17/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Cekcok Mulut pada Acara Orgen Tunggal Pesta Pernikahan Berujung tragis

Cekcok Mulut pada Acara Orgen Tunggal Pesta Pernikahan Berujung tragis

Ilustrasi cekcok warga. (jawapos.com)
Dharmasraya, rakyatsumbar.id– Tragedi berdarah di Suasana Natal, Dua orang remaja warga Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, menjadi korban dugaan pembacokan oleh warga Nagari Tebing Tinggi, Kecamatan Pulau Punjung, Senin (26/12/22) dini hari.
Akibatnya, dua orang warga Nagari Sikabau yakni, Yanda dan Kholik yang dikira berusia 20tahun terpaksa dilarikan ke sebuah klinik di Nagari Sikabau untuk mendapatkan pertolongan, karena mengalami luka serius di bahagian kepala dan tangan.
Tragedi berdarah itu berawal saat sejumlah remaja Nagari Sikabau, tengah menikmati hiburan orgen tunggal di Nagari Tebing Tinggi.
“Dua korban ini, luka di bahagian kepala dan tangan,” kata Kapolres AKBP Nurhadiansyah melalui Kasatreskrim Iptu Dwi Angga Prasetyo, Senen (26/12/2022).
Kasatreskrim menyebutkan, bahwa tragedi itu bermula dari cek cok mulut antar kedua belah pihak, yang berujung pada perkelahian dan mengakibatkan dua warga Nagari Sikabau mengalami luka.
“Kejadian ini terjadi saat pemuda dari Nagari Sikabau tengah menikmati hiburan orgen Tunggal,” ucapnya.
Dikatakan, perkelahian itu terjadi bukan di lokasi hiburan, tetapi di kawasan jalan lintas sumatera tak jauh dari Kantor Wali Nagari Tebing Tinggi.
“Saat ini sudah ada lima orang pelaku yang kita amankan, sembari terus melakukan penyelidikan,” ungkapnya
Dari pemeriksaan awal, pihaknya telah mengamankan lima orang pelaku serta barang bukti (BB) berupa Samurai dan Gear motor yang digunakan pelaku.
“Ini merupakan buntut konflik yang tak berkesudahan sejak bertahun-tahun lalu,” jelasnya.
Pihaknya berharap, agar kedua Nagari ini bisa saling menahan diri dan biarkan Polres Dharmasraya, melakukan tugasnya untuk menyelesaikan perkelahian itu.
“Kami akan selesaikan tragedi ini, lima orang yang kita amankan adalah bentuk kami bekerja,” pungkasnya.
Sementara itu, Walinagari Sikabau, Abdul Razak menyebutkan, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
“Kami dari pemerintahan nagari sudah menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak Kepolisian,” katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap berharap pelaku untuk dapat dihukum sesuai aturan yang berlaku.
“Jika tidak, tentunya pihak keluarga dan nagari tidak bisa terima,” sebutnya.
Hak yang sama juga dikemukakan oleh Wali Nagari Tebing Tinggi, Seprianedi. Ia menyebutkan, bahwa saat ini segala persoalan tengah ditangani oleh pihak kepolisian.
“Semua kita percayakan kepada pihak Kepolisian yang sedang menangani, apalagi saat ini sudah ada lima orang yang ditahan,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, pihak nagari tidak akan melakukan pembelaan kepada pelaku yang telah ditetapkan dan terbukti bersalah oleh pihak kepolisian.
“Bagi para orang tua, yang anaknya terlibat Dalam kasus itu, mari kooperatif dan jangan melindungi,” pintanya
Selaku pemerintah nagari, pihaknya akan tetap terus berkoordinasi dengan Wali nagari sikabau dan pihak kepolisian.
“Secara hidup bernagari, yang luka tetap kita obati, hukum tertentu harus dijalani jika sudah ada penetapan dari kepolisian,” tegasnya.(yy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.