Cuaca tak Menentu, BPBD Warning Nelayan
Ilustrasi gelombang laut.
Pesisir Selatan, Rakyatsumbar.id-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir dan longsor, seiring perkiraan hujan beberapa hari ke depan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pessel, Doni Gusrizal mengungkapkan, selain potensi banjir dan longsor, pihaknya juga mengingatkan nelayan yang hendak melaut. Pasalnya, selain bencana darat, potensi hujan juga bakal mempengaruhi gelombang laut.”Disaat cuaca tidak memungkinkan sebaiknya jangan melaut dulu,” ungkapnya
Berdasarkan perkiraan BMKG Minangkabau, potensi hujan di sebagian wilayah di Sumatera Barat berlangsung hingga, beberapa hari kedepannya. Peringatan dini, waspada potensi hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir/kilat.
Selain siang dan malam hari, pada dini hari nya hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir juga berpotensi terjadi.
Menurut Doni Gusrizal, jika lebih dari dua jam, warga harus waspada, selain mewaspadai potensi banjir juga longsor bagi warga yang tinggal di wilayah kemiringan lebih 45 derajat atau di daerah lereng bukit.
“Selalu waspada dan melihat kondisi tanah yg berada di sekitar rumahnya. Jika terjadi keretakan tanah harus segera menghindar dari lokasi itu dan segera melaporkan ke nagari atau kecamatan,”lanjutnya.
Ditambahkan imbauan juga disampaikan kepada nelayan sebab gelombang akan terjadi di beberapa perairan laut di pessel , sehingga nelayan waspada saat melaut terutama bagi nelayan tradisional harus lebih ditingkatkan, karena kondisi cuaca tidak menentu.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan melalui BPBD Pessel telah menyiagakan personel rescue dan mengimbau kepada camat , walinagari bisa memberikan imbauan kepada para nelayan di wilayahnya untuk memperhatikan kondisi cuaca yang setiap jam berganti.
Menurutnya , wilayah laut yang ada di Pesisir Selatan yang diprediksi terjadi gelombang dengan ketinggian gelombang , sehingga masyarakat diminta untuk tidak melaut serta melakukan aktivitas dalam bentuk apapun di laut.
“Wilayah paling rawan gelombang tinggi seperti Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, Painan, Sutera, Lengayang dan Air Haji,” ujarnya.(efi)