rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Center Pivot, Cara Arab Saudi Atasi Kelangkaan Air di Gurun Pasir

Center Pivot, Cara Arab Saudi Atasi Kelangkaan Air di Gurun Pasir

Penampakan Center Pivot Irrigation dari pesawat terbang

Padang, rakyatsumbar.id–Saat pesawat yang ditumpangi jamaah umrah dari Sumatera Barat (Sumbar) memasuki langit Arab Saudi. Ada pemandangan yang manarik saat pesawat melintas di hamparan gurun tersebut.

“Apa itu, seperi lempengan Compact Disc (CD) yang berukuran besar dan tertata di gurun pasir,” ucap Safri.

Safri merupakan salah seorang jamaah umrah dari Perumda Air Minum Kota Padang yang duduk di dekat jendela pesawat. Selasa (1/10/2024).

Lingkaran – lingkaran besar itu tersusun berderet di hamparan panasnya gurun pasir yang gersang.

Pemandangan ini, seakan menjadi daya tarik penumpang yang duduk di dekat jendela pesawat.

“Lingkaran bulat yang banyak itu seperti Crop circle yang di buat alien,” ucap Muhammad Ghazi Al-Farabi siswa SMA 1 Sumbar yang turut dalam perjalanan umrah tersebut.

Wartawan rakyatsumbar.id mencoba mencari tahu tentang lingkaran bulat yang ada di hamparan gurun pasir tersebut dengan bertanya kepada pramugari yang sedang membagikan makanan.

“Maaf saya tidak tahu apa itu,” ucapnya.

Melansir dari berbagai sumber, lingkaran bulat seperti crop circle yang terlihat dari pesawat tersebut adalah ladang pertanian yang di bangun melingkar di padang pasir di Arab Saudi.

Dengan menggunakan sistim irigasi Center Pivot, membuat cara irigasi menggunakan sebuah alat yang berputar mengitari tanaman/ daerah yang disiram sehingga jika dilihat dari atas, daerah yang disiram akan berbentuk melingkar.

Teknologi Sprinklers

Teknologi irigasi ini menggunakan alat penyiram (sprinklers) yang melekat pada bingkai yang digerakkan roda yang berputar di sekitar titik pusat.

Luas daerah yang di siram mencapai 1 KMĀ². Air yang di gunakan dalam sistim ini menggunakan air fosil yang berada 1 KM di dalam tanah.

Alhasil, berkat teknologi yang ditemukan oleh petani di daerah Nebraska, Amerika Serikat yang bernama Frank Zybach, pada 1947 ini, telah menambah luas daerah subur di Arab Saudi.

Alhasil, Arab Saudi pada saat ini bisa melakukan ekspor gandum, kentang dan sayuran yang tumbuh subur dengan melakukan irigasi sistim ini.

Kisah sukses Arab Saudi dalam menyulap gurun pasir menjadi lahan subur yang hijau dan produktif merupakan bukti bahwa teknologi dan inovasi dapat mengatasi keterbatasan alam.

Sebagai negara dengan banyak gurun dan minimnya lahan pertanian subur, Arab Saudi mampu menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan di bidang agrikultur. (edg)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *