27/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » PNP Buka Jalur Mandiri Bersama 15 PTS

PNP Buka Jalur Mandiri Bersama 15 PTS

Permudah Akses Mendaftar, PTS Sangat Terbantu

Padang, Rakyat Sumbar—Politeknik Negeri Padang (PNP) tidak hanya menjadi perguruan tinggi vokasi yang telah banyak menghasilkan tenaga terampil dan professional yang dibutuhkan dunia kerja dan industri. PNP juga memiliki kepedulian terhadap perkembangan perguruan tinggi swasta (PTS). Dengan adanya seleksi mandiri yang kembali dilaksanakan pada tahun 2020 ini juga memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk untuk mendaftar diberbagai perguruan tinggi yang diinginkan.

Seleksi bersama ini telah dilaksanakan pada tahun 2019 lalu, untuk tahun 2020 ini PNP menggandeng 15 PTS di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X. Pendaftarannya mulai dibuka pada 20 Juli 2020 hingga 19 Agustus 2020.

Kepala LLDIKTI Wilayah X, Prof. Dr. Herri. MBA mengatakan sebagai pembina dari Perguruan Tinggi Swasta dirinya sangat mengapresiasi yang telah dirintis oleh PNP dalam hal Direktur PNP Surfa Yondri yang terus memfasilitasi PTS untuk bisa bekerjasama dalam penerimaan mahasiswa baru.

“Kami mengapresiasi kelanjutan apa yang telah dimulai sejak 2019 lalu berkaitan dengan penerimaaan mahasiswa baru PNP dengan PTS dapat terlaksana kembali di tahun 2020 ini. Kepedulian tersebut tentu berdampak terhadap meningkatan kualitas PTS dan membantu masyarakat. Dengan seleksi bersama ini, para pelamar tidak harus datang ke kampus masing-masing. Sekarang dengan satu kali membeli formulir pendaftaran bisa memilih 5 kampus yang diinginkan. Kerjasama antara PNP dengan 15 PTS ini membantu masyarakat, meningkatkan efektifitas masyarakat dalam mendaftar,” sebutnya saat launching penerimaaan mahasiswa baru seleksi mandiri PNP bersama PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah X , di Gedung Kerjasama PNP, Senin (20/07/2020).

Ia mengatakan, diharapkan pada tahun berikutnya semakin banyak PTS yang bergabung, begitu juga dengan program studi yang diikutkan dalam seleksi bersama yang dilaksanakan. Menurutnya, apa yang dilakukan PNP ini dapat dicontoh PTN lainnya, sehingga tidak ada lagi perbedaaan antara yang negeri yang swasta, terkecuali soal pengelolaaannya yang dikelola pemerintah dan masyarakat.

“Dengan seleksi bersama ini, tentu dapat menjadi promosi PTS dibawah nama besar PNP. Sehingga PTS juga dapat dikenali masyarakat. Saya berharap kegiatan ini juga diiringi dengan kerjasama luar negeri, penelitian bersama, dan tentunya yang kita harapkan lahir impact dan dampak dari kerjasama penerimaan mahasiswa baru ini. Supaya masing-masing perguruan tinggi saling berkerjasama,” harap Herri.

Herri mengakui bahwa PNP memiliki akreditasi yang bagus, dosen yang mumpuni, serta fasilitas yang mendukung. Begitu juga PTS juga memiliki fasilitas yang bagus, jika dilihat dari akreditasi saat ini sudah ada PTS di Sumbar yang memiliki akreditasi A. Sebanyak 30 prodi di LLDIKTI sudah terakreditasi A. Kemudian juga memiliki dosen yang bergelar doktor.

“Di PTS juga ada prodi yang tidak dimiliki PTN. Misalnya perminyakan, terapi bicara, prodi-prodi lainnya yang mungkin masyarakat belum tahu. Tentunya ini perlu kerjasama, termasuk juga prodi yang ditunggu-tunggu kelahirannya, misalnya bisnis digital,” kata Herri.

Herri menegaskan, PTS merupakan sebuah pilihan bagi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan anak-anak generasi muda, dan sekarang pemerintah sudah menghilangkan dikotomi antara Negeri dan Swasta. Tidak ada yang perlu dibedakan karena tujuannya mencerdaskan anak bangsa.

“Tidak ada yang dibedakan, seperti pemberian beasiswa bidikmisi atau KIP-Kuliah oleh pemerintah. Termasuk juga bantuan SPP, kalau di Negeri namanya bantuan UKT dan swasta namanya bantuan SPP,” ucap Herri.

Perguruan tinggi peserta seleksi mandiri tahun 2020 ini, Universitas Bung Hatta Padang, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang (STTIND) Padang, Universitas Taman Siswa Padang, STIKES Perintis, Akper Baiturrahmah, Stikes Hang Tuah Tanjung Pinang, Politeknik Kampar Riau, Universitas Abdurrab, Universitas Dharmas Indonesia, Universitas Dharma Andalas, Institut Teknologi Padang, Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi, STIA LPPN, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, dan Politeknik Caltex Riau.

Direktur PNP, Surfa Yondri mengatakan, bahwa seleksi mandiri merupakan salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru Politeknik Negeri Padang tahun 2020. Jika pada tahun 2019 dengan 14 PTS dengan dua seleksi bidang rekayasa dan tata niaga, sekarang dengan 15 PTS dengan 52 program studi, 30 program studi rekayasa, 15 program studi tata niaga dan 9 program studi kesehatan.

“Tujuan seleksi bersama ini calon mahasiswa sekali mendaftar dapat mendaftar di beberapa perguruan tinggi. Tentu diharapkan memudahkan akses ke masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya.

Selain seleksi mandiri ini, PNP juga memiliki jalur lainnya dalam penerimaan mahasuis yakni SNMPN (Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri) yang telah dilaksanakan serentak dengan 42 Politeknik se-Indonesia.

Selanjutnya, ada Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) yang sudah diselenggarakan bersama seluruh Politeknik di Indonesia, penerimaan mahasiswa baru kelas kerjasama dengan PT. Trakindo, pendaftaran kelas kerjasama Politeknik Negeri Padang-Internasional Proggresion Program.

Kemudian, pelaksanaan Ujian Masuk Tertulis Bersama LTMPT. Politeknik Negeri Padang untuk Sarjana Terapan juga ikut bergabung dalam pelaksanaan LTMPT dengan menerapkan sistem seleksinya, jika peserta sudah memilih pendidikan vokasi maka tidak bisa memilih perguruan tinggi akademik. Begitu juga sebaliknya.

Ia mengatakan, dengan beberapa jalur pendaftaran tersebut, disamping jalur pelaksanaan seleksi mandiri. Jumlah peminat yang masuk Politeknik Negeri Padang sebanyak 15.031 orang. Jika peminatnya digabungan dengan memilih pilihan 1, 2, dan 3 berjumlah 39.885 orang dari seleksi yang sudah dilaksanakan.

“Namun jika hanya peserta yang memilih pilihan satu di Politeknik Negeri Padang sebanyak 15.031 orang. Sementara jumlah yang kita terima hanya 1.091 orang. Pada kelas mandiri ini Politeknik Negeri Padang hanya akan menerima mahasiswa sebanyak 413 orang. Kita harapkan para pelamar juga dapat memilih berbagai program studi dari seleksi bersama ini,” sebut Surfa Yondri.

Ia menyebutkan minat masyarakat masuk Politeknik, khususnya PNP semakin hari semakin lebih baik. Artinya masyarakat mulai memahami bahwa pendidikan Politeknik adalah pendidikan yang menyiapkan tenaga terampil dan profesional.

“Dengan dukungan industri yang cukup tinggi maka kuliah di Politeknik sangat cocok dikembangkan. Apalagi kemitraan perguruan tinggi dengan industri sudah merupakan suatu hal yang harus kita ciptakan seiring dengan Dirjen Vokasi dengan istilah pernikahan massal,” ujar Surfa Yondri.

Lebih lanjut, Surfa Yondri mengungkapkan, dibidang vokasi Politeknik Negeri Padang untuk terus berkomitmen, meningkatkan kualitas, mutu dengan selalu bermitra dengan perguruan tinggi dan industri. Ia berharap dengan kerjasama didalam penerimaan mahasiswa baru dapat dilanjutkan nantinya dengan kerjasama-kerjasama baik dalam pemakaian fasilitas, riset, dan pengabdian. Disamping kerjasama dalam hal proses belajar dan mengajar.

“Kapasitas di PTN sangat terbatas, sedangkan peminatnya cukup baik. Ini yang juga dialami di Politeknik Negeri Padang. Mensiasati itu, pihaknya bersama LLDIKTI untuk melakukan seleksi bersama penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Politeknik Negeri Padang bersama PTS yang di lingkungan LLDIKTI Wilayah X yang telah dimulai dari tahun 2019,” jelasnya.

PNP Mendapatkan Apresiasi PTS
Keberadaan seleksi bersama ini juga mendapatkan apresiasi dari berbagai PTS, tak hanya membantu dalam mendapatkan calon mahasiswa baru, juga membantu dalam promosi kampus masing-masing.

Rektor Universitas Dharma Andalas (Unidha) Prof. Dr. Deddi Prima Putra berharap sinergis dengan Politeknik Negeri Padang ini memudahkan calon mahasiswa menemukan pilihan yang terbaik. Sinergi ini bisa membuat lulusan lebih kreatif dan lebih mudah untuk bisa menemukan pilihannya di dunia kerja nantinya.

“Kita berharap kalau di perguruan tinggi dengan hasil kerjasama ini mutunya. Seperti yang disampaikan LLDIKTI adalah meningkatkan kualitas dan sumber daya baik dosen yang ada di perguruan tinggi bisa disatukan,” ungkapnya yang pada 2020 telah tahun kedua mengikuti seleksi bersama PNP tersebut.

Sementara, Direktur Akper Baiturahmah, Dalina Gusti, SKM, M.Kes mengatakan, dengan bekerjasamanya Akper Baiturahmah bersama Politeknik Negeri Padang diharapkan akan banyak peminat yang masuk ke PTS, sebab mereka mendapatkan promosi dengan adanya seleksi bersama tersebut.

“Ini sangat bagus sekali, dengan memanfaatkan jaringan PNP yang telah luas kami numpang promosi dengan PNP. Kita harapkan kerjasama dengan STTIND tidak hanya dalam penerimaan mahasiswa baru, tapi kerjasama kampus merdeka,” kata Ketua STTIND Padang Riko Ervil.

Wakil Ketua III STIKes Perintis Lilisa Murni menyatakan tahun ini, pertama kali kampusnya bergabung melalui seleksi bersama PNP, PNP telah membuka kesempatan 50 program studi dari PTS untuk lebih dikenal para calon mahasiswa yang mendaftar.

“Kami dapat berpromosi bersama, meningkatkan tri dharma perguruan tinggi. Tentu banyak kerjasama yang bisa digarap,” katanya.

Wakil Rektor II ITP Yusreni Warmi menyebutkan dengan kerjasama ini PNP telah memperlihatkan jika telah siap bekerjasama untuk kampus merdeka dan merdeka belajar. Ia berharap kerjasama dengan PNP terus berlanjut, baik SDM, dosen, mahasiswa, kolaborasi riset, berganti mahasiswa dan lain-lain.

“Kami mengapresiasi kepada PNP sebagai satu satunya PTN yang mau membuka kerjasama seperti ini dalam penerimaan mahasiswa baru,” terangnya.

Sementara itu, Wakil pemimpin Bank Nagari Hardi Putra juga sangat mendukung seleksi bersama yang dilakukan PNP dengan berbagai PTS dilaksanakan. Tentunya melalui jalur ini, Bank Nagari semakin mudah mengembangkan sistem pembayaran untuk mengakomodir kebutuhan mahasiswa untuk mendaftar.

“Kita menggunakan sistem virtual account, sehingga pendaftaran bisa dibayar di bank mana saja akan masuk di rekening perguruan tinggi. PNP ikut membantu mempermudah mahasiswa melakukan transaksional tapi juga ikut membantu bank milik daerah ikut berkembang,” pungkasnya. (mul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.