Bidik Kursi Gubernur, Gusmal Bangun Poros Baru
Solok, Rakyat Sumbar—Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 semakin dekat, konstelasi politik terus berubah. Bupati Solok, Gusmal yang sebelumnya digadang-gadang maju sebagai wakil gubernur, kini dia mulai merancang strategi dan menyebut akan maju sebagai Bakal Calon (Bacalon) Gubernur Sumbar.
Hal tersebut disampaikan Gusmal saat pertemuan dengan sejumlah wartawan, Senin (20/07/2020) di Arosuka. Salah satu yang membuatnya bertekad maju sebagai calon gubernur, yakni dukungan masyarakat Solok Raya (Kota Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan) yang begitu besar, banyak yang menyayangkan jika hanya sebagai calon wakil gubernur.
Dia menyebut, langkahnya untuk maju di pertarungan menuju kursi nomor satu dan dua Sumbar ini, bukanlah hal yang ia rencanakan sejak lama. Awalnya ia tidak berniat maju, lantaran sejak isu Pilkada mulai mencuat, sudah ada tiga tokoh dari Solok Raya yang muncul dalam peta persaingan Pilkada Sumbar.
Maka itu, Gusmal tidak ingin ikut bertarung karena tidak mau memecah suara di Solok Raya. Tapi seiring berjalan waktu, apalagi setelah memasuki tahun 2020, setiap ada undangan atau kegiatan dengan para perantau serta tokoh masyarakat Solok Raya, banyak yang meminta Gusmal untuk maju di Pilkada Sumbar.
“Tapi saat pertama kali ke-giatan dengan Solok Saiyo Sakato (S3) itu, saya masih belum terdorong, karena mungkin hanya pembicaraan yang belum terlalu serius,” ungkapnya.
Namun, Ia terharu dengan dukungan yang Ia dengar dari masyarakat Solok serta berbagai perkumpulan perantau, mereka bersatu ingin mengusung Gusmal maju dalam Pilkada Sumbar. Terlebih lagi, nama-nama dari Solok yang sebelumnya muncul, selepas Januari 2020, mulai hilang dan Solok Raya pun kehilangan tokoh yang mampu bersaing.
Dengan itu, melihat tidak ada lagi tokoh dari Solok yang mencuat dalam isu Pilkada, Ia membulatkan tekad dan niat, dan akhirnya memutuskan maju sebagai Bacalon Wakil Gubernur. Hasilnya, dalam sejumlah survey yang diadakan oleh lembaga survey maupun media massa, nama Gusmal selalu berada di papan atas persaingan.
“Kini konstelasi politik terus berjalan, sekarang dengan melihat dukungan yang luar biasa, saya ingin membuat poros baru, dan maju sebagai BA 1 (Bacalon Gubernur),” lugasnya.
Hal tersebut, tentu menjadi angin segar bagi masyarakat Solok Raya, yang selama ini, semenjak nama Gamawan Fauzi, seolah kehilangan tokoh terbaik yang mampu memimpin Sumatera Barat. Tentu keputusan itu, akan didukung oleh masyarakat Solok.
“Adanya dukungan dari masyarakat dan perantau Solok Raya (S3) sebagai representasi Solok Raya dan sekitarnya, Untuk kendaraan Politik sudah ada Partai Golkar, PDIP dan tinggal satu partai lagi yang sekarang sedang dalam proses, mohon doa restu dan dukungan dalam Pilkada Sumbar sebagai bacalon Gubernur,” jelasnya.
Selain ada dorongan dari Solok Raya atau perantau S3 (Solok Saiyo Sakato/Kabupaten Solok, Kota Solok dan Solok Selatan), Gusmal juga sudah menjalin komunikasi dengan beberapa tokoh politik yang bertarung pada Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Untuk langkah kedepannya, Gusmal mengatakan masih menunggu momen yang tepat untuk melangkah lebih jauh, saat ini yang dilakukan yakni melihat kemungkinan-kemungkinan dan bagaimana perkembangan kedepan politik kedepannya.
“Sekarang belum bisa berbicara banyak, kita tunggu saja bagaimana perkembangannya, yang jelas dengan adanya dukungan yang besar ini, Insyaallah saya siap mengemban (bacalon Gubernur) itu,” tambahnya.
Untuk diketahui, secara ketokohan, Bupati Solok dua periode tersebut tidak kalah dibanding nama-nama lain yang muncul dalam persaingan menuju Pilkada Sumbar. Apalagi, dukungan dari seluruh elemen di Kabupaten Solok menjadi modal besar. Dengan pengalaman dan kepopuleranya sebagai Bupati Solok dua periode (2005 – 2010) dan (2015 – 2020), perantau Solok Saiyo Sakato dan masyarakat banyak lainya yakin dan percaya, Gusmal mampu berkiprah melanjutkan perjuangan dan pengabdiannya di Rumah Bagonjong Provinsi Sumatra Barat.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Solok Rusli KH Sulaiman LKAAM Independen, LKAAM adalah politik kebangsaan, politik kedaerahan harus ikut, sebab menentukan dan memberikan masukan atas kebijakan kita harus ikut. Tapi, yang tidak boleh itu ialah ikut politik praktis. Terkait dengan pembahasan dan pertemuan yang telah dilakukan dengan Bupati Solok Gusmal beberapa waktu lalu, ia mengatakan jika ada orang asli Solok kenapa harus memilih yang lain, apalagi secara pengalaman Gusmal sangat layak bersaing untuk Pilkada Sumbar. Ia berharap Gusmal mau maju sebagai Gubernur, bukan sekedar wakil.
“Gabak di hulu bak cando ka hujan, cewang ka langik bak cando kapaneh, kalau pak Gusmal Kita jadikan pemimpin Sumbar itu sangat tepat. Sebab Gusmal sudah sama dengan ombak, kadang-kadang naik kadang-kadang turun, beliau sudah menerima sengsara, tapi Gusmal dipercaya rakyat, selagi ada dari kita, mengapa dicari orang lain,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KAN Nagari Kotogadang Guguak Kecamatan Gunung Talang, Edisar mengatakan, antara sejumlah tokoh yang disebut-sebut akan maju dalam pemilihan gubernur, sosok Gusmal ikut terseret dan diperbincangkan. Bahkan Bupati Solok itu telah melalui 2 dimensi “kehidupan” sebelum terjun didunia politik yakni menggeluti dunia birokrasi, dinilai sebagai sosok yang ideal memimpin masyarakat Sumatra Barat.
Menurutnya, nama Bupati Solok Gusmal dinilai sangat pantas dan layak disandingkan dengan sejumlah tokoh untuk memimpin Sumatra Barat. Penilaian banyak pihak terhadap sosok Gusmal ini jelas bukan tanpa alasan yang sulit diterima akal sehat.
Sudah lama ia mengimpikan ada lagi orang Solok yang memimpin Sumbar, dan sekarang asa tersebut mulai muncul dengan Gusmal yang bertekad maju sebagai Bacalon Gubernur, terlebih dukungan dari masyarakat begitu nyata terasa.
“Sudah selayaknya Gusmal ikut, dari segi pengalaman beliau tidak kalah dari nama-nama lain, bahkan beliau lebih pantas, mengingat Gusmal sudah lama berkecimpung baik di birokrasi maupun politisi,” ucapnya.(wel)