Danrem 121/ABW Beri Dukungan Moril, Kunjungi Rumah Warga Sumbar Korban Sriwijaya Air di Sintang
Padang, Rakyat Sumbar — Danrem 121/Alambhana Wanawai (ABW), Kalimantan Barat, Brigjen TNI Ronny Asnawi, mendatangi rumah keluarga korban Asyhabul Yamin dan Faisal Rahman, di Jalan MT. Haryono, Kapuas Kanan Hulu, Kota Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (10/1) siang.
Diketahui, Asyhabul Yamin dan Faisal Rahman merupakan dua warga Sumbar yang berdomisili di Sintang, merupakan penumpang pesawat komersial Sriwijaya Air, SJ-182, rute Jakarta–Pontianak, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021.
“Kehadiran Danrem betul-betul untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga korban,” kata Dandim 1205/Sintang, Letkol Inf. Eko Bintara Saktiawan, menjawab telpon Rakyat Sumbar, Minggu (10/1) malam.
Ia melanjutkan, pihaknya memang tidak terlibat langsung dalam membantu pencarian. Namun, selalu memantau perkembangan informasi untuk disampaikan kepada pihak keluarga korban.
“Sejauh ini kita ikut mencari informasi saja untuk bagaimana mengabarkan kepada keluarga korban. Terus tadi sore, kami diperintahkan pimpinan Korem untuk mendata korban yang dari Sintang, kebetulan ada beberapa, tetapi yang bisa dikunjungi hanya satu titik,” sebut Eko.
Menurut Eko Bintara Saktiawan, Korem 121/ABW siap memberikan bantuan apabila ada pihak keluarga korban yang meminta difasilitasi untuk diberangkatkan ke Jakarta.
“Kita akan bantu semampu yang kita bisa. Danrem mengunjungi rumah keluarga korban, saya lihat memang sangat memberikan dukungan moril, mereka (keluarga korban) merasa ada memperhatikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Perkumpulan Keluarga Sumatera Barat Sintang Raya (PKSBSR) Kalimantan Barat, Sendia Sastra, mengatakan, dua warga asal Sumbar yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, dipastikan berdomisili di Sintang.
“Informasi yang saya ketahui yang pasti itu warga Sumbar domisili di Sintang sudah dipastikan atas nama Asyhabul Yamin dan Faisal Rahman. Pak Danrem dan Pak Dandim serta perwira lainnya ke rumah duka melakukan takziah,” ucap Sengdia, melalui sambungan telpon, Minggu (10/1) malam.
Sengdia Sastra menyampaikan, ia mengetahui informasi tersebut melalui WhatsApp Grup (WAG), selanjutnya menelpon orang tua korban, H. Masrizal, dan ternyata benar.
“Kalau misalnya korban dimakamkan di Sintang segala fasilitas pemakaman sudah kita siapkan. Tapi, tadi informasi dari orang tua perempuan mengatakan mungkin tidak dimakamkan di Sintang, tetapi di Jakarta atau di Lampung, karena salah satu dari anaknya itu minantu dari salah satu Buya di Lampung,” pungkas Sengdia. (byr)