mengungkapkan sangat bersyukur dengan adanya acara Manasik Haji ini karena dagangannya tak pernah sepi dibeli pengunjung.
“Saya biasanya berjualan berkeliling ke sekolah-sekolah. Namun karena ada acara Manasik Haji anak TK ini, saya bergegas ke Bancalaweh untuk berjualan. Alhamdulillah dari awal datang, dagangan saya sudah diborong para pembeli,” ucapnya. (ned)