Tangis Haru Pecah di Ribuan Rumah
1.103 Mahasiswa Unand Tuntas Diwisuda Satu Jam
Oleh : Muharman — Padang
Wisuda 1.103 lulusan Universitas Andalas periode II tahun 2020 sangat jauh berbeda dibandingkan wisuda sebelumnya. Keramaian pengantar wisudawan dan kemeriahan saat ribuan wisudawan menunggu antrian panggilan dalam gedung Auditorium Unand untuk dilakukan penggeseran jambul toga , dan bersalaman oleh orang nomor ditiadakan, dan mendapatkan ijazah dari dekan masing-masing fakultas ditiadakan.
Semuanya sama ikuti wisuda online, meskipun ia lulusan terbaik dari setiap fakultas, aktifitas kampus, bahkan anak Gubernur sekalipun, wisudawan dan wisudawati tak bisa berjabat tangan dengan Rektor ataupun mengabadikan momen pentingnya saat menyelesaikan studi Program Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis dan Doktor di Unand seperti wisuda secara langsung pada gelaran wisuda sebelumnya.
Prosesi wisuda yang berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (30/06/2020) berpusat di Gedung Convention Hall Unand tersebut berlangsung lebih cepat dibanding sebelumnya. Wisuda yang biasanya digelar dua jam lebih, dengan sistem online ini hanya memakan waktu satu jam. Rektor, senat, dan dekan Unand dalam ruangan tersebut terlihat memakai masker, bahkan untuk posisi duduk juga diatur sedemikian rupa sesuai dengan standar protokol Covid.
Sementara 1.103 wisudawan mengikuti wisuda secara daring menggunakan aplikasi zoom dari rumah masing-masing di tengah pandemi virus korona. Setelah pembukaan acara, dilanjutkan dengan pembacaan jumlah wisudawan serta lulusan terbaik, sedangkan orang tua mahasiswa dipersilakan memindahkan jambul toga anaknya di rumah masing-masing dengan disaksikan rektor dan jajaran kampus.
Suasana terlihat haru. Dalam tampilan layar terlihat beberapa orang tua dan anak atau wisudawan menahan air mata, tanda keberhasilan mereka menyelesaikan pendidikan. Diantara ribuan mahasiswa yang di wisuda secara daring tersebut juga terdapat anak Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Shohwahtul Islah, anak ketujuh dari Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Anggota DPR RI Nevi Zuairina tersebut saat ini telah resmi menyandang gelar sarjana kebidanan (S.Ked). Shohwa, begitu akrab panggilan putri orang nomor satu di Provinsi Sumbar tersebut jelang rangkaian wisuda dimulai sudah rapi menunggu untuk di wisuda .
Shohwahtul Islah berhasil menyelesaikan studi di Kedokteran Unand. Setelah tamat dari Kedokteran yang bercita-cita ingin memberikan ilmunya dan mengabdi untuk masyarakat. Gubernur Irwan Prayitno mengucapkan selamat pada anaknya, “Selamat yah Shohwa kesayangannya Ayah. Semoga ilmunya berguna bagi masyarakat,” ucapnya.
Welcome ke dunia baru Shohwa tetap jadi anak Ayah yang soleha, itu yang diucapkan Irwan Prayitno saat memindahkan tali toga, mewisuda melalui aplikasi Zoom di kediamannya, Selasa pagi tersebut. Suasana haru tatkala Shohwa dokter muda lulusan Fakultas Kedokteran Unand ini diambil sumpahnya.
Usai diambil sumpah, para lulusan Unand kemudian sungkem kepada orang tua mereka. Maka tangis haru pecah di hadapan keluarga masing-masing tanda keberhasilan mereka menyelesaikan pendidikannya. Usai wisuda secara virtual tersebut, Irwan Prayitno foto bersama dengan putrinya Shohwa yang terlihat cantik dengan kesederhanaannya.
Untuk Wisuda II Unand tahun 2020 ini, lulusan sarjana sebanyak 627 orang, master 147 orang, doktor 14 orang, spesialis 28 orang, diploma III 108 orang dan profesi 179 orang.
“Pelaksanaan wisuda dipilih secara daring untuk mencegah penularan Covid-19 sehingga mahasiswa cukup mengikuti dari rumah lewat aplikasi Zoom,” kata Rektor Universitas Andalas Profesor Yuliandri.
Dengan telah dilaksanakannya proses wisuda secara online tersebut, ia menyampaikan lulusan diharapkan bisa lebih meningkatkan dan mengembangkan ilmu, menjaga idealis dan integritas. Harumkan nama kampus dengan ilmu, karya dan pengabdian masyarakat, negara dan agama. Ia juga berterima kasih kepada orang tua mahasiswa yang telah berkenan mewakili Rektor Unand untuk memindahkan jambul sarjana anak-anaknya yang telah menuntaskan pendidikan di Unand.
“Tahun ini merupakan tahun yang cukup berat bagi dunia pendidikan, termasuk dirasakan Unand akibat dampak Pandemi Covid-19. Dengan segala kekuatan yang ada, Unand insya Allah akan tetap memberikan yang terbaik di tengah keterbatasan yang ada. Kami tetap berharap agar para orang tua atau wali mahasiswa tetap memberikan dukungan maksimalnya bagi peningkatan mutu dan layanan pendidikan di Unand,” ungkapnya.
Usai wisuda, rektor mengatakan, prosesi wisuda online ini memang telah disiapkan berhubung masa pandemi yang masih terjadi. Jumlah wisuda kali ini pun tak jauh dari kuota yang disediakan, 1.100 lulusan per pelaksanaan wisuda.
“Unand tidak mau menunda proses wisuda mahasiswa, karena penting bagi mahasiswa mendapatkan tanda kelulusan, maka dalam masa pandemi ini wisuda secara daring memang mesti dilakukan. Tidak mungkin seribu orang lulusan berkumpul bersama-sama. Dengan memakai aplikasi Zoom, dengan memilih program yang bisa menampung tiga ribu partisipan,” terangnya.
Mengingat kondisi pandemi dan aturan new normal dari pemerintah untuk kedepan rencananya sistem wisuda online ini juga akan tetap dipakai. Begitu juga untuk perkuliahan semester selanjutnya masih menerapkan sistem online.
“Dalam melaksanakan kuliah online ini, terutama yang dilakukan, Unand telah menyiapkan sistem IT yang dimiliki. Saat ini sudah ada ketetapan dari kementerian perkuliahan semester ganjil nanti akan tetap daring. Konsekuensinya, mungkin wisuda berikutnya berkemungkinan juga akan sama menggunakan sistem online atau daring,” pungkasnya. (***)