07/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Dampak Banjir Bandang di Pasaman, Lima Jembatan Rusak Parah

Dampak Banjir Bandang di Pasaman, Lima Jembatan Rusak Parah

Puluhan rumah warga terendam lumpur akibat banjir bandang.

Puluhan rumah warga terendam lumpur akibat banjir bandang.

Pasaman, rakyatsumbar.id – Lima unit jembatan di daerah Lundar menuju Mudiak Aia Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, turut diterjang banjir bandang, Minggu (14/2/2022) lalu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pasaman melalui Kepala Bidang Bina Marga Daud mengatakan, banjir bandang  merusak sejumlah jembatan penghubung di daerah itu.

Selain itu, juga ada beberapa jembatan yang jalannya terban akibat tergerus banjir.

“Ada beberapa jembatannya yang hancur akibat  banjir bandang,” ujar Daud di ruang kerjanya, Rabu (23/2).

“”Dua unit jembatan itu ambruk dan tidak bisa lagi dilalui kendaraan, karena rusak akibat banjir bandang, ” terang Daud.

Katanya, jembatan tersebut akan ditangani dengan segera melalui dana APBD Kabupaten Pasaman.

Sebab, jembatan tersebut merupakan sarana penghubung bagi warga dari Lundar menuju Mudiak Aia Nagari Panti Timur.

Daud menjelaskan, untuk perbaikan lima unit jembatan yang rusak kemungkinan menghabiskan dana sekitar Rp600 juta lebih.

“Untuk biaya perbaikan lima unit jembatan yang rusak itu akan menelan dana sekitar Rp600 juta lebih, ” tandasnya.

Puluhan Rumah Terendam Lumpur

Berita sebelumya, puluhan rumah warga di Pasaman, terendam lumpur seusai terjangan banjir bandang, Minggu (13/2/2022) lalu.

Kalaksa BPBD Kabupaten Pasaman, Alim Bazar mengatakan, peristiwa banjir bandang itu tepatnya terjadi di Jorong Lundar, Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman.

Ratusan rumah yang terdampak banjir bandang itu. Tiga di antaranya mengalami rusak berat dan sisanya rusak ringan dan sedang.

Selain rumah, kata Alim Bazar, juga ada tiga warung milik warga yang rusak berat dan satu sekolah PAUD yang turut terendam lumpur.

“Dalam bencana itu, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, ” ucapnya.

Banjir bandang di Jorong Lundar tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Sumbar.

Termasuk di Kabupaten Pasaman. Akibatnya, debit air sungai dari hulu secara mendadak meningkat dan meluap hingga ke pemukiman warga sekitar.

“Saat banjir bandang itu terjadi, masyarakat  sekitar langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Selain berdampak ke rumah penduduk, lanjut Alim Bazar banjir bandang waktu itu juga menyebabkan tebing sungai setempat terban sepanjang 100 meter lebih.

“Tebing jembatan di daerah itu juga terban sepanjang 25 meter lebih,” tambahnya.

Hingga saat ini, pemerintah daerah setempat telah menetapkan tanggap bencana mulai tanggal 14 hingga 27 Februari 2022.

Banjir bandang tidak hanya membawa lumpur bercampur pasir gunung, akan tetapi juga membawa material kayu. (herizon)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.