rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » April, Sumbar Deflasi 0,03 Persen

April, Sumbar Deflasi 0,03 Persen

Pedagang cabai di Pasar Raya Padang, menunggu pembeli, beberapa hari lalu.

Padang, rakyatsumbar.id – Sumatera Barat tercatat deflasi sebesar -0,03 persen pada April 2023. Angka itu sedikit meningkat dibandingkan Maret 2023 yang mengalami deflasi sebesar -0,09 persen.

“Secara spasial, Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,03 persen pada April 2023, atau mengalami peningkatan dibandingkan realisasi periode sebelumnya yang deflasi sebesar -0,10 persen,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Endang Kurnia Saputra, melalui siaran persnya.

Ia menyampaikan, deflasi gabungan dua kota (Padang dan Bukittinggi) di Sumbar pada April 2023 didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang deflasi sebesar -0,58 persen dengan andil -0,18 persen.

“Deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau bersumber dari penurunan harga komoditas cabai merah, beras, bawang merah, ikan gembolo/ikan aso-aso, dan mangga dengan andil masing-masing sebesar -0,24 persen; -0,04 persen; -0,02 persen; -0,02 persen; -0,01 persen,” ucap Adang, panggilan Endang.

Menurut Adang, penurunan harga komoditas pangan strategis seperti cabai merah, beras, dan bawang merah secara umum didukung oleh meningkatnya pasokan seiring dengan masih berlangsungnya periode panen raya pada beberapa daerah sentra produksi, termasuk Sumbar.

“Sementara itu, penurunan harga komoditas ikan tongkol/ikan ambu-ambu didorong oleh peningkatan hasil tangkapan nelayan di tengah permintaan komoditas ikan yang terjaga,” ungkapnya.

Ia menambahkan, selain kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok kesehatan juga mengalami deflasi. Sementara itu, kelompok lainnya mengalami inflasi dengan kontribusi terbesar berasal dari kelompok transportasi.

“Realisasi inflasi kelompok transportasi sebesar 0,77 persen dengan andil 0,11 persen yang disumbang oleh komoditas angkutan antar kota dan kendaraan carter/rental,” tutur Adang.

Selain itu, sambung Adang, tarif kendaraan travel dan mobil, angkutan udara, kendaraan roda 4 online juga mengalami peningkatan. Peningkatan tarif berbagai moda transportasi didorong oleh meningkatnya permintaan sejalan dengan tingginya aktivitas mudik lebaran di Sumbar yang bertumpu pada transportasi darat.

“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga tercatat inflasi sebesar 0,47 persen dengan andil 0,02 persen. Komoditas yang dominan mempengaruhi laju inflasi kelompok tersebut adalah emas perhiasan dengan andil 0,02 persen,” ulasnya.

“Peningkatan harga emas perhiasan sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat menjelang perayaan lebaran, sejalan dengan pola musiman,” tambahnya.

Secara umum, beber Adang, deflasi gabungan dua kota di Sumatera Barat pada April 2023 dipengaruhi oleh turunnya harga berbagai komoditas pangan. Peningkatan pasokan pada masa panen raya di tengah momentum Ramadhan dan Idulfitri yang diperkuat dengan kelancaran distribusi diindikasi mencukupi kebutuhan masyarakat Sumbar.

“Sementara itu, komoditas yang menahan deflasi lebih dalam terutama berasal dari peningkatan tarif angkutan dan peningkatan harga beberapa komoditas pangan serta emas perhiasan. Komoditas pangan yang mengalami peningkatan harga di antaranya minyak goreng, daging ayam ras, petai, dan jengkol yang didorong oleh peningkatan permintaan selama hari raya Idulfitri,” pungkasnya. (byr)

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *