Bidhumas dan Ditintelkam Polda Sumbar Sosialisasi Pencegahan Aliran Sesat
Kabidhumas Polda Sumbar Kombespol Dwi Sulistyawan, Dirintelkam Polda Sumbar, Kombespol Sunarya, dan Mantan Anggota NII, Dafrizal, saat sosialisasi serta pencegahan radikalisme, di Rumah Kebangsaan Ditintelkam Polda Sumbar, Selasa, (10/10) siang.
Padang, rakyatsumbar.id – Kabidhumas Polda Sumbar, Kombespol Dwi Sulistyawan, mengingatkan masyarakat setempat tidak terpengaruh paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi.
“Jangan sampai terpengaruh terhadap paham radikalisme yang mengubah paham paham negara,” kata Dwi Sulistyawan, saat sosialisasi serta pencegahan, penanggulangan terorisme/radikalisme dan toleransi, di Rumah Kebangsaan Ditintelkam Polda Sumbar, jalan Gajah Mada, Padang, Selasa, (10/10) siang.
Ia menyampaikan, kegiatan itu untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, bahwa NKRI itu sudah final, tidak ada lagi paham yang lebih baik dari NKRI.
“Ancaman radikalisme, terorisme selalu ada, sehingga kami terus menerus memberikan informasi pencegahan kepada masyarakat,” ucap Dwi Sulistyawan, pada kegiatan dalam rangka HUT ke 72 Humas Polri.
Menurut Dwi, sering munculnya paham radikalisme ini karena sekelompok masyarakat yang ingin ada upaya-upaya untuk mengubah paham-paham negara.
“Oleh sebab itu, pimpinan Polri memerintahkan seluruh jajaran supaya selalu melakukan sosialisasi terhadap ancaman radikalisme,” ungkap Dwi.
Sementara itu, Mantan Anggota
Negara Islam Indonesia (NII), Dafrizal, mengatakan, masyarakat
harus menolak paham yang merusak kesatuan bangsa, karena tujuannya untuk mengganti dan menggulingkan pemimpin yang sah.
“NII itu menyimpang secara keyakinan agama dan berseberangan dengan paham ideologi bangsa, yakni Pancasila,” kata Dafrizal, sebagai nara sumber kegiatan itu.
Ia menjelaskan, musuh NII adalah aparat penegak hukum, seperti polisi. NII salah memahami konsep-konsep dan dasar negara.
“Mereka (NII) mudah mengkafirkan orang-orang yang berada di luar golongannya. Bagi orang radikal membunuh orang suatu hal biasa,” sebutnya.
Ia mengakhiri, masyarakat tidak usah menjatuhkan masing-masing calon pada Pemilihan Presiden (Pilpres) saat Pemilihan (Pemilu) 2024.
“Masyarakat harus jaga keutuhan negara kita. Pilih calon sesuai yang kita inginkan, dan berdoa kepada Allah SWT, supaya mempunyai pemimpin yang terbaik,” pungkas Dafrizal.
Dirintelkam Polda Sumbar, Kombespol Sunarya, mengatakan paham radikalisme berkembang sangat signifikan. “Oleh karena itu, perlu upaya pencegahan sehingga masyarakat tidak terpapar paham-paham yang bisa memecah keutuhan bangsa,” tutur Sunarya. (byr)