Imbas Corona, Pasar Lubuksikaping Sepi
Pasaman, Rakyat Sumbar—Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) juga berdampak terhadap aktivitas di pasar yang ada di Kabupaten Pasaman. Pasar yang biasanya ramai oleh aktivitas jual beli, mendadak jadi sepi pembeli.
Seperti yang terjadi di Pasar Lama Lubuksikaping yang berada di depan jalan Jendral Sudirman, Kamis (9/4/2020) siang. Pasar tersebut merupakan pasar tradisional di daerah itu.
Pasar ini menjadi pusat aktivitas jual beli bagi masyarakat di Kecamatan Lubuksikaping dan daerah sekitarnya. Namun, sejak merebaknya kasus virus corona, aktivitas perdagangan di pasar tersebut sejak tiga minggu terakhir juga semakin surut.
“Saat ini pembeli makin sepi. Mungkin kebanyakan warga memilih untuk berdiam diri di rumah,” ungkap Edi Saputra (40) salah seorang pedagang bawang dan cabe di Pasar lama Lubuksikaping pada Rakyat Sumbar, Kamis (9/42020) siang.
Dikatakan, biasanya pembeli ramai mampir ke tempatnya untuk membeli bawang, cabe giling atau hanya sekedar berseliweran diantara lorong depan ia berjualan. Namun, sejak pagi ditempatnya berjualan hanya beberapa orang yang membeli. Begitu juga kios pedagang lainnya nampak sepi dari aktivitas jual beli sehingga berdampak pada kami.
“Biasanya, sebelum adanya virus corona ini dalam sehari, jual beli kami di pasar ini berkisar sebesar Rp.4 juta per hari. Namun, karena dampak corona saat ini jual beli kami tidak sampai separuh dari jual beli sebelumnya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh, Ni Ris (40) pedagang accessories di pasar itu. Ia mengatakan, jual beli accessories miliknya juga sepi pembeli. “Dari pagi tadi hingga siang ini sepi pembeli. Alun pacah talua dari pagi lai pak (Belum satupun laris lagi pak, red),” keluhnya.
Dia menyebut, dampak virus corona berdampak pada pedagang kecil seperti kami ini. Bahkan, apalagi terkait adanya warga Pasaman yang kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RASM) Bukittinggi yang terpapar virus corona sehingga menjadi pembicaraan hangat bagi pedagang.
“Hampir semua orang membicarakan soal adanya warga Pasaman yang menjalani perawatan di RSAM karena virus corona. Sehingga, pembeli dan kami selaku pedagang jadi khawatir juga,” ujarnya.
Ris berharap, virus corona ini segera berakhir, sehingga warga dapat beraktivitas sedia kala.
Begitu juga yang dikeluhkan oleh, Ril (42) pedagang ayam di pasar itu. Saat ini harga jual ayam potong Rp18.000 – Rp20.000/kilo nya. Penurunan harga ayam potong ini sudah terjadi sejak seminggu yang lalu.
“Meskipun harga ayam potong turun, namun sepi pembeli. Buktinya, dalam sehari jual beli kita berkisar Rp.1,8 juta rupiah, tapi sampai siang ini jual beli kita belum sampai Rp1 juta,” terangnya.
Informasi yang dihimpun Rakyat Sumbar, harga sejumlah komoditi pada pekan ini di pasar Lubuk Sikaping itu, juga tak menentu. Harga begitu fluktuatif. Ada yang naik, dan ada yang turun secara tiba-tiba.
Seperti cabe merah. Pekan lalu masih dikisaran Rp.30.000/Kg, namun pekan ini sudah anjlok Rp.5.000 1/4 Kg atau hanya Rp.20.000/Kg. Sedangkan cabe gilang merah juga turun, dari Rp.35.000/Kg, menjadi Rp.25.000/Kg.
Sementara itu bawang merah dan bawang putih mengalami sedikit kenaikan dikisaran Rp.3.000 hingga Rp.5.000 per-kilogramnya. (zon)