Batang Paninggalan Kembali Meluap, Sampah dan Kayu Besar Menumpuk di Jembatan Simpang Raya
Batang Paninggalan kembali meluap,
Sampah dan kayu besar menumpuk di Jembatan Simpang Raya.
Pasaman, rakytsumbar.id – Sungai Batang Paninggalan di Kampung Lintang Nagari Durian Tinggi kawasan Pasar Lama Lubuksikaping, Pasaman kembali meluap pada Senin (16/10).
Banjir yang menyebabkan puluhan rumah warga dan toko terendam ini sudah tiga hari berturut-turut terjadi.
Selain intensitas hujan tinggi, penyebab banjir adalah adanya sampah yang tersumbat dibawah jembatan batang aia paninggalan tersebut. Pantauan Rakyat Sumbar di lokasi, luapkan air disebabkan menumpuknya sampah dan pohon kayu besar dibawah jembatan tepatnya di Simpang Raya, Pasa Lamo Lubuksikaping.
Luapan air ini disebabkan banyaknya sampah dan pohon kayu yang besar menyangkut dibawah jembatan, sebut Kepala BPBD Kabupaten Pasaman, Alim Bazar, kemarin.
Alim Bazar mengatakan, pagi (Senin) pihaknya beserta tim sudah mengupayakan mengeluarkan sampah yang menghambat aliran air, namun upaya penanganan tersebut terkendala cuaca yang tidak mendukung karena curah hujan yang tinggi, akibatnya air meluap lagi.
“Kebetulan arus sungai Batang Paninggalan ini kan melewati jembatan yang di Simpang Raya. Karena arus sungai yang besar membawa material dari perbukitan membuat sebagian tersangkut di kontruksi jembatan. Sehingga tersumbat dan air jadi meluap, kata Alim Bazar.
Ia menyebutkan, alat berat juga telah dikerahkan dalam penanganan banjir yang kembali melanda Nagari Durian Tinggi, Senin (16/10) sore. Alat berat ini dikerahkan untuk proses pengangkatan material pepohonan yang terbawa arus dan tersangkut di jembatan Simpang Raya, Pasar Lama Lubuksikaping.
Iya, sumber masalahnya di kolong jembatan ini. Ada material ranting hingga pohon yang tersangkut di tiang kolong jembatan. Sehingga menghalangi arus sungai yang besar karena debit hujan tinggi, terangnya.
Tidak saja alat berat, puluhan personil gabungan juga sudah diterjunkan untuk membuang material banjir tersebut. Kalau sudah berhasil dibuang material yang menyangkut ini, insyallah banjir bakal teratasi, tambahnya.
Ia juga mengatakan, akibat arus sungai meluap ini, empat kejorongan terendam banjir di Nagari Durian Tinggi. Yakni Jorong Kampung Taji, Jorong Kampung Lintang, Jorong Tampang dan Jorong Kampung Lua. Sekitar 110 rumah warga terdampak banjir.
Hendrik salah satu warga Nagari Durian Tinggi mengatakan, sebelumnya dulu memang pernah terjadi banjir. Namun hal itu telah sangat lama, bahkan puluhan tahun yang lalu terjadi.
“Sudah lama dan berpuluh-puluh tahun tidak pernah dilanda banjir dan baru kali ini tiga kali kali berturut turut melanda rumah kami,”ungkapnya.
Ia juga mengatakan, besarnya air sungai ini disebabkan adanya pembebasan lahan untuk perkebunan di hulu sungai tersebut.
Kemungkinan karena ada pembebasan lahan untuk perkebunan di hulu sungai Batang Paninggalan yang berimbas terjadinya banjir ini, jelasnya. (cr1/Agus Riyanto)