Pasaman Barat, rakyatsumbar.id—Guna meningkatkan etos kerja guru, SMAN 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat gelar Peningkatan Disiplin Kerja dan Kreatifitas GTK di aula sekolah setempat, Sabtu (01/02/2025).
Kepala SMAN 1 Pasaman Suhelpi SPd M.Pd, kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini membuat banyak bidang pekerjaan atau profesi menghilang. Otomatisasi, kecerdasan buatan dan penggunaan robot membuat penggunaan tenaga manusia semakin berkurang.
“Oleh karna itu melalui kegiatan ini guru dituntut mampu memotivasi peserta didik untuk aktif belajar, meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan,” sebutnya.
Sambung Suhelpi, guru di era teknologi digital ini tidak cukup lagi hanya sebagai sumber ilmu bagi peserta didik. Berbagai informasi dan ilmu pengetahuan bisa diakses dengan mudah oleh semua orang.
Peran guru juga di era digital bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu peserta didik untuk dapat memanfaatkan sumber belajar yang beragam termasuk dalam hal penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran.
Dari itu, era digital saat ini, guru dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan dalam merancang serta menyiapkan metode pembelajaran yang berkualitas tinggi berbasis teknologi pendidikan yang diwujudkan dalam proses pengajaran yang mampu meningkatkan mutu peserta didik.
“Sudah saatnya peserta didik dibolehkan membawa smartphone ke sekolah sebagai sarana belajar. Tugas guru membimbing peserta didik agar mampu memanfaatkan teknologi informasi secara positif sebagai sumber belajar. Juga perlu pengawasan penggunaan HP oleh orangtua peserta didik di rumah,” tuturnya.
Sementara, Kacabdin Wilayah VI Efri Syahputra, S.Ag, MM selaku narasumber pada kesempatan itu menyampaikan, pentingnya peran guru dlm peningkatan mutu pendidikan di masa depan. Agar terus meningkatkan kinerja melalui peningkatan kompetensi, profesionalitas
“Dan juga kreatifitas serta pengembangan pembelajaran berbasis kemajuan informasi dan teknologi untuk menyiapkan generasi peserta didik yang sesuai tantangan global dan kebutuhan masa depan. Namun tetap memperhatikan pengembangan akhlak dan karakter siswa,” pungkasnya. (bud)
